109

100 19 2
                                    

Pukul 8 malam

Wonpil kembali ke rumah ini demi mengantarkan satu berkas pada Seungmin. Tapi, apa ini? Putra nya makan malam tanpa mengajak Seungmin?

"Mana Seungmin?" Terkejut bukan main mereka ketika melihat ada Wonpil yang mendatangi mereka di meja makan ini.

"Ayah? Ada apa?" Bangchan segera pergi menghampiri Wonpil yang membawa berkas itu.

"Kenapa tidak ajak Seungmin makan?" Bangchan kini melihat ke arah saudaranya yang masih melanjutkan makan malam nya.

"Tadi, sudah di panggil. Tapi, dia mengatakan ingin istirahat di kamarnya." Wonpil pun segera pergi ke lantai 3.

Benar saja!! Pintu kamar itu bahkan tidak tertutup rapat!! Seungmin nya ada tuh rebahan di kasur nya.

Wonpil langsung aja masuk dan duduk di sebelah Seungmin. Iya!! Seungmin terkejut ada Wonpil yang duduk di kasur nya!!

"Ayah?!" Kaget nya sambil duduk di sebelah wonpil.

"Ini ijazah dan raport mu kemarin." Wonpil memberikan berkas itu pada Seungmin. Mata Seungmin juga Berbinar-binar melihat nilai nya.

"Ayah yang ambil dari sekolah? Bagaimana pendaftaran kuliah? Aku tidak sempat mengurusnya." Wonpil segera memeluknya dengan erat.

"Kun yang mendaftarkan mu dengan Haechan. Semuanya sudah beres. Lihat? Nilai Seungmin juga bagus sekali. Sesuai dengan perkataan ayah waktu itu, ayah akan memberikan mu hadiah." Seungmin pun melihat bahwa Wonpil mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya dan memberikan nya pada Seungmin.

"Tapi, ayah. Aku tidak bisa.. ini.. terlalu..." Wonpil menggelengkan kepalanya lalu menepuk bahu Seungmin seraya meyakinkan dirinya.

"Itu hal yang sudah seharusnya. Jika tidak mau dengan kakak mu, Seungmin bisa minta tolong dengan Mark, Jeno, Haechan atau Kun."

"Terima kasih.. ayah!!" Ah, gemas sekali bangchan lihat nya!! Iya!! Bangchan ada di depan kamarnya Seungmin ini!!

Dia melihat Seungmin tampak gembira sekali, bahkan ayah nya hampir tak bisa mengikuti gerak nya Seungmin yang lincah itu!!

Harus kah bangchan ajak nikah sekarang? Keknya harus. Karena bangchan semakin tidak sabar untuk mengajak Seungmin membangun hubungan yang lebih spesial dan kuat. Eh?

Kek nya bangchan harus melepaskan wonpil dari Seungmin dulu ini agar Bangchan bisa berbicara dengan wonpil.

"Jadi, kau sudah mengurus data Seungmin di perkuliahan?" Haechan yang baru saja menghabiskan sup ayam itu kini kembali berkicau di hadapannya Kun.

"Iya. Dia harus mengelola perusahaan juga sama seperti diri mu." Haechan pun mengangguk saja mendengar nya. Sudah dia duga, hal ini akan terjadi.

"Bagus lah kalau begitu." Tapi, Kun juga tidak melupakan sesuatu di sini. Itu sebabnya dia kini memperhatikan Haechan.

"Kau tidak perlu iri atau bermusuhan lagi dengan nya. Hak kalian kini sudah ku setara kan. Ku harap, kau bisa menerima nya sebagai saudara mu juga. Lalu, ku harap kau tidak mencium bibirnya lagi."

Hampir saja Haechan tersedak akibat perkataannya Kun. Untung saja Haechan profesional di sini, coba kalo gak? Dah gak tahu bakal gimana.

"Kambing lu! Gw cuma pengen bibir nya yang indah itu tular di gw juga! Makanya gw coba! Lagi pula, bisa bisanya dia lebih manis gitu!! Tapi, gak apa lah. Kak Mark dah nyoba pdkt Ama gw awokawokawok."

"Heh pudu! Lu gak waras? Mana ada teori mencium bibir orang agar bibir lu sama kek bibirnya orang itu! Itu perkara genetik njir! Ini nih akibatnya saat pelajaran biologi, malah main basket."

Tapi, berkat Haechan yang gembira dengan pdkt nya Mark. Itu sindiran Kun gak lagi dia hiraukan. Di anggapnya tetangga lewat gitu!! Gak peduli Haechan nya.

Kambing emang.

Gak banyak perubahan yang terjadi pada Haechan. Dia hanya sering chatting dengan Mark Lee. Ya, tidak apa apa sih bagi ku. Tapi, tentu saja Kun akan tetap ingin bertemu dengan Mark besok.

Semoga saja Haechan gak tahu.

Berbeda dengan bangchan yang sudah berhasil membuat Wonpil berpisah dengan Seungmin. Aneh nya adalah adik adiknya di ajak semua, minus Seungmin.

Ini ada apa lagi dah? Bingung wonpil tuh.

"Ada apa? Ayah ingin pulang. Besok ayah harus kembali melakukan bisnis kita." Bangchan yang sudah siap itu kini terlihat sedikit gugup. Lino udah punya firasat aneh sih melihat nya.

Tapi, kan gak boleh negatif thinking tanpa bukti? Jadi, ya udah Lino dengerin aja dulu maksud dari kakak tertua satu ini.

"Begini, ayah.. aku ingin menikahi Seungmin."

JDERRRRR!!!

Tepat setelah Bangchan mengatakannya. Hujan turun dengan sangat deras di luar. Terkejut nya wonpil sama dengan terkejut nya mereka saat mendengar suara petir di luar.

"Kau tidak bercanda, Chris? Baru kemarin Han mengatakan pengakuan nya. Kalian bahkan terpecah menjadi dua kubu berlawanan. Ayah tidak mau menerima ini semua jika kalian ternyata hanya ingin mempermainkan Seungmin."

"Ayah. Aku serius." Han yang kini terlanjur kesal, akhirnya dia tidak tinggal diam saja!

"Kak! Lu jangan mempersulit keadaan kita. Sudah cukup selama ini kita menahan dan malah menyiksa nya!"

"Aku tidak ikut campur urusan itu. Sejak awal aku tidak pernah membuat Seungmin hampir mati walau aku sering menghukum nya. Aku tetap ingin menikahi nya, ayah."

Pusing juga wonpil sekarang. Baru juga kelar satu masalah, udah datang aja yang baru. Keknya bener dugaan wonpil, ini nih karma bagi dirinya.

"Tenang dulu wahai anak kucing sekalian. Ayah bingung sekarang. Chris, kau bahkan tidak mengajaknya makan malam. Bagaimana bisa kau ingin menikahi nya? Tidak masalah jika Han tidak mau. Tapi, apa kau memikirkan perasaan Han?"

Benar. Jika bangchan menikahi Seungmin, pasti akan ada rasa cemburu dan pecah di antara mereka yang menolak karena alasan yang jelas terpaksa ini.

Sayang nya, ini adalah Bangchan. Dia tetap tidak peduli dengan itu semua.

"Kau tidak tahu betapa pusing nya kepala ku ketika menahan ini semua, ayah."

"Ayah tahu, Chris. Tapi, pikirkan lagi bahwa adik mu ada beberapa yang menolak karena hal mulia. Itu artinya terpaksa, jika ini di teruskan maka kalian yang akan susah. Lebih baik, kalian pikirkan lagi beberapa hari. Ayah akan mendengarkan hasil dari pemikiran kalian semua. Walau bagaimanapun juga, Seungmin masih bisa kalian temukan karena dia adalah adik kalian."

Iya, Han mengakui itu semua. Han sadar bahwa dia posesif dan sangat mencintai Seungmin. Tapi, dirinya yang tidak normal ini? Akan kah bisa membahagiakan Seungmin?

Bisa kah dirinya berubah demi Seungmin? Sekedar adik kakak pun, Han hampir melayangkan nyawa Seungmin.

Bagaimana jika berumahtangga dengan nya? Tidak. Han tidak siap akan hal itu. Han bahkan mencoba untuk melepaskan nya. Biarlah Han tersiksa karena ketidaknormalan dirinya, daripada Seungmin yang tersiksa.

"Aku tetap pada pendirian ku. Aku akan mencoba melepaskan Seungmin secara perlahan. Dan membiarkan dia mencari kebahagiaan nya sendiri, ayah."
.
.
.
.
Note author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang