31

159 26 18
                                    

"Seungmin selalu bersama paman paman tadi?"

Seungmin yang kini hanya berdua dengan Lino di kamar nya pun sedikit terkejut dengan pertanyaan yang Lino lontarkan.

Selain dirinya telah di tarik dari lantai satu ke lantai tiga. Kini Lino juga menghempaskan nya ke meja belajar nya hingga semuanya berantakan.

"D-dia teman ku." Seungmin memejamkan matanya sejenak karena menahan bahu nya yang sakit akibat terbentur meja belajar.

"Tidak ada siswa dengan wajah begitu Seungmin. Jawab dengan jujur. Seungmin sejak kapan selingkuh dengan nya? Sampe rela Seungmin buat dia seperti siswa demi gak ketahuan."

Dikit lagi Lino melayang kan tangan nya ke Seungmin jika seandainya Seungmin tidak langsung menahan tangan kakak nya.

"Aku jujur! Di-dia teman ku!! Dia siswa di situ! A-akkhhh!" Lino tidak tahan mendengar nya. Bisa bisanya Seungmin masih membela lelaki itu.

Tidak ada pilihan lain bagi dirinya selain menarik rambut halus itu.

"Kakak capek bekerja dan Seungmin malah begini?! Seungmin gak mikir ikatan kita? Seungmin kira kakak bisa di bodohi? Kau harus di buat mengerti Seungmin. Seorang Daddy Seperti ku tidak bisa kau anggap remeh walau aku tidak merusak mu."

Lino kembali menarik tangan kecil itu lalu menariknya untuk masuk ke dalam kamar mandi.

Kenapa? Karena Lino ingin menenggelamkan adik nya ke bathub yang berisi air dingin. Ya, semua karena rasa cemburu dan posesif yang tinggi. Belum lagi Lino yang memang lelah akibat dari semua yang terjadi.

"Anjayyyyyyy. Bisa bisanya Lino nyebut dirinya Daddy? Gw aja belum pernah klarifikasi gitu di depan muka Seungmin." Hyunjin tersenyum miring di saat salah satu mata-mata wonpil di sekolah memberikan bukti padanya.

Ternyata perkataan nya sangat benar. Tidak hyunjin sangka bahwa Lino dapat hadiah besar hari ini.

"Haruskah kita koreksi bahasa Inggris kak Lino? I'M YOUR DADDY." Felix terkekeh melihat bukti CCTV itu. Tidak dia sangka akan menarik begini.

"Tidak. Aku malah lebih penasaran hukuman apa yang akan kak Lino beri ke Seungmin." Jeongin yang hanya sekedar melirik Felix itu kini membuat hyunjin tertawa.

Mereka bahkan menjadi pusat perhatian di kantin ini. Seperti biasa, nongkrong di universitas JYP.

"Pasti berkaitan dengan air." Jawab Han dengan ringan nya.

Ya, mereka semua tiba tiba terkejut dengan Han yang langsung tertawa dan memberitahu Lino. Andai saja bangchan tidak sibuk. Apakah Daddy itu akan menjadi posisi nya bangchan?

"Mau kak Lino atau kak Chan. Semua sama bagusnya untuk menghukum. Daddy yang tegas dan baby yang nakal." Hyunjin tersenyum tipis sembari menikmati setiap asap rokok yang dia keluarkan.

Tidak dia sangka, hiburan sementara juga akan datang. Tapi, bukan kah itu aneh? Jeongin pun kini mendekati sang kembar itu dengan wajah tak biasa nya.

"Jeno melapor ke Han. Tumben? Biasanya melindungi dan mendukung."

Han mengendikkan bahu nya acuh tak acuh, dia lebih tertarik dengan Jeno yang begini daripada sebelumnya.

"Mungkin karena beberapa faktor. Pertama, dia takut ku hajar. Kedua, dia tidak suka Seungmin berteman dengan siswa lain. Ketiga, Jeno sadar posisinya setelah kita tegaskan beberapa hari yang lalu."

Benar. Felix sangat setuju dengan perkataan nya Han. Semua itu benar dan masuk akal. Tapi, satu yang hyunjin benci di sini.

"Kenapa kau mengambil posisi membelakangi begini? Aku tidak bisa terlalu melihat wajah lelaki ini." Hyunjin mengembalikan hp itu ke salah satu mata mata nya Wonpil.

"Sudah lah Hyunjin. Itu nanti saja kita urus. Tanya saja kak Lino nanti. Setidaknya Seungmin tahu bahwa dia tidak boleh begini." Jeongin pun menyuruh mata mata itu pergi sebelum hyunjin menghabisi nyawanya.

Hyunjin yang melihatnya pun hanya mendengus kesal sekarang.

"Aku penasaran. Kenapa Seungmin mau bersama nya? Walau hanya jalan bersama, aku juga cemburu. Kita sudah memperbolehkan dia berteman dengan Jeno, Mark, haechan dan KunTI. Tapi, dia kek ngelunjak anjir. Semakin kita bolehkan, semakin dia lakukan."

Felix kembali tertawa mendengar misuh misuh nya hyunjin. Sudah dia duga, hyunjin akan sama kesal nya di sini.

"Lu kira kita gak kesal? Kita gak cemburu? Kita harus ingat julukan Seungmin agar kita bisa ikuti alurnya." Sudah lah. Mendengar peringatan Felix, membuat hyunjin ingin makan saja sekarang.

Benar. Lebih baik mereka makan pizza untuk merayakan jam istirahat yang diberikan oleh bangchan ke mereka.

Duaghh!!!

Seungmin menendang pintu kamar mandi nya dengan sekuat tenaga. Ini Seungmin beneran di kunci?! Serius?!

"Kak!! Aku tahu kau di luar. T-tolong buka!" Seungmin masih mencoba untuk mendobrak pintu itu. Tapi, sayangnya pintu itu terlalu kuat.

Tentu perkataan Seungmin benar. Lino masih ada di depan pintu itu. Sedang duduk di kursi khusus belajar milik Seungmin.

Dengan mudahnya dia bawa itu kursi demi melihat Seungmin yang terkurung.

Tidak ada Jawaban dari Lino. Seungmin tentu tidak akan menyerah. Dia masih terus menendang pintu itu walau akhirnya sia sia dan berakhir dia lah yang terjatuh.

Tega sekali Lino mendorong nya ke dalam bathtub yang berisikan air dingin tanpa menghiraukan dirinya yang kehabisan nafas. Tidak sampai di situ, kakak nya bahkan melukai tangan nya dengan pisau yang ternyata ada di dalam saku celana.

"Kak..." Seungmin akhirnya memilih untuk duduk di dalam kamar mandi yang dingin dan gelap ini. Lantai nya ada darah yang mengalir karena luka yang diberikan oleh Lino.

Tidak seharusnya Seungmin mengabaikan sekitarnya. Siapa yang menyangka Lino akan menjemputnya?

"Sadari kesalahan mu. Baru ku buka pintu ini." Akhirnya setelah sekian lama, Lino kembali menjawab dari luar sana.

Kecewa? Asli. Lino gak nyangka, baru Seungmin di tinggal sebentar. Tahu nya udah berulah begini. Di kira mereka gak pusing kemarin? Lino tuh sayang banget sama Seungmin. Tapi, adiknya terus membuat dirinya kehilangan kendali.

Apa lagi status mereka gak sama lagi. Seungmin gak bisa anggap ini semua remeh. Lino benci di remehkan begini.

Sedangkan Seungmin sama kecewa nya dengan Lino. Lino mengabaikannya bahkan seenaknya memperlihatkan aset tubuhnya di atas panggung tanpa beri kabar pada nya.

Dirinya di abaikan begitu saja. Saat datang, malah cemburu dan posesif tidak jelas. Bahkan sampai melukai Seungmin yang jelas merasa gak salah di sini.

Satu yang Seungmin aneh kan. Kenapa Lino tiba tiba menjemputnya? Apakah karena memang tanpa sengaja atau di sengaja karena sesuatu?

Ulah siapa? Dan kenapa?

Setahu Seungmin. Lino kalo sekalinya sibuk sampe gak bisa pulang. Sangat mustahil untuk datang mendadak begini bahkan di waktu yang gak tepat.

"Haechan? Jeno?" Gumamnya sambil terus fokus pada luka luka yang ada di tangan dan kaki nya.
.
.
.
.
Note Author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang