78

127 19 8
                                    

Di sini lah Jeno dan Haechan sekarang. Mereka ada di sebuah taman yang indah dan juga tenang.

Tak lupa dengan rangkulan hangat yang di berikan oleh Jeno, menambah nuansa yang kini di butuhkan oleh haechan.

"Kau bisa cerita jika sudah siap, Chan. Aku akan menunggu." Jeno masih memperhatikan Haechan yang menyandarkan kepalanya di bahu yang tegap itu.

Sebenarnya ada apa dengan haechan? Tidak biasanya haechan akan begini? Apakah dia habis bertengkar? Bahkan pipinya itu kini menjadi bukti kuat di mata Jeno.

"Kak Kun." Lirihnya sambil terus memperhatikan pemandangan yang berada di hadapannya.

"Ada apa dengan kak Kun?" Lagi lagi haechan menghapus air matanya. Jeno jadi ikutan sedih sekarang.

"Kak Kun lebih menyayangi Seungmin. Apa dia pikir aku tidak ada usaha di sini? Aku tahu dia terkejut dan khawatir. Tapi, haruskah semuanya dilampiaskan pada ku? Padahal dirinya juga mencurigakan di sini."

"Andai kak Kun memang ternyata lebih menyayangi Seungmin karena dia akhirnya menemukan adiknya yang hilang. Aku masih ada di sini sama kak Mark. Kami menyayangi mu haechan. Tapi, tolong. Satu pinta ku, jangan kau libatkan diri mu seperti tadi. Jangan sesekali berurusan dengan kak Han. Mereka tidak ada yang bisa di percaya."

Betapa ketakutannya Jeno tadi di saat Han menyuruhnya ke sana karena ada Haechan. Cukup, selama ini Jeno diam karena merasa bahwa Seungmin memang bisa dipercayakan pada mereka.

Tapi, nyata nya? Malah kebalikannya kan?

"Gak ada pilihan lain. Jika aku ke rumah mu, kak Kun pasti langsung ke sana. Dia akan membawa ku kembali dengan mudah. Aku sedang tidak ingin bersama nya Jeno."

Tok tok tok!!!

Mark yang sedang membaca buku (mode rajin) itu mendengar ada yang mengetuk pintu rumah nya. Siapa? Kakak nya Seungmin kah? Ah, gak mungkin kan?

Kalo Jeno juga, tuh anak biasanya langsung aja masuk tanpa permisi. Lah ini? Siapa kah manusia yang paling sopan yang mendatangi rumah nya sekarang?

Tanpa basa-basi lagi Mark langsung pergi begitu saja meninggalkan buku nya, kaki nya dengan cepat menuruni tangga lalu pergi menuju ke pintu utama.

Ceklek

"Mark. Ada haechan gak?"

Diluar dugaan!! Ada Kun yang sedikit terburu-buru berdiri di hadapannya. Dengan nafas yang memburu, keringat yang bercucuran dan juga baju yang sedikit berantakan menandakan bahwa dirinya habis dari berpetualang.

"Haechan? Gak ada."

Kun pun menghela nafasnya dengan kasar. Terdengar beberapa umpatan keluar dari mulut nya. Berbeda dengan Mark yang menyadari bahwa Haechan ada bersama Han!!

"Eh, bentar. Kun! Kalo gak salah itu Haechan sedang bersama putra nya pak Kim. Si Han tupai itu tuh."

Mata Kun seketika terbuka dengan lebar. Apa apaan ini?! Kenapa Haechan bersama Han?!

"Yang bener?! Lu gak bercanda kan?! Di mana mereka? Lu tahu darimana? Haechan bilang kah?"

"Gak Kun. Tadi Han yang kasih tahu Jeno lewat email. Ya, gw yakin kalo Jeno udah bareng Haechan. Tuh anak bakal nelpon gw dengan panik kalo gak ketemu Haechan. Apa lagi berurusan dengan Han. Emang, ada apa sih? Kalian bertengkar lagi?"

Kun jadi pusing sekarang. Apa lagi ketika dia tahu jika haechan nekat berurusan dengan Han.

"Salah gw yang marahin dia cuma karena dia gak laporan tentang keadaan Seungmin. Gw hilang kendali walau gw udah tahu kebenarannya dari pak Kim."

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang