87

115 21 8
                                    

"tangan mu kenapa, pak Kim?" Kun yang kini sedang berada di kantor nya Lino. Memperhatikan tangan Wonpil yang sedikit merah itu.

Kemungkinan besar lecet karena memukul sesuatu? Entah lah. Pertemuan kali ini ternyata Wonpil menyuruhnya untuk segera ke JYP company.

Ya udah, langsung aja Kun ke situ tanpa pedulikan Lino yang memperhatikannya dengan tatapan kosong gitu.

"Oh, ini ulah putra saya semalam. Bisa bisanya mereka tidak membereskan kamar Seungmin karena mengaku berhantu. Mau tidak mau, saya kasih sedikit pukulan kesadaran diri."

Kun jadi ngilu sendiri dengar nya. Entah bagian mana Wonpil memukul para putra nya. Karena dari penampilan Lino sendiri pun, kek gak ada bekas atau tanda tanda tuh anak kesakitan gitu. Walau bisa Kun pastikan ya lebam nih ujungnya.

"Y-ya mereka pasti awalnya tidak percaya jika Seungmin masih hidup! Pak Kim sih membiarkan mereka semua tidak tahu rencana! Lagi pula kamar Seungmin kan kosong tuh. Ya, wajar dugaan mereka begitu."

Iya juga sih. Wonpil juga tertegun semalam. Ketika Han mengaku bahwa dirinya sangat menyesal hingga rasanya tidak ada lagi kepercayaan diri walau udah mendengar code dari bangchan bahwa Seungmin belum tentu meninggal karena keanehannya.

Tapi, yang namanya Wonpil. Tentu tidak akan menunjukkan rasa kasihan nya pada para putra nya yang gentleman itu!!

"Mereka alpha, Kun. Tidak seharusnya takut hantu."

Sudah lah. Diam aja Kun sekarang. Sudah dia duga bahwa Wonpil ini bukan lah jenis ayah yang mau berkata-kata manis demi anak nya atau bahkan sekedar menunjukkan sisi lembut hati nya.

Yang ada hanya lah ketegasan, kedisiplinan, dan juga keterampilan dalam menyusun rencana.

"Baiklah, kalau begitu aku ingin memberikan berkas ini. Ketika aku datang ke universitas kemarin. Aku juga sudah memberikan berkasnya Seungmin." Wonpil pun mengambil tanda bukti dari Kun dan memberikan nya pada Lino.

"Baiklah. Kalau begitu, terima kasih. Apakah ada hal yang ingin kau minta dari ku sebagai balasannya?"

"Aku ingin, kau ajak Haechan dan Jeno untuk bergabung bersama putra mu."

Brakk!!

"HAH?! APA MAKSUD LU, KAK MARK?!" Teriak Jeno yang menggelegar di pagi hari ini. Haechan juga sama terkejutnya kek si Jeno.

Bisa bisanya Mark bikin mereka semakin terkejut!!

"Duh habisnya ini nih berbahaya. Jadi, mau tak mau semalem kakak telpon si Kun."

Ah, pantas saja Jeno selalu ingin buang Mark. Ternyata begini? Haechan jadi gemas sendiri sekarang.

"Kak. Ku kira kami bisa percaya kak Mark." Lirih Haechan yang kini tersenyum kecut. Mark juga jadi tak enak hati dengan dua makhluk petakilan ini. Tapi, mau gimana lagi? Mark gak ada pilihan lain.

"Maaf Haechan. Demi keselamatan kalian juga. Jadi, silahkan pergi ke Jeju untuk makan makan. Tapi, tunggu arahan pak Kim dan Kun ya? Urusan uang nya, Kun yang tanggung jawab."

Ya sudah lah. Jeno diam saja sekarang. Apa lagi dia udah melirik ke arah haechan yang sama sama beri code itu.

Emang pada dasarnya cuma Mark yang polos di sini.

Seperti yang kita ketahui sejak awal. Sejak kapan Jeno, Haechan dan Seungmin nurut? Eh.

"SEUNGMIN?! ARE YOU OKAY?!" tepat pukul 8 malam ini Daniel datang ke kamar Seungmin dengan tergesa-gesa.

Bahkan rambutnya acak-acakan dan juga keringat membasahi tubuh nya. Di lihatnya bahwa Seungmin sudah terbaring di atas kasur nya.

"Seungmin terjatuh di ballroom tadi." Kata Shotaro yang kini berdiri di belakang Daniel.

"Kau membiarkan ini semua terjadi?! Haruskah kau, ku bunuh sekarang?!" Teriak nya dengan lantang. Bahkan Seungmin pun terkejut mendengarnya sampai dia kini masuk ke dalam selimut nya.

Tap tap tap

"Hentikan Daniel. Bodyguard mu tidak lah salah. Bisa saja memang Seungmin yang tidak ingat dengan kondisi tubuhnya." Seorang dokter yang berwajah datar itu pun datang ke kamar Seungmin.

" Seorang dokter yang berwajah datar itu pun datang ke kamar Seungmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaemin? Jaemin, tolong periksa Seungmin. Aku sungguh tidak mau kekasih ku kenapa-kenapa!!" Dengan panik Daniel segera menarik lengan Jaemin.

Jaemin yang telah mendekati Seungmin pun akhirnya memilih untuk langsung menarik selimut yang menutupi Seungmin.

"Tenang lah, Seungmin mu hanya terlalu aktif. Bukan kah begitu, baby?"

Kun akhirnya berada di depan rumah Mark sekarang. Secara diam-diam dia menghubungi Mark dan menyuruhnya untuk segera keluar dari rumah nya.

Dan ini lah akhirnya, Mark berada di hadapan Kun sembari mengawasi rumahnya.

"Cepet, mau bilang apa? Ntar tuh dua bayi malah negatif thinking tentang pembicaraan kita." Ucap Mark dengan hati hati dan mengawasi sekitarnya agar Jeno dan Haechan tidak mencurigai nya.

"Tenang. Bukan kah mereka sedang makan? Mereka type anak kecil yang fokus makan jika makanannya enak. Aku hanya ingin tahu, darimana Haechan terlibat ini semua? Tentu pak Kim mengizinkan dan akan memberikan perlindungan pada mereka berdua. Tapi, aku tetap ingin tahu. Ku harap, Haechan cerita pada mu." Kun yang memang sudah penasaran ini tentu tidak akan tinggal diam. Apa lagi saat tahu Haechan ternyata ikut campur tanpa dia ketahui.

"Jangan bilang ke Haechan, janji? Ternyata Seungmin udah beri tanda ke Jeno. Awalnya Jeno diam diam ngajak Haechan juga. Dari situ, Seungmin kecewa dan musuhan. Nah tapi, sejak kejadian Seungmin hilang ini. Haechan makin gencar nyari tahu dan nekat menemui orang nya di sekolah. Bahkan sampai menemui si renjun renjun ini. Kau tahu? Awalnya aku juga tidak percaya. Tapi, Haechan dan Jeno sendiri yang bilang pada ku bahkan bukti bukti haechan mengancam renjun juga ada di rekaman suara itu. Haechan luar biasa."

Sudah Kun duga. Pantas saja Haechan mencurigakan. Ternyata sejak awal dia sudah curiga dan sudah melindungi Seungmin sesuai dengan perintah nya.

"Apakah dia tahu tentang biodata renjun dari hp ku juga?"

"Awal nya begitu. Tapi, Haechan ternyata awalnya hanya menduga bahwa dia ini saja yang terlibat dan renjun nya tidak. Setelah baca email dari pak Kim di hp mu, baru lah Haechan percaya dan akhirnya menemui renjun."

Ah, Kun jadi pusing sendiri karena tingkah adik nya yang luar biasa tapi menakjubkan ini. Mark juga masih terngiang-ngiang dengan tatapan Haechan yang berubah ketika berada di dalam misi.

"Baiklah. Orang yang di temukan oleh haechan itu, Daniel kan?" Kun pun memastikan semuanya. Dan benar, Mark langsung mengangguk setuju.

"You're right. Kang Daniel, teman kita saat masih les bahasa asing."
.
.
.
.
Note author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang