88

110 20 2
                                    

09 Juni 2023

Sorotan mata nya yang tajam di dalam kamar nya yang hening ini bagaikan Seseorang yang siap untuk menghadapi semua yang ada di hadapannya.

Sorotan mata nya yang tajam di dalam kamar nya yang hening ini bagaikan Seseorang yang siap untuk menghadapi semua yang ada di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang akan Bangchan lakukan kali ini? Dia rela meninggalkan adik dan pekerjaan nya demi memperbaiki semua kesalahannya. Akan kah bangchan berhasil kali ini?

Tidak ada ampun di diri nya sekarang. Bahkan sekedar mengampuni diri sendiri pun, tidak akan pernah terjadi. Cukup selama ini dirinya diam bagaikan seorang dokter yang tidak peduli dan tidak bertanggungjawab sepenuhnya.

Cukup selama ini dirinya di cap sebagai kakak yang egois dan juga tidak memiliki hati.

"Bagaimana pun caranya, aku akan mendapatkan mu kembali Kim Seungmin. Karena kau adalah milik ku."

Kriiingggg!!!

Ctak!

Jam Beker itu dimatikan seketika oleh Seseorang yang telah bangun terlebih dahulu. Mata nya kini tertuju pada jarum jam yang telah menunjukkan pukul 7 pagi.

Haruskah dirinya bersiap-siap sekarang? Tapi, kenapa rasanya tidak rela sekali? Pemandangan ini begitu indah!!

Iya!! Daniel tertidur di kamar Seungmin setelah dirinya khawatir dengan keadaan si manis ini.

Bibir mungil itu masih begitu menggoda walau tidak se-lembab biasanya. Bulu mata nya yang lentik dan kulit yang putih bersih. Benar benar menjadi objek pemandangan terindah yang pernah Daniel temukan di dunia ini.

Andai Seungmin memang milik nya. Akan sebahagia apa dirinya saat ini?

"Seungmin, aku sangat mencintaimu. Aku tidak rela kau kembali pada monster itu. Aku ingin, diri ku lah yang kau sebut kakak. Hanya diri ku. Tapi, apakah itu mungkin? Aku harap, Jaemin benar."

Ingin Daniel kecup bibir kecil itu. Tapi, dirinya kini ragu. Apakah dia berhak? Sekedar menggenggam tangan kecil ini pun rasanya bagaikan ada tali pembatas di antara mereka.

Tidak. Daniel tidak ingin seperti ini. Tapi, jalan apa yang harus dia tempuh jika bukan begini?

"Maaf Seungmin. Aku egois."

Di ruangan ini, wonpil benar benar terhibur. Lino juga ngeri sendiri melihat ayah nya yang tertawa dengan wajah menyeramkan begitu.

Ya, Lino agak gak sadar diri aja sebenernya. Padahal bagaimana Wonpil kan Lino juga begitu. Namanya juga putra kandung. Tapi, gwaencanha lah.

"Kan? Apa ku bilang?! Seungmin itu jenius!" Wonpil pun segera memberikan satu kaleng soda dingin pada Kun yang duduk di hadapannya ini.

Ya, pagi pagi begini Kun udah ke kantor nya Lino lagi demi bertemu dengan Kim Wonpil yang entah kenapa. Tumben sekali selalu ada di JYP company ini.

"Pak. Aku sudah mengatakan semuanya. Apa kau benar benar akan melindungi Haechan dan Jeno? Aku sangat khawatir di sini."

Benar. Lino memahami Kun sekarang. Bisa bisanya dua curut itu nekat kerja sama tanpa bimbingan orang dewasa. Ya, maksud Lino tuh minimal ngomong gitu sama Mark dan Kun.

Tapi, nyata nya tidak?! Ya, Lino kembali gak sadar diri sih. Awal mula Jeno dan Haechan diam diam punya misi gini kan karena di suruh oleh Seungmin? Gimana sih? Dah lah. Gwaencanha.

"Tentu! Aku akan melindungi dua curut itu. Mereka sahabat putra ku." Wajah Kun seketika kembali datar ketika mendengar nya.

"Pak Kim. Dia adik ku. Jika Seungmin adalah putra mu, maka aku adalah keponakan mu."

Lah iya juga? Ah, gak ngerti Lino tuh. Lagi pula kenapa Lino harus terjebak di perbincangan bapak bapak ini sih?! Ya, emang itu Wonpil nyuruh dia datang karena cuma Lino yang tahu pin kantor ini.

Tapi, masa jadi aneh gini akhirnya? Lino gak betah yorobunnnn!! Lino betahnya mandi bareng umin aja! Eh.

"Iya juga ya? Mau jadi keponakan ku gak?" Dengan mata yang kosong, nada yang datar dan dingin, tangan nya di ulurkan begitu saja di hadapan Kun. Membuat Kun menjadi merinding seketika.

"Gak jadi pak. Emang pada dasarnya cuma Seungmin yang tahan sama keluarga bapak. Kalo saya sih gak dulu." Kun akhirnya menolak dengan mentah mentah. Ya, wonpil maklum sih. Perkataan nya emang bener.

Cuma Seungmin yang tahan sama mereka.

"Mungkin kau tidak percaya. Dulu saat masih bayi setelah beberapa hari aku menculik nya. Itu Seungmin sangat lengket pada ku. Dia akan menangis jika aku tidak ada."

Wah? Kun baru tahu jika Wonpil bisa membanggakan diri begini? Mana saat tragedi habis bunuh orang lagi? Benar benar keluarga yang tidak normal.

Kun jadi miris ketika mengingat kembali bahwa sosok ini lah yang menjadi keluarga Seungmin selama ini.

"Y-ya wajar pak! Bisa saja karena putra bapak tidak menyukai adik ku itu!! Kan saat itu bapak habis membunuh orang tua nya dan membakar rumah nya tanpa sisa!! Mana putra bapak habis kehilangan Buna nya pula!! Ya makin gak suka mereka sama umin yang masih mungil itu!"

Lah iya juga? Lino jadi kembali ingat. Mereka kan gak suka sama Seungmin karena ngira bahwa Seungmin penyebab kematian buna nya? Lalu, Wonpil juga sibuk mengurus menghilangkan jejak habis tragedi penculikan itu dan akhirnya tidak ada waktu untuk mereka?!

Akhirnya mereka juga makin gak suka dengan Seungmin?!

"Benar juga ya. Yah begitu lah pokoknya. Lino, suruh Han fokus pada universitas nya. Ayah perhatikan nilai nya sedikit jelek sekarang. Entah apa yang tupai itu lakukan. Suruh saja semua adikmu fokus belajar sembari menunggu arahan dari Chris."

Lino pun langsung mengangguk tanpa sepatah kata. Lalu segera pergi dari sana. Wah, Kun jadi kagum sendiri. Apakah memang begini keluarga mereka? Benar benar teratur.

"Pak Kim. Ku harap, Chris cepat melakukan tugas nya. Aku tidak ingin adik ku terus saja berada di genggaman manusia itu."

"Kau tenang saja. Christopher Bangchan adalah kuda putih. Dia memang santai, tapi sangat cepat ketika mengambil langkah."

Satu seragam di berikan oleh bangchan pada Jaehyun yang kini telah berada di dalam kamar nya.

Ya, bangchan ada di kamar hotel. Tempat nya berunding dengan Jaehyun.

"Ku harap, kau berhasil. Aku akan ke sini sebentar lagi. Jangan sampai kau terluka, pak Jaehyun. Ingat? Ada Jeno yang harus kau ajak berkebun. Jika kau terluka, Jeno akan marah pada ku karena tidak bisa berkebun dengan mu."

Jaehyun pun terkekeh mendengarnya. Ya, begini lah bangchan yang dia kenal. Selalu gengsi tinggi. Padahal bilang bahwa dia khawatir, apa susahnya kan? Tapi, yang namanya Bangchan. Jaehyun udah sangat hapal.

"Aku tidak akan mengecewakan mu. Kau jangan sampai terluka juga bangchan. Ingat? Ayah mu akan marah pada ku jika bayi kesayangannya terluka." Canda nya sambil menepuk bahu bangchan.

Bangchan hanya tersenyum tipis menanggapi nya.

"Aku akan berusaha demi Seungmin."
.
.
.
.
Note author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang