32

148 25 22
                                    

"lu keterlaluan Jen." Haechan yang ternyata masih nongkrong di rumah Jeno ini tentu saja tidak tinggal diam.

Masih saja dia marahi itu Jeno. Andai Kun gak mencurigakan. Ini Haechan dah cerita pasti agar Kun dan Mark menghukum Jeno.

"Ini demi Seungmin, Chan. Daniel muka nya kek maling. Mencurigakan gitu." Haechan pun merotasikan bola matanya dengan malas. Sudah dia duga bahwa Jeno akan terus saja merasa benar.

"Masalahnya. Lu gak denger teriakan tadi? Seungmin kena imbasnya." Ingin sekali haechan pukul kepala nya Jeno sekarang.

Harusnya haechan bawa palu sekalian. Ini Jeno ternyata makin ngelunjak. Ya sudah lah. Haechan nyimak aja di sini. Daripada salah langkah, di kira pelaku pula nanti hanya karena mantan pelaku. Eh?

Tap tap tap

Entah karena memang dah menjelang malam atau sosok itu yang memakai Hoodie hitam. Ini Jeno dan Haechan gak tahu dia siapa.

Sosok itu terus berjalan mendekati mereka berdua yang sedang duduk di kursi yang berada di tengah-tengah kawasan rumah Jeno.

"Ini untuk lu." Jeno dan Haechan kaget melihat sosok itu memberikan beberapa lembar uang ke Jeno.

"Kak.. Han? Ini untuk apa?" Jeno tentu merinding. Ini Han Ji-Sung kakak nya Seungmin kenapa?! Tumben banget datang datang bawa duit.

Untuk Jeno pula.

"Kerja lu bagus hari ini." Han langsung memberikan uang itu pada Jeno lalu pergi meninggalkan mereka berdua begitu saja.

Plakkk!!

Haechan akhirnya memukul kepala Jeno juga. Jeno juga sama terkejutnya ini dengan tingkah haechan.

"Lu kenapa sih anjir?! Bisa tolol gw!"

"Lu emang tolol!! Bisa bisanya lu jadiin bestie kita sebagai tumbal!! Lu kalo mau duit, sekalian ngepet!! Lu balikin nih duit ke Seungmin! Dia yang rugi di sini!!"

Jeno pun melihat uang tersebut. Benar, perkataan haechan sukses menamparnya. Bukan ini yang Jeno mau. Jeno hanya tidak ingin Seungmin bergaul dengan orang yang baru dia kenal dan percaya gitu aja hingga melupakannya dan menjauhinya.

Tapi, uang ini? Bukti dosa apa lagi yang Jeno lakukan? Bukan kah Jeno adalah pelindung di sini? Kenapa malah sebagai Boomerang untuk Seungmin?

Melihat Jeno yang diam saja itu pun membuat haechan puas. Akhirnya Jeno sadar bahwa Jeno salah langkah.

"Mana tuh anak?" Han yang baru tiba itu pun membuat Lino meliriknya sekilas.

Untung saja Han peka hingga tahu dimana Lino sekarang. Ternyata Lino masih ada di dalam kamar Seungmin. Lengkap dengan tangan nya yang sedikit lecet dan juga merah.

"Ini darah Seungmin? Lu apain aja tuh anak?" Bukannya menjawab pertanyaan dari Han. Lino malah berdiri lalu pergi melewati nya.

Melihat kepergian Lino, Han segera melihat sekeliling nya. Benar! Pintu kamar mandi itu terkunci!! Pasti Seungmin ada di sana!

Itu sebabnya Lino terus duduk di sini!!

Dengan cepat Han menyingkirkan kursi yang di pakai oleh Lino tadi lalu membuka pintu kamar mandi itu.

Ceklek

Terkejut bukan main Han melihat nya. Seungmin duduk di lantai yang basah oleh air dan juga darah. Bahkan matanya hampir tertutup. Apakah karena Seungmin bosan lalu hampir tertidur? Gak! Seungmin hanya kelelahan.

"Seungmin?!" Han langsung memeluk adik nya itu lalu membawanya keluar dari sana.

Han kira mungkin Lino masih pake hati kek biasanya. Ternyata lebih daripada itu. Iya sih Han juga marah dan emosinya sampai gak stabil banget pas Jeno kasih tahu dia lewat email tadi.

Tapi, maksud Han. Jangan kelewatan begini. Kalo begini, ayah nya bisa menghukum mereka juga!!

"Duh kak Lino! Kok lu kelepasan sih?! Anjir lah!!" Han yang ketar ketir itu pun segera membiarkan Seungmin duduk di atas kasurnya. Sedangkan dia kini berlari mencari pakaian di dalam lemari.

Andai saja tenaga Seungmin gak habis. Sudah pasti dia tertawa melihat kakak tupai nya itu cemas. Bahkan sampai masuk ke dalam lemari yang besar itu demi mencari pakaian tidur.

Setelah ketemu, Han langsung berlari lagi ke arah Seungmin dan mencoba untuk menggantikan pakaiannya.

"Min, ganti pakaian dulu sini. Itu luka nya astagaaaaaaaaa... ANJING KAU KAK LINOOOO!!!"

Seungmin sangat terkejut melihat Han yang teriak. Ini telinga seungmin sampai berdengung akibat suara Han.

Tentu Lino dengar itu semua. Tapi, dia juga bisa apa? Dirinya terlanjur kecewa sekarang. Seungmin bagaikan orang yang tidak bisa dia percaya.

Berbeda dengan Han yang masih membantu Seungmin ganti pakaian.

"Sakit gak baby? Duh obat nya Felix di mana ya. Kok bisa gak ngehindar sih?! Kucing itu kan gila. Harusnya Seungmin lari aja tadi." Han malah sibuk memeluk kepala adiknya.

Padahal Seungmin juga sudah beruntung karena Han membuka pintu kamar mandi itu.

"Aku tidak apa apa kak.." duh mau nangis Bombay aja ini Han rasanya kalo dia normal.

Kasihan sekali lihat seungmin yang begini. Padahal kemarin pas dia tinggalkan, Seungmin juga sakit. Sekarang? Seungmin sakit lagi saat dia tiba.

"Seungmin mau apa? Mau makan apa? Kakak cari dulu ya obat nya." Han langsung berlari pergi begitu saja. Padahal Seungmin mau bilang kalo dia ingin tidur aja gitu.

Tapi, tupai itu dah terlanjur berlari.

Pergi nya Han membuat kamar Seungmin kembali sunyi. Momen yang tepat untuk memikirkan apa yang di katakan oleh Lino.

DADDY? Apa maksud nya? Ayahnya Seungmin kan wonpil. Kok Lino malah ngaku ngaku begitu?

Kalo mereka panggil Seungmin baby ya wajar. Karena Seungmin paling kecil di sini. Tapi? Daddy? Di kira ini club?

Lino kan bukan Daddy. Jangan bilang Daddy Daddy maksud nya itu kek yang Seungmin baca di novel?!

Gak gak. Daddy Daddy gitu lebih mengerikan lagi malah. Mereka bebas sekali menyentuh apa pun. Entah hati, perasaan, fisik maupun jiwa. Nah, Lino kan enggak?

Artinya Lino adalah Daddy Daddy - an :v

Ya, begitu lah kira kira.

Tidak Seungmin sangka. Kalung yang dia pakai ini ternyata bagaikan belenggu baginya. Ya, dia emang cinta sama Lino. Tapi? Kalau bentuknya begini. Apakah Seungmin mampu bertahan?

Seungmin harus apa? Dari sini sudah kelihatan bahwa Lino dan Seungmin memiliki banyak perbedaan dari sudut apa pun. Tidak saling memahami juga. Apa lagi dengan bangchan?

Tidak. Bahkan semuanya.

Dasar Seungmin aja yang terlalu cinta sama mereka. Mau pergi juga kemana? Kun bahkan gak bisa di percaya.

Memikirkan itu semua, membuat air mata itu kembali jatuh. Ya, Seungmin kini membenci dirinya yang memiliki takdir buruk.

Harusnya Suzy ada. Seungmin pasti bisa pergi bersama nya. Sendirian di dunia ini, membuat Seungmin tidak bisa percaya pada siapa pun termasuk diri sendiri.

Dirinya bahkan lebih mencintai Lino daripada jiwa nya.

Untuk kali ini, pada siapa Seungmin harus bersandar?
.
.
.
.
Note Author : jangan lupa vote dan komentar disini v:

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang