91

107 18 6
                                    

Jaemin kini sedang bersama Daniel di sebuah kantin. Ya, kantin di rumah sakit ini lah sih. Tapi, tumben kan? Gak kok. Mereka emang gini biasanya.

"Jadi, bagaimana Seungmin? Dia baik baik saja kan?" Tanya dokter yang berparas indah itu, yang kini akhirnya menghilangkan rasa bingung nya Daniel.

"A-a..h iya tentu." Melihat Daniel yang begitu meragukan, membuat jaemin kini tidak tinggal diam.

"Ada apa? Apa semuanya baik baik saja? Kau tidak bisa membohongi ku. Aku, dokter mu. Kang Daniel."

Daniel pun menghela nafasnya perlahan. Ya, benar. Hanya pada jaemin, dia tidak bisa berbohong apa lagi sampai menyembunyikan apa pun.

"Sebenarnya, staff hotel ku di temukan tewas semalam."

Jaemin terdiam seketika. Bagaimana bisa? Apakah ada penyusup yang masuk ke dalam hotel nya Daniel?!

"K-kok bisa?! Chris tahu bahwa Seungmin ada di sana?! Ada CCTV atau bukti?"

Daniel langsung menggelengkan kepalanya dengan lesu. Dirinya kembali terngiang-ngiang dengan kejadian semalam.

"Saat aku pulang bekerja. Hotel itu tampak riuh sekali. Ternyata, beberapa staff hotel tewas dengan kepala yang terpenggal. Aku tidak mengerti, siapa yang berani melakukannya?"

Seketika jaemin pun terdiam sejenak. Mata nya tiba-tiba menyorotkan makna yang sangat di takutkan oleh Daniel.

"Bagaimana dengan Kim Seungmin?" Tuduhnya pada Daniel yang seketika segera melayangkan tatapan tidak setujunya pada jaemin.

Apa apaan Jaemin?! Kok nuduh bayi mungil nya?!

"Bagaimana bisa kau menuduh nya? Aku segera ke kamar nya semalam. Dia tertidur begitu pulas. Lagi pula, Seungmin tidak memiliki banyak tenaga. Bukan kah semua karena obat mu?!"

Jaemin pun terdiam sejenak. Tapi, tidak sedikit pun tatapan curiga nya menghilang begitu saja.

"Kau tidak terlalu mengenal keluarga Itu, Daniel." Gumam nya sembari mengalihkan pandangannya.

Daniel pun akhirnya kesal mendengar tuduhan dari jaemin.

"Kalau kau begitu kenal dengan keluarga itu. Kenapa kau menyukai dokter Chris? Sedangkan Seungmin bukan putra kandung Wonpil! Kau salah jika beranggapan begitu pada Seungmin." Daniel terus berpegang teguh pada pendirian nya.

Dia sama sekali tidak mendengarkan jaemin untuk kali ini. Sudah cukup anggapan nya bahwa Seungmin itu mengerikan. Kini, Daniel akan tetap abai dan terus berusaha untuk menyayangi Seungmin tanpa perasaan curiga.

"Kau lupa? Darimana datangnya bahan artikel secara nyata itu? Dari aku, Daniel. Justru karena Seungmin putra nya Jong-suk lah, dia berbahaya! Chris bahkan terkadang tidak mengerti apa yang di lakukan oleh adiknya itu. Dia sangat aneh. Itu sebabnya sejak awal Ku katakan pada mu. Jangan menyukai Seungmin."

Daniel pun tertawa mendengarnya. Miris sekali pembicaraan mereka ini. Bukannya mendapatkan ujungnya, malah semakin rumit.

"Aku tahu kau jujur. Aku juga tahu bahwa kau lebih tahu. Tapi, aku lebih tahu tentang Seungmin. Ku akui bahwa dia bukan putra Wonpil. Walau begitu, dokter Chris yang harus kau waspadai. Bisa saja, dokter Chris ini dalang dari kekacauan hotel ku. Kau sendiri yang lebih tahu, betapa cekatannya dia ketika ada yang mengganggunya. Satu yang harus ku lakukan. Aku tidak akan memberikan Seungmin. Urusan Chris, itu milik mu. Ingat perjanjian kita. 50:50 hak ku itu pada Seungmin, sedangkan kau hanya Chris. Aku tidak akan segan melukai nya jika dia atau kau tidak menghentikan ini semua."

Daniel pun bangkit dari kursi nya, lalu segera melangkah pergi dari sana. Tapi, seketika langkah nya terhenti karena suara jaemin.

"Kau akan menyesal karena tidak mempercayai ku. Jangan berani-berani kau melukai dokter Chris. Dia sudah berubah sekarang. Dia tidak akan mempedulikan Seungmin yang sudah dia anggap mati itu. Aku akan buktikan pada mu bahwa kini dokter Chris hanya mempedulikan diri ku."

Daniel pun segera pergi meninggalkan jaemin begitu dokter itu telah menyelesaikan perkataannya.

Jauh di lubuk hati nya, Daniel semakin ragu. Bagaimana bisa Seungmin di anggap berbahaya? Sedangkan bukti semalam yang dia lihat, memang benar benar nyata ada nya.

Benar. Daniel harus segera urus sekarang.

Ctak

Satu pisau di letakkan di atas meja. Sang pemilik pisau itu dengan bangga nya dia meletakkan nya di hadapan sang tuan.

"Aku telah menyelesaikan 10% tugas yang kau berikan padaku kemarin." Ucapnya dengan lantang tanpa gentar sedikitpun.

"Bagus. Bagaimana dengan Seungmin? Kau lihat keadaannya?"

"Iya. Aku melihat dirinya di dalam sebuah kamar khusus di sana. Dia sangat lemah. Aku sudah mencoba mendekati nya. Tapi, Seperti nya dia masih sedikit linglung. Bahkan bodyguard yang lucu itu berada di sisi nya sepanjang waktu."

Laporan yang begitu rinci ini, sangat menyita perhatian nya. Tentu dia tahu apa penyebab Seungmin linglung begitu.

"Usahakan kau terus memantau nya, pak Jaehyun. Aku tidak ingin Seungmin memakan obat itu lagi. Apa kau meninggalkan jejak di sana?"

Ini dia pertanyaan yang sangat di takuti oleh para bawahannya. Bahkan untuk orang hebat seperti Jaehyun pun terkadang sering merasa waspada.

Apa lagi memang benar terjadi.

"Dari yang ku lihat. Kemungkinan besar Seungmin menyadari hal aneh. Aku akan memantau nya, akan lebih baik jika Seungmin bergerak sendiri seperti yang di harapkan oleh ayah mu, Chris."

Bangchan mengangguk setuju lalu memberikan pisau baru pada Jaehyun.

"Kau tidak meninggalkan jejak bukan?" Tanya nya lagi pada Jaehyun yang kini telah menerima pisau baru dari bangchan.

"Tentu tidak. Kau tahu, bagaimana masa lalu ku dan apa pekerjaan ku kan?" Bangchan tersenyum tipis sambil menepuk bahu Jaehyun dengan perlahan.

"Tidak heran jika putra mu sangat hebat."

Ah, Jaehyun pusing mendengarnya. Bisa bisanya tadi pagi dia mendapatkan pesan singkat dari Wonpil. Bangchan bahkan tertawa menggelegar mendengar berita itu.

Putra nya ke sini?! Bareng Haechan?! Ngapain?! Padahal ini kan misi mereka?! Itu curut, masih kecil!! Berbahaya!!

Jaehyun, seorang ayah yang selalu tahu jika Jeno anak yang baik dan manis. Tentu terkejut ketika tahu fakta sisi Jeno yang begini!!

"Bagaimana bisa Jeno ku begini? Dia akan tinggal dimana? Aku tidak ingin dia menjadi kelemahan bagi penyerangan kita maupun pergerakan Seungmin, Chris." Bangchan pun memberikan hp nya pada Jaehyun.

"Tenang lah. Aku sudah mengurus ini semua. Akan ku pastikan, putra mu aman dan tidak mengganggu kita. Bahkan bisa saja, dia lah yang akan membantu kita. Percaya lah pada tekat putra mu yang jenius itu."

Jaehyun pun menghela nafasnya perlahan. Jika dia dapat laporan bahwa Jeno membantu Seungmin dalam menguntit bangchan, itu tidak masalah.

Karena bangchan pun menganggap nya seperti bermain. Tapi, ini?! Berurusan dengan orang lain! Yang jelas sekali bukan siapa-siapa nya!!

Tidak berbeda dengan Kun yang berada di JYP company sekarang. Keadaan nya sama seperti Jaehyun yang khawatir pada Jeno.

Hal itu juga yang membuat wonpil terburu buru memberikan perintah pada Bangchan.

"Pak Kim!! Cepet anjir!! Ntar adik ku kenapa-kenapa!?" Teriaknya sambil mengelus kucing nya Lino. Sedangkan wonpil hanya melihatnya dengan tatapan datar.

"The real of beban." Gumamnya sambil menyimpan hp nya.
.
.
.
.
Note author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang