107

104 20 4
                                    

"apakah ayah ku akan baik baik saja, pak Kim?" Sejak tadi Jeno duduk di luar rumah sakit ini. Ternyata, dirinya masih termenung menunggu berita terkait dengan keadaan ayah nya.

"Tentu. Changbin yang mengoperasi ya. Peluru itu tidak akan bisa membuat ayah mu mati begitu saja, Jeno. Jaehyun adalah orang yang sama kuatnya Seperti diri mu." Wonpil memberikan makanan yang begitu banyak pada Jeno. Jeno terkejut melihat kebaikan dari wonpil yang mengerikan ini.

Apa lagi, dari jenis makanan yang di berikan nya ini memang sangat pas untuk anak seusia Jeno. Ternyata, Wonpil memiliki sisi lain. Tidak heran jika Seungmin sangat menyayangi wonpil.

Sejak wonpil keluar dari ruangan Seungmin, wonpil telah melihat Jeno. Ternyata Jeno juga tidak beli makanan dan malah termenung begini.

Padahal tadi, Jeno udah di suruh jajan oleh hyunjin. Akhirnya wonpil juga yang membelikan makanan untuk nya.

"Apakah kak Changbin sudah selesai mengoperasi nya? Aku ingin bertemu dengan ayah ku." Wonpil pun kini menarik tangan Jeno untuk segera masuk ke rumah sakit.

"Kalau begitu, kenapa Jeno masih di sini? Ayo cepat. Temui ayah mu."

Tanpa basa-basi lagi, Jeno langsung berlari meninggalkan wonpil sendirian. Baru juga wonpil kembali masuk di rumah sakit ini, malah ada drama baru antara bangchan, Haechan dan Mark.

Haruskah wonpil turun tangan agar posesif putra nya tidak membesar di waktu yang tidak tepat ini? Tentu tidak. Karena Mark sudah bergerak terlebih dahulu.

"Dasar anak muda zaman jigeum." Wonpil yang telah melihat semua drama itu akhirnya memilih untuk pergi ke ruangannya Seungmin.

Kebetulan sekali, di saat dirinya ingin masuk ke ruangan Seungmin. Ada Kun yang sedang berdiri di sana.

"Aku sudah selesai berbicara dengan nya. Terima kasih sudah memberikan waktu untuk ku."

"Dia adik mu, Kun. Kau berhak akan hal itu." Wonpil langsung masuk ke dalam ruangan VIP itu dan meninggalkan Kun yang kini sedang berjalan menuju ke ruangan Haechan.

"Ku harap, kau menepati janji mu. Pak Kim Wonpil."

Wonpil kini sudah ada di hadapannya Seungmin. Tapi, Wonpil bingung itu Seungmin kenapa belum makan juga? Padahal buah di dalam mangkuk itu sudah Wonpil siap kan sejak tadi.

"Kenapa belum di makan buah nya, Seungmin?" Seungmin menggelengkan kepalanya lalu melihat Wonpil dengan mata yang berbinar-binar.

"Ayah, bagaimana keadaan kak Lino? Aku ingin bertemu dengan nya. Kakak yang lain mana? Padahal mereka ada banyak. Tapi, satu pun tidak ku lihat malam ini."

Wonpil kini memberikan mangkuk yang berisikan buah itu pada Seungmin.

"Makan lah dulu, besok baru kita ke ruangan nya." Dengan wajahnya yang sedikit layu itu, akhirnya Seungmin makan juga.

Ini sudah pukul 10 malam. Haruskah Seungmin diam diam pergi sendiri untuk mencari ruangan kakak nya? Tidak. JYP hospital ini sekarang sedang dalam pengawasan wonpil.

Wonpil bahkan betah di sini, bagaimana cara nya Seungmin bisa pergi menyelinap coba?

"Seungmin, sangat mengejutkan bagi ayah ketika melihat mu bersikeras untuk membantu kakak mu. Padahal, jika kau biarkan saja. Mereka bisa saja lenyap dan kalah lalu kau akan bebas begitu saja. Tapi, ternyata kau melakukan hal yang sebaliknya. Kau semakin mirip dengan Lee Jong-suk." Seungmin kini menghentikan kegiatannya dalam memakan buah.

Kenapa? Karena Seungmin tersinggung di sini.

"Kau ingin aku balas dendam atas kisah masa lalu? Kalau begitu, atas dasar apa cinta ku pada putra mu? Sejak kak Kun menculik ku. Aku tahu kebenarannya, bahwa Lee Jong-suk adalah ayah ku. Tapi, aku memilih diam. Kenapa? Karena aku mencintai putra mu. Karena aku tidak ingin kehilanganmu. Jong-suk memang ayah ku. Tapi, kau lah yang merawat ku. Aku tidak peduli atas dasar kasihan atau memang kau mencintai ku sebagai putra mu karena aku mencintai keluarga kecil mu."

Wonpil tidak ingin berterus terang begini. Tapi, perjanjian dia dengan Kun juga tidak bisa di abaikan begitu saja.

"Seungmin, jangan nangis. Dengarkan perkataan ku. Keluarga ku berbahaya, putra ku selalu hampir merenggut nyawa mu. Kau bisa kembali ke rumah Kun, kau bisa memiliki kehidupan normal seperti sebelum aku merenggut semua kebahagiaan mu. Putra ku, hanya akan menjadi belenggu bagi mu yang sempurna ini. Aku tidak ingin hal ini semakin terjadi. Aku memang menginginkan mu sebagai putra dan menantu ku, tapi kebahagiaan mu juga utama bagi ku. Aku sebagai teman ibu mu, ingin melihat kau juga bahagia dengan pilihan mu sendiri. Putra ku tidak se-normal keluarga mu. Aku tidak sanggup jika harus mendengar kabar Seperti ini lagi." Wonpil kini sedikit kelabakan karena makhluk manis itu sangat mudah menangis.

Wonpil jadi penasaran, apakah putranya tidak pusing merawat Seungmin yang begini? Sedikit merepotkan ternyata.

"Kau ayah ku!! Aku tidak mau pergi meninggalkan mu. Mereka adalah kakak ku. Aku tidak mau berpisah dari mereka!"

Dari depan ruangan Seungmin ini, Han mendengar semuanya. Sungguh, ada rasa malu di hati nya sekarang.

Walau wajahnya kini sangat datar dan dingin, tapi sesungguhnya Han tidak ingin lagi menampakkan wajahnya di hadapan Seungmin. Kenapa? Karena berkat Han lah Seungmin hampir mati.

"Kau salah Seungmin. Aku tidak pantas untuk mu."

Han akhirnya pergi dari sana dan kembali ke ruangan yang di huni oleh saudara kandung nya.

Ada Lino yang sedang makan anggur, ada Jeongin yang masih bermain game dengan felix, ada hyunjin yang nonton horor dengan bangchan. Ada Changbin yang baru selesai dengan pekerjaan nya.

Melihat kehadiran Han, membuat Lino kini menghentikan kebiasaan nya mengunyah anggur.

"Bagaimana? Seungmin bisa di bujuk ayah? Sungguh. Gw gak rela sebenarnya. Tapi, perkataan Kun tadi sore memang benar." Han hanya menghela nafasnya perlahan lalu ikut nimbrung dengan saudaranya.

"Tidak. Seungmin masih sama seperti dulu, aneh nya semakin mendarah daging. Dia tidak ingin keluar dari lingkaran yang kita buat walau kita sudah membukakan pintu untuknya."

Senang bukan main Felix mendengarnya. Kalau begitu, Kun kalah di sini!!

"Serius? Kalau begitu, Kun gak bisa bawa Seungmin pulang ke rumah nya dan Seungmin akan kembali pada kita."

"Gak semudah itu Felix. Gw sangat merasa bersalah di sini. Apa pun yang terjadi, gw tetap tidak mau melibatkan perasaan lagi. Terserah Seungmin mau tinggal di mana, bersama kita atau Kun itu hak dia. Tapi, yang pasti gw akan coba melepaskan nya. Gw gak mau semakin menyakiti nya. Mungkin sekarang Seungmin memang tidak mengerti dan tidak tahu kasih sayang dari Kun sama besarnya seperti kita. Setidaknya, kita harus kasih kesempatan bagi Seungmin untuk bisa memilih kebebasan dirinya sendiri."

Han kini memilih untuk merebahkan dirinya di atas sofa yang lembut. Mengabaikan semua percakapan saudaranya.

Bangchan hanya diam memperhatikan sekelilingnya, memang benar perkataan Han. Tapi, ingat? Bangchan sangat mirip dengan wonpil.

Kalau yang lain setuju dengan perkataan Han. Maka tidak untuk bangchan. Kenapa? Karena bangchan egois di sini.

Bangchan sudah menyukai Seungmin sejak Seungmin dia ambil untuk pertama kali. Lalu, kenapa dirinya harus ikutan melepaskan Seungmin? Yang bermasalah kan Han? Bukan bangchan.

Bangchan gak ikut ikutan tragedi kemarin! Bahkan dirinya juga ikut campur dalam penetapan hukuman ke Han dan saudaranya. Lantas, apakah bangchan harus melepaskan Seungmin atas semua perjuangannya itu? Tentu tidak.

Selama ini bangchan tidak sedikitpun berpikir ingin melepaskan Seungmin dan memberikan kembali hak untuk kebebasan nya.

Benar. Apa pun yang terjadi, apa pun keputusan ayah nya dan saudaranya. Bangchan akan tetap menikah hanya dengan Seungmin saja.

Karena Seungmin adalah milik nya.
.
.
.
.
Note author : KALIAN PIHAK SIAPA HAYOOOOOOOO!! PIHAK BANGCHAN ATAU HAN?! KOMENT KUYYY

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang