35

146 26 26
                                    

"kita bunuh saja kak. Dia pengkhianat." Changbin kini telah mengambil pistol nya dari atas meja lalu mendekati seseorang yang kini terikat di sebuah tiang.

"Tidak, Changbin. Keputusan itu hanya boleh Lino yang menentukan nya. Karena dia adalah salah satu karyawan di company JYP."

Sorot mata bangchan masih kosong seperti biasanya. Benar, hanya dalam waktu sekejap saja. Dirinya telah mendapatkan satu bawahan sang anonym.

"Menurut mu, apakah Seungmin jujur?" Jeongin yang ingin pergi ke lantai 2 ini di hentikan oleh Felix.

"Seungmin jujur tapi seperti biasa." Jawab nya dengan singkat. Tapi, hal itu lah yang mampu membuat Hyunjin yang sedang membersihkan meja makan itu ikutan berpikiran panjang.

"Seungmin mencurigakan?" Jeongin yang masih berada di hadapannya itu menunjukkan sorotan matanya yang memang seakan membenarkan perkataannya sendiri.

"Sial. Kalau begini, gw jadi bingung. Kita harus apa dan bagaimana. Bisa saja nyawanya yang terancam karena keanehannya itu." Felix yang terlanjur pusing itu hampir saja melemparkan busa busa cuci piring ke lantai jika tidak ingat, bisa saja dirinya terjatuh karena lantai yang licin.

"Sabar lix. Gw akan cari tahu dulu apa yang terjadi di Seungmin. Kita gak bisa sembarangan untuk menuduhnya begitu tanpa bukti."

Tap tap tap

Lino kini sudah berada di ruang bawah tanah yang terletak di rumah sakit milik Wonpil tentu nya. Dengan setelan jas mahal nya, Lino berjalan menelusuri ruangan yang redup, lembap dan bau darah itu.

Di satu ruangan yang pintu lusuh nya terbuka, Lino melihat ada dua orang yang sangat dia ketahui tentu nya.

"Apa dia sudah mengaku?" Lino kini duduk di salah satu sofa khusus miliknya dengan tatapan tajam nya yang masih memperhatikan orang yang sudah tidak bisa melakukan apa pun lagi.

"Dia tidak mengaku, Lino. Dia tidak mengatakan siapa saja anggota mereka yang tersebar di wilayah kita." Lino yang masih diam memperhatikan sosok itu, langsung mengeluarkan pisau nya dari dalam saku celana.

Dalam sekali lempar, pisau itu menancap dengan tepat di jantung sang korban.

"Terus lah cari Kak Chris. Aku benci tikus kotor ini." Ucapnya dengan tenang tanpa mempedulikan teriakan korbannya yang sudah hampir kehilangan nyawa nya.

Tik tok tik tok

Jam tangan itu terus saja berbunyi nyaring tanpa mempedulikan bahwa Seungmin tuh risih banget dengernya! Sang pemilik jam tangan juga malah fokus nonton film masak makanan gitu.

Bosen juga akhirnya.

"Kak, ganti lah channel nya. Aku mau nonton balapan tadi." Baru juga Seungmin seneng sama acara balap mobil itu. Han malah ganti channel nya dengan acara makanan.

"Ini penting baby. Mobil cuma bisa di beli, kalo makanan itu bisa membuat hati senang."

Dah lah, Seungmin mau ke kamar saja kalau begini. Makanya Seungmin langsung berdiri dari sofa lembut milik Lino ini. Hal itu lah yang membuat Han terkejut dan segera menarik tangan kecil itu tanpa mempedulikan bahwa tangan itu ada banyak plester luka nya.

"E..eh?! Mau kemana?" Seungmin yang sedikit terkejut dengan ulah Han dan merasa sedikit sakit juga berkat tangan tupai itu, akhirnya mau tak mau Seungmin langsung duduk lagi.

"Sakit! Jangan pegang pegang! Kakak mau nonton kan? Silahkan. Aku mau tidur saja. Kakak menyebalkan."

Han yang menyadari bahwa dia telah membuat adik nya marah, akhirnya memeluknya dan langsung mengganti channel TV nya itu.

"Duh maaf maaf. Kakak refleks tadi. Seungmin jangan marah lagi ya. Nih udah kakak ganti channel nya. Jangan pergi ya. Jangan marah pokoknya, kakak gak mau Seungmin menjauhi kakak."

Dengan perlahan Seungmin menghembuskan nafas nya lalu menikmati betapa hangatnya tupai itu memeluk diri nya. Ya, aroma ini lah yang dia rindukan beberapa hari ini.

Kenapa begitu sulit nya dia mendapatkan pelukan ini? Padahal kakaknya selalu ada di sisi nya selama ini. Iya kan? Itu semua terjadi karena Seungmin yang gengsi.

Tapi, kalau udah terlanjur rindu. Seungmin gak gengsi gengsi lagi pokoknya.

"Kakak kok gak pulang pulang kemarin. Aku selalu tunggu kakak di sini." Dengan wajah cemberut nya, Seungmin memainkan jari jari panjang milik tupai itu.

Oh, Han jadi gemas sekali!!

"Seungmin rindu kakak? Kok gak bilang? Harus nya bilang, baby." Tidak han sangka bahwa Seungmin mengakui perasaannya beberapa hari ini. Memang salah sekali Lino yang langsung menghukum nya tanpa memberikan pelukan hangat kepada nya.

"Kakak kemarin dari luar negeri. Kok gak bawa hadiah untuk Seungmin?" Dengan polos nya Seungmin menatap mata tupai itu lalu menagih hadiah yang biasanya selalu Han bawa.

Bagaimana bisa Han mendapatkan Seseorang yang lucu begini?!

"Kakak kelupaan baby. Pekerjaan kakak kemarin padat banget. Kak Chan juga udah kek nyuruh kakak kerja rodi. Bagaimana kalau sedikit kehangatan saja? Besok kakak akan belikan hadiah untuk Seungmin. Untuk sekarang, hadiahnya yang ada saja ya?"

Kedua alis Seungmin menyatu. Dia tidak paham dengan maksud dari Han barusan. Tapi, kok Seungmin penasaran ya?

"Hadiah nya bagaimana kak?" Ya, itu lah Seungmin. Tidak lah dia sadari bahwa Han sudah tersenyum miring mendengarnya.

Berbeda dengan Jeongin yang akhirnya kini membantu Felix dan Hyunjin di dapur. Akhirnya piring itu bersih juga, meja makan juga udah rapi, pakaian sudah di angkat dari jemuran.

Tinggal di setrika saja. Tapi, nanti lah. Felix lelah btw. Itu sebabnya dia kini pergi menuju ke ruang keluarga.

"Hyunjin, ntar kek nya gw bakalan pergi. Tapi, gak tahu juga." Ya, hyunjin ngangguk aja lah denger perkataan saudaranya itu.

Berbeda dengan Jeongin yang berjalan di belakang mereka. Telinga dia yang sensitif itu lebih mendengarkan hal yang berbeda daripada yang di dengarkan oleh orang lainnya di bumi ini.

"Eh eh. Anjing. Kelen denger sesuatu gak?" Pertanyaan Jeongin itu lah yang berhasil menghentikan langkahnya Felix dan Hyunjin.

"Paan?" Muka dungu nya hyunjin membuat Jeongin kesal sendiri.

"Duh, denger coba!!"

Ketiga nya terdiam. Entah kenapa, itu kek rintihan tertahan. Tapi, kok seperti suara Seungmin?

"A-akh! K..kak ha-n."

DOENG!!!

"ANJING!!! ADIK GW?!" Teriak Felix yang langsung lompat dan berlari menuju ke ruang keluarga.

Hyunjin yang tak kalah terkejutnya, kini ikutan menyusul Felix bersama Jeongin.

Semoga Han selamat. Amin.
.
.
.
.
Note Author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang