22

141 27 12
                                    

Seungmin masih gak ngerti. Kalo kakak nya beneran sibuk, kenapa gak menghubungi dia dari awal gitu? Malah tiba tiba menghilang aja kek dulu. Ya, kalo dulu kan gak apa karena mereka cuma adik kakak.

Tapi, sekarang? Kan dah beda cerita. Dah lah. Mau marah aja Seungmin rasanya.

"Seumur hidup gw walau jahat. Gw gak pernah meninggalkan saudara begini." Seungmin akhirnya misuh misuh sendiri sambil rebahan di kasurnya yang empuk.

Untung saja tadi dia sudah mandi dan memakai pakaian yang hangat. Setidaknya Seungmin kalo mau tidur juga ya gwaencanha lah.

Tapi, bukan kah Seungmin harus mencuci pakaian?! Kan sejak kakak nya gak di rumah itu Seungmin tumpuk aja pakaian kotornya di dekat mesin cuci Han?!

Benar! Seungmin langsung pergi keluar dari kamar nya dengan satu kantong pakaian nya yang kotor hari ini dan segera berlari ke dapur hanya untuk mencuci semua pakaian kotor itu.

Drap drap drap

Sayang sekali. Biasanya rumah ini sedikit ramai karena keberadaan saudaranya. Tapi, sekarang? Benar benar hampa.

Tapi, bukan hanya itu yang menjadi perhatiannya Seungmin sekarang. Melainkan pakaiannya beberapa hari kemarin ternyata sudah di cuci?! Siapa yang mencucinya?!

Bahkan sudah kering dan di setrika? Siapa yang melakukannya?! Apakah kakak nya suka pulang diam diam? Seungmin pun langsung meletakkan pakaian kotor yang dia bawa itu ke keranjang khusus seperti biasanya.

Tapi, ini serius Seungmin gak tahu dah siapa yang melakukan semua ini untuk nya. Kalau begitu, kenapa gak memasakkan makanan. :)

Kan setidaknya tinggalkan makanan di sini. Kalo mau beli terus di luar, Seungmin perhitungan btw. :)

Gak gak. Seungmin tuh cuma terlalu seneng aja sama makanan buatan kakaknya. Kecuali yang malam itu. (Eps 1.)

Tanpa berpikir banyak lagi. Seungmin langsung ambil pakaian nya yang sudah bersih dan rapi itu lalu membawanya ke dalam kamar.

Wonpil yang kini berada di balik jendela kamar Seungmin, mencoba untuk mengembangkan senyumnya (yang mengerikan) yang tulus itu. Ya, Wonpil memanjat pohon lalu lompat agar bisa duduk di balik jendela kamar Seungmin di lantai 3 itu.

Tidak sia sia tangannya sedikit terluka hari ini. Ternyata Seungmin senang dengan hasil usaha yang dia berikan untuk putra nya. Ya, wonpil lah yang mencucikan pakaian Seungmin bahkan menyetrikanya dengan rapi.

Setelah di cuci dan kering. Wonpil langsung menyetrikanya dan meletakkan pakaiannya di dalam kotak yang berukuran sedang. Lalu kotak itu di letakkan ke atas meja makan yang kosong. Benar benar type ayah sayang anak kan?

Walau tanpa sengaja tadi tangan nya terkena setrika. Itu tidak masalah. Melihat putranya yang bahagia, itu sudah cukup membuat Wonpil menebus kesalahannya.

Kenapa Wonpil tidak memasak? Dia ragu. Nanti khilaf eksperimen dan berakhir meracuni. Itu sebabnya dia hanya melakukan apa yang bisa dia lakukan untuk Seungmin.

Puas melihat Seungmin yang masih senang itu. Wonpil akhirnya memilih untuk turun dan kembali masuk ke dalam mobilnya yang berada di ujung sana.

"Buna kapan pulang?" Oh, tolong lah. Ini Mark jadi gak fokus lagi belajar nya dengan Kun karena Jeno yang terus saja bertanya.

"Daripada kau terus saja bertanya, lebih baik ajak haechan makan." Mark jadi pusing sendiri. Bisa bisanya Jeno tidak berpikir bahwa Mark sama tidak tahu nya sekarang.

Tapi, yang namanya seorang adik. Pasti selalu menganggap bahwa kakaknya mengetahui segalanya.

"Ck. Masak makanya! Mumpung ada kak Kun noh! Di kira kami gak lapar kali." Jeno yang berbicara seringan kapas itu membuat Kun tersenyum kecut. Oh, ternyata Jeno tidak ada bedanya dengan haechan.

Bisa bisanya.

"Baiklah. Ayo Mark. Kita masak sekarang." Mark yang memang sudah pusing itu akhirnya berdiri dari sofa nya yang lembut.

Tapi lagi-lagi tangan Mark di tahan oleh Jeno yang menyebalkan itu. Oh, apa lagi mau nya Jeno sekarang?

"Napa anjir? Kakak mau masak ini. (Masak air telaga)" Jeno pun tersenyum lebar. Matanya fokus pada Kun yang sepertinya bagus untuk jadi sasaran malam ini.

Eh, iya kan? Dah malam kan? Atau otw malam?

"Tolong masak makanan nya yang banyak ya. Aku mau mengantarkan nya pada Seungmin juga. Tadi pagi ku lihat jari nya terluka kak. Itu karena pisau. Aku yakin, dia mencoba masak sendiri dan berujung terluka. Apa kalian tega membiarkan makhluk lucu itu terluka karena kelaparan?"

Kun pun tertegun. Bagaimana bisa dia mengabaikan adik nya yang itu? Ini nih akibatnya kalo punya banyak adik. Lupa satu akhirnya.

"Benarkah? Anjir, aku lupa sama adik ku yang itu. Mark, kau harus membantu ku. Terserah pak Kim bakalan bagaimana reaksinya kalo kita ikut campur. Sekarang, yang penting kita harus membantu nya."

Mark juga sama terkejutnya sekarang. Pantas saja Buna dan ayahnya akhir akhir ini tidak pulang. Pasti mereka sama sibuknya seperti saudaranya Seungmin.

Jika Mark masih bisa di bantu oleh Jeno dan Kun. Bagaimana Seungmin sendirian di sana?! Benar, Mark harus membantu Seungmin.

"Oke. Kami akan masak banyak untuk malam ini. Kalian berikan pada Seungmin nanti ya." Mark dan Kun akhirnya pergi ke dapur meninggalkan Jeno dan Haechan.

"Jen. Apakah Seungmin mau menerimanya?" Jeno yang melihat haechan ragu itu pun akhirnya tertawa.

"Lu kek gak kenal Ama seungmin aja anjir! Tuh anak kalo soal makanan. Langsung aja dia gas kan! Mudah lah pokoknya."

Perkataan Jeno rasanya sangat benar. Bagaimana bisa haechan melupakan Seungmin yang sangat suka dengan makanan ini? Ah, benar!! Haechan melupakannya karena perkara di kamar Jeno tadi!

Kambing emang Seungmin.

"Y-ya udah kalo gitu. Tapi, apa perlu gw ikut? Keknya gak usah. Ntar Seungmin nya malah gak mau menerima." Jeno pun membenarkan perkataan dari Haechan.

Untuk saat ini, Seungmin pasti masih gak mau bertemu dengan beruang ini. Ya, sudah lah. Yang penting nanti Seungmin makan!

"Oke. Ayo ke dapur."

Jeno pun menarik tangan haechan untuk segera pergi ke dapur. Ngapain? Bantu lihat dan komentar lah. Gini gini, dua curut ini berguna dalam mencicip rasa dan juga mengomentari penampilan makanan nya.

Ya, walau kadang Mark berharap mereka gak usah ke dapur. Tapi, tetap aja kadang Kun yang teriak untuk panggil mereka berdua.

Kambing lah. :)
.
.
.
.
Note Author : jangan lupa vote dan komentar disini v:

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang