60

137 25 8
                                    

Bodoh? Iya. Hebat sekali Lino langsung memutuskan hal tak masuk akal karena bukti dan fakta yang sedikit di temukan tadi siang.

Sungguh kepala Bangchan rasanya pusing sekali. Kenapa? Jauh di lubuk hati nya, bangchan sedih sekali saat mendengar pengakuan mereka bahwa Seungmin mati di tangan saudaranya sendiri.

Bahkan darah itu sampai sekarang masih menggenang di sana. Tapi, kemana jasad nya? Apakah seseorang mengambil nya? Lalu, untuk apa?!

Maka dari itu, bangchan pun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Bangchan tahu bahwa mereka pasti kecewa berat karena semua kekacauan ini terjadi karena Seungmin. Tapi, kenapa harus sampai membunuh?!

Lebih baik jadikan tahanan daripada di bunuh! Tidak tahu kah mereka? Betapa menyiksa nya jika keadaan yang memilukan begini tapi tidak bisa mengekspresikan nya dengan baik karena bangchan tidak punya rasa emosional yang normal!

"Harusnya kalian tidak gegabah!" Desisnya sambil menatap ke arah jalanan yang sepi. Kecepatan mobil itu semakin tinggi. Tidak peduli apa yang akan terjadi, satu hal yang harus bangchan pastikan sekarang.

Keadaan yang sepi begini, membuat Jeno terdiam. Apa yang baru saja dia dengar?! Mark mengatakan ini semua pada Kun?! Dengan cepat Mark pergi dari sana dan duduk di sebelah Haechan yang masih menunggu.

"Lu kok lama bet?! Katanya cuma mau ke toilet?! Kakak kakak bajing itu mana anjay? Keburu dingin ntar makanan nya!!"

Bolehkah Jeno bernafas dengan lega sekarang? Untung banget haechan ternyata masih di sini dan gak ngikutin dia tadi.

Kalo saja Haechan denger, wah kecewa dia pasti dengan Kun walau emang sebenarnya Kun nolak sih.

"Berisik Chan. Itu tuh kak Kun dan kak Mark!" Akhirnya Kun dan Mark pun datang dengan senyum lebar di wajah nya. Ada Snack ringan dan Coca cola dingin juga!!

"Haechan dah kelaparan banget ya? Itu lah Chan yang kakak rasakan tadi pas tahu haechan maling duit nya kakak. Apa lagi kakak gak sarapan, rasanya tuh kelaparan dan sakit hati gitu. Enak gak? Kalo gak enak, haechan jangan gitu lagi. Kakak buang ke laut di pulau Jeju nanti kalo Haechan masih kek gembel gini."

Haechan sih dah fokus minum Coca cola aja dia nya. Serah Kun lah kalo mau ngomong. Udah dia duga kalo hari ini pasti Kun akan berpidato begini.

"Bacot kak." Nah kan? Kambing emang haechan nih. Rasa ingin Kun buang beneran sekarang.

"Kambing lu anjir! Inget ye Chan! Itu duit, kakak anggap lu ngutang sama kakak! Awas aja ANJIRRRR!! Uang jajan lu bakal kakak potong Everytime everyday!"

Wah, Jeno ngakak nih dengernya. Bisa gitu ya? Untung aja ini Jeno selalu dapat duit yang banyak dari Jaehyun. Jadi, gak lah maling punya Mark kalo gak kepepet.

Haechan nya sih masih bodo amat. Dia malah Deket Deket ke Mark nih. Caper kalo kata Kun.

"Kak, kakak kok kek semangka sih?" Haechan yang tersenyum lebar itu pun membuat Mark terkekeh sendiri.

"Kok semangka?"

"Iya, karena manis dan menyegarkan hati ku gitu loh!!! Awokawokawok!!"

Ah, sudah lah. Buat malu keluarga emang si haechan ini. Lebih baik Kun bantu Jeno aja itu susun makanan nya.

Berbeda dengan Mark yang kini kepikiran tentang apakah Kun dan dirinya bisa bersahabat tanpa rasa canggung? Karena dari ujung sini, Mark bisa lihat bahwa Kun seakan menganggap perbincangan mereka tadi adalah hal yang tak pernah terjadi.

Ya, bagus sih. Tapi, kok Mark jadi sedih ya? Jeno juga rasanya gimana gitu. Mark mulus banget nutupin ekspresi nya. Pura pura ketawa gitu sama Haechan. Ah, Jeno jadi ikutan sedih sekarang.

Tapi, kalo Jeno pikirkan lagi. Agak gak ngotak si Mark ini awokawokawok. Kun itu sama sama alpha Seperti Mark. Agak wajar kalo ini terjadi, tapi yang namanya cinta? Gimana lagi yekan? Jeno aja masih cinta sama tunangannya orang. Eh?

"Jadi, tumben sekali datang ke rumah ayah malam malam begini." Wonpil kini sudah duduk di sofa nya, lengkap dengan piyama kucing yang di pakai nya dan juga boneka beruang di tangan nya.

"Ayah. Kau mengambil jasad Seungmin?" Wonpil yang mendengarnya tentu kebingungan. Apa maksudnya ini?

"Jasad? Apa maksud mu Chris?" Wonpil tentu saja tidak tinggal diam. Dia langsung berdiri dan mendekati putra nya.

"Ayah selalu mengawasi Seungmin dari kejauhan. Tentu ayah juga pasti tahu, peristiwa kem-"

PLAKK!!

Belum selesai bangchan mengatakan semuanya. Wonpil sudah menampar nya begitu saja.

"Kau membunuh Seungmin? Apa alasan mu kali ini Chris?"

Wonpil masih tak percaya dengan apa yang dia dengar. Bagaimana bisa bangchan membiarkan ini semua terjadi?

"Bukan aku ayah. Melainkan adik ku yang lain. Tapi, bukan kah aneh? Ayah yang selalu memperhatikan Seungmin dari kejauhan malah bersikap seakan tidak tahu apa apa? Katakan, ayah simpan dimana jasadnya Seungmin?"

"Kau kira ayah orang yang begitu?"

"Suzy bahkan tidak di kremasi kan secara normal. Kau memilih untuk memajang nya di lab gila mu. Lalu, bukan kah kau pasti akan melakukan hal yang sama pada kekasih ku? Hanya kau yang selalu berada dekat dengan rumah, ayah. Jangan kau kira aku tidak tahu akan hal itu."

Wonpil memejamkan matanya sejenak. Kepala nya mendadak pusing melihat putranya yang kambing ini.

"Ayah melakukan itu pada Suzy karena ayah tidak ingin dia di hanguskan oleh api seperti Buna mu yang tidak berguna. Ayah juga melakukan hal yang sama pada Jong-suk. Jika tidak percaya, keliling lah di semua penjuru rumah ini. Seungmin tidak ada di sini, salah satu diantara kalian lah yang menyembunyikan nya."

Wonpil memberikan banyak kunci pada Bangchan. Kecewa? Iya! Wonpil kecewa pada putra nya.

Dia bahkan tidak menatap Bangchan lagi. Hal itu membuktikan betapa benci nya dia pada putra nya sendiri. Harus mengatakan apa wonpil pada Suzy? Mengatakan bahwa nasib Seungmin sama dengan orang tua nya?

"Ayah..." Bangchan yang ingin mendekati wonpil itu segera di tepis kan oleh wonpil yang terlanjur kecewa.

"Sudah ayah ceritakan semuanya pada mu. Kesalahan mu sendiri lah jika tidak kau sampaikan pada adik mu. Pergi lah bangchan, cari adik mu yang mungil itu dalam keadaan hidup ataupun mati."

Wonpil pun pergi meninggalkan bangchan sendirian di ruang tamu ini. Bagaimana sekarang? Bangchan kira wonpil ada di sana dan melihat Seungmin yang sudah mati, pasti wonpil akan membawa nya dan membuat nya seperti Suzy.

Tapi, ternyata tidak? Jika raut wajah ayahnya yang datar itu tiba-tiba berpaling begini. Itu artinya wonpil benar benar tidak tahu dan tidak ke rumah nya hari ini.

Lalu, dimana jasad nya Seungmin? Siapa yang telah berani mengambil nya? Mark? Kun?

Dari balik dinding lantai 2 ini. Bisa wonpil lihat bahwa bangchan meletakkan kembali kunci itu di atas meja lalu pergi meninggalkan rumah nya.

"Seungmin. Aku tahu kau orang yang seperti apa."

Gumamnya sambil mengotak-atik hp nya, mencoba untuk menghubungi seseorang.
.
.
.
.
Note Author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang