59

150 24 14
                                    

Nging nging nging

Plakkk!!!

"Nyamuk, anjing!" Umpat seseorang yang kini risih bet karena di dekati oleh nyamuk nyamuk hutan.

"Duh, apaan sih echan?! Kita lagi di hutan loh! Gak baik ngumpat gitu. Ntar kena culik dedemit lu." Haechan yang merasa bahwa dirinya kini terkena semburan lumpur dari mulut nya Jeno, tentu tak tinggal diam gitu aja.

"Hutan apaan?! Kita kan kemah di kebun belakang rumah gw! Gosah alay anjir! Lagian, gak ngotak banget kak Mark ngajak kak Kun kemah beginian! Di sini pula!!! Asal lu tahu ya, Jen. Gw paling hapal siapa aja yang ada di sekitaran rumah gw. Nyamuk, kucing liar, gw sang pemilik rumah, kebun strawberry, dan tentu nya musang liar!"

Entah apa yang terjadi. Saat pulang sekolah tadi, Kun malah satu mobil dengan Mark. Katanya motor Mark ada di rumah nya Haechan dan mereka berdua akan mengadakan bakar bakar sambil kemah.

Haechan suuzon dong!! Haechan kira bakar rumah mahal nya dia. Oh, ternyata doi cuma pengen bakar daging sapi dengan saus sambal yang menyegarkan itu.

Makanya, Kun satu mobil dengan Mark. Sedangkan Haechan kini satu motor dengan Jeno yang agak gak ikhlas karena waktu tidurnya di sita.

Tanpa, mereka sadari bahwa mereka gak ketemu lagi dengan Seungmin sejak mereka di kantin tadi.

"Tapi, ada loh hantu di atas pohon strawberry. Contoh nya hantu lanatikun gitu. Lu jangan remehkan yang ghaib gini dong, pudu!" Jeno yang kini sedang pakai selimut itu pun hanya di lirik malah oleh haechan.

"Daripada gitu. Lu gak mau bantu gw panggang nih daging? Ntar gw makan sendiri nih ayam bakar dan daging sapi panggang!!"

Jeno pun buru buru mendekati bestie nya itu dengan selimut yang masih dua pakai. Benar benar rempong di mata nya Haechan.

"Bakar Ama panggang kan sama?" Jeno dengan muka dungu nya itu mengambil satu paha ayam bakar yang udah siap saji. Wah, benar benar menguji kesabaran haechan ini si Jeno!!

"Heh!! Untuk nanti itu anjing!! Duh beda bangsat! Gw bakar tuh ayam di tempat begini. Kalo panggang ya gw pake tempat kek begitu!!" Haechan pun akhirnya menjelaskan bahwa ada perbedaan di antara alat alat nya.

Jeno pun melihat alat alat masak ala perkemahan mewah itu dengan mulut yang sibuk berkunyah. Enak sih masakan haechan, tapi tetap aja Jeno gak paham Ama penjelasan haechan.

"Ah, sama anjir. Gak ada bedanya. Udah ah, gw mau duduk lagi di bawah tenda kemah. Lu lanjut aja masaknya sambil tunggu kak Mark dan kak Kun ambil Coca cola dingin."

Jeno pun akhirnya meninggalkan haechan yang sedang mengontrol emosi nya. Dikit lagi, melayang tuh botol saus ke kepalanya Jeno kalo saja Haechan gak ada tujuan. Ya, apa lagi kalau bukan bersikap baik di mata nya Mark hehehehe.

"Nih, Coca cola nya ambil yang banyak. Masukkan ke dalam box batu es itu biar tetap segar dan dingin." Mark akhirnya mengikuti semua perintah yang di lontarkan oleh Kun.

Tapi, ada raut wajah dan tatapan yang berbeda di Mark ini. Sejak tadi dia sedikit diam gitu. Kun tahu sih, tapi Kun gak kepo. Jadi, Kun diem aja kek pura pura gak tahu.

Ya, Kun menunggu Mark yang ngomong duluan. Nih bestienya ada apa coba? Kek diem aja gitu.

Sesuai dengan prediksi Kun. Akhirnya Mark berani mendekat ke arah Kun yang sedang mengambil beberapa Snack ringan.

"Kun." Panggil nya sambil memperhatikan punggung itu. Akhirnya Kun kini menoleh ke arah nya.

"Why Mark lee?" Mark pun menghela nafasnya perlahan lalu kembali fokus pada lawan bicaranya yang sudah menunggu dirinya.

"Gw suka sama lu. Lu sahabat gw yang unik, lu juga yang selalu ada untuk gw sejak zaman SMP. Bahkan lu juga yang ngajak gw untuk tampil keren dan percaya diri di les bahasa asing."

"Gw cuma mau bantu lu untuk tampil lebih keren di matanya Seungmin walau banyak rumor mengatakan bahwa kakaknya ganteng tiada tandingan. Bukannya lu suka sama Seungmin?"

"Itu dulu. Tapi, saat gw tahu Jeno suka sama Seungmin. Gw lebih percaya kan Seungmin padanya."

Kun pun meletakkan Snack itu ke dalam kardus kecil, lalu menepuk bahu Mark layaknya seorang sahabat.

"Mark. Gw seneng bet lu mau mengakui perasaan lu. Lu lebih berani dibandingkan dengan diri lu dulu. Tapi, gw gak bisa Mark. Gw suka sama orang lain."

"Seungmin? Dia adik kandung lu, Kun." Kun tertawa mendengarnya. Iya, tentu dia ingat betapa terkejutnya dia saat tahu bahwa Seungmin ternyata adiknya yang selama ini menghilang.

Bahkan dirinya kini malah terikat pada sang penculik. Lucu ya? Sejak kapan Suzy terlibat pada orang gila begini? Bisa bisanya Suzy malah terlibat dengan orang tampan tapi gila seperti wonpil?

"Gw tahu. Itu sebabnya gw mencoba untuk menghilangkan itu semua dan mulai menganggap nya sebagai keluarga gw. Lalu, untuk lu sebenarnya gw udah tahu bahwa gelagat lu dah beda sejak gw ketahuan pak Wonpil di rumah sakit SM. Makasih Mark udah suka sama gw, makasih juga udah mencoba untuk melindungi keluarga gw. baik untuk Seungmin, haechan atau bahkan diri gw sendiri. Gw tahu bahwa lu terus menerus menghubungi ayah lu demi ngomong sama Wonpil cuma untuk melindungi keluarga kecil gw ini. Makasih, Mark. Tapi, maaf. Gw gak ada perasaan apa apa untuk lu, Mark. Kita juga dalam posisi yang sama untuk saat ini. Lu mencoba melupakan Seungmin demi adik lu. Gw juga sedang mencoba untuk melupakan Seungmin karena dia adalah adik kandung gw."

Mark yang masih diam di hadapan Kun. Tentu merasakan ada rasa sedikit kecewa dan juga lega. Patah hati sedikit, tidak masalah kan? Daripada tidak di ungkapkan sampai mati. Iya kan?

"Thank's, Kun udah mau mendengarkan pernyataan gw." Kun langsung memeluk sahabatnya itu. Ya, Mark sudah seperti boneka yang tidak bernyawa sekarang karena patah hati.

"Kita tetap sahabat kan Mark?"

Mark mengangguk mantap lalu membalas pelukan dari sahabatnya itu untuk yang terakhir kali malam ini.
.
.
.
.
Note Author : jangan lupa vote dan komentar disini

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang