70

136 22 8
                                    

"Kau yakin? Haechan menemukan sesuatu? Tapi, bagaimana bisa? Kakaknya Seungmin bahkan belum tentu mendapatkan bukti itu Jeno. Bisa saja nanti Haechan malah ikut campur." Agak terkejut juga Mark di meja makan ini setelah mendengar cerita dari Jeno bahwa ternyata tadi, mereka mencari bukti di sekitar rumah nya bangchan.

Agak nekat, tapi ini kan cara agar mendapatkan bukti. Tidak bisa untuk tidak di lakukan gitu. Kalo cuma diskusi tanpa aksi kan sama saja nihil hasilnya. Makanya, Jeno ikuti alur nya Haechan itu.

Baru saja haechan pulang. Ah, beruang itu membuat Mark merasa sedikit khawatir sekarang. Apakah benar haechan bisa di percaya?

"Justru kak Kun lah yang mencurigakan. Aku percaya haechan untuk kali ini. Kakak mau percaya atau tidak, itu urusan kakak. Bukan kah kakak lihat sendiri bagaimana haechan berusaha hari ini? Dia tahan basah basah loh. Bahkan pulang di cuaca dingin begini. Demi apa? Demi meyakinkan bukti yang dia dapatkan. Sejak dia tahu bahwa dirinya bersalah dan juga Seungmin sudah menyukai kakak nya, haechan merasa bahwa dia ada kesempatan untuk mendekati kakak loh. Untuk itu, aku tetap berpihak pada haechan. Aku akan selalu bersama nya demi menolong Seungmin."

Jeno juga ragu awalnya. Tapi, haechan bersungguh-sungguh tadi. Bahkan dia menolak untuk ikut acara makan malam di rumahnya Jeno demi bukti yang dia dapatkan. Haechan ingin segera pulang dan menganalisis nya sendirian.

Bagi Haechan, emosinya akan tinggi kalau konsentrasi nya di ganggu. Dia sangat benci jika dia sedang melakukan sesuatu tapi di tempat yang tidak membuatnya fokus dan tenang bahkan ada orang yang mengajaknya berbicara. Itu hanya akan membuat pikiran nya menjadi kusut. Itu sebabnya haechan pulang sekarang.

"Baiklah. Kakak akan mencoba untuk memperhatikan Kun juga. Kau perhatikan haechan. Walau bagaimanapun juga, mereka sudah pernah berbuat salah pada Seungmin. Kalau begitu, kakak sendiri yang akan berbicara pada haechan nanti."

Mark pun pergi meninggalkan Jeno sendirian. Ya, tadi Mark belum bisa mengatakan bahwa dia ingin meminta tolong pada haechan mengenai seungmin karena dirinya masih ragu.

Tapi, tak dia sangka ternyata Haechan malah sudah ikut membantu tanpa dia pinta. Akan tetapi, ada satu hal yang membuatnya penasaran. Kenapa Haechan tidak emosi?

Setahu nya, haechan paling mudah kesal dan marah ketika menyangkut Seseorang yang dia kenal. Walau haechan cemburu, mustahil dirinya tidak menggebu-gebu ketika mengetahui apa yang terjadi pada Seungmin.

Ya, Mark dan Jeno tidak tahu apa yang haechan rasakan dan alami sekarang. Dirinya bahkan sedang melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Tidak ada yang melihat ekspresi nya di balik helm mahal ini. Tatapan benci dan juga emosi yang meledak itu semuanya tertutupi dengan rapi di rumah Jeno tadi.

"Tolol lu Seungmin. Gw tahu lu hebat. gw tahu lu pintar. Tapi, haruskah begini? Gw bahkan gak tahu lu bagaimana!! Kok gak hubungi gw! Lu masih marah sama gw?! Minta tolong sama gw apa susah nya anjing!! Kita saudara! Gw tahu kalo gw salah, tapi lu kok mau sendirian?! Gak mungkin gw bakal diam gitu aja asal lu tahu! Walau kak Kun pelakunya sekalipun, gw gak bakal tinggal diam Kim Seungmin."

Motor itu melaju kencang di tengah-tengah kota yang lembab ini. Hujan rintik-rintik terus saja turun tanpa henti membasahi apa saja yang dia lalui.

Ckiiittt

Haechan pun menghentikan motornya di depan sebuah gedung yang terlihat mahal. Apa tujuannya ke sini? Entah lah. Sorot matanya masih se-tajam tadi. Dengan kasar dia melepaskan helm nya dan mengambil kunci motornya.

Dirinya telah siap berhadapan dengan Seseorang malam ini. Seseorang yang akan menjawab semuanya tanpa kecuali.

BRAKK!!

"Maksud lu paan?! Kita di serang lagi?!" Lino yang terkejut tentu tak tinggal diam. Tangan nya menggebrak meja itu dengan sorot mata tajamnya.

"Artikel itu ada banyak. Karena berita itu lah kita di serang. Ranking kita menjadi turun drastis. Ada banyak fans yang menghujat kita. Tidak ada di antara mereka yang suka dengan rumor bahwa kita membuat hubungan spesial dengan adik kita sendiri. Belum lagi tentang kita juga yang membunuh nya. Aku tidak tahu ini semua dari mana. Tapi, ayah dan kak Chan yang sudah mengumpulkan nya. Malam ini ayah ada di kantor untuk menangani semuanya."

Changbin pun memberikan laptop nya pada Lino. Di sana ada beberapa saudaranya yang baru saja selesai makan.

Tidak butuh waktu lama lagi, Lino langsung mengambil alih laptop itu. Benar saja! Saham mereka turun drastis karena ini semua!!

"Jika semua ini masih berlanjut. Berarti kak Chan benar. Seungmin belum tentu salah. Seungmin jelas jelas telah tiada. Hp itu juga ada di kak Chan. Kalau begitu, ada Seseorang lagi di balik ini semua." Kata Jeongin yang kini sudah membuka hp nya yang berisi dengan email dari Bangchan.

Tentu Bangchan tidak ingin bertemu dengan mereka semua. Ingat? Bangchan masih kecewa.

"Han. Lu bener bener gak teliti." Gumam Lino yang masih sibuk menghandle semua nya. Tidak sedikit pun mereka semua di biarkan oleh Lino untuk menyentuh semua pekerjaan ini.

Ya, Han sekarang hanya bisa menunduk begitu saja. Semua salah nya karena langsung mengadu dengan emosi menggebu-gebu tanpa berbicara baik baik dengan Seungmin.

Seperti nya tidak akan ada lagi yang ingin percaya pada Han. Bahkan Lino dan Bangchan pun enggan untuk sekedar melihat nya.

Bagaimana kalau wonpil nanti? Tidak mungkin akan mau mengakui nya lagi.

"Kak. Bukan hanya Han. Aku juga bersalah di sini. Tolong jangan saling menyalahkan dulu untuk sekarang. Jika kita pecah, bagaimana kita bisa menemukan Seungmin? Dia pasti kedinginan di sana."

Hyunjin menepuk bahu Han perlahan seraya meyakinkan Lino bahwa semuanya pasti akan menemukan jalan keluar. Tapi, ingat? Lino tidak normal dalam emosi. Terkadang dia tidak merasakan apa pun. Terkadang dia akan meledak Seperti sekarang.

"Bela saja kembaran mu. Kalian sama bodoh nya. Itu sebabnya kalian di jadikan sebagai kembaran! Tidak berguna."

Tangan han mengepal kuat menahan semua beban pikiran dan juga harga dirinya yang hancur. Tidak, Han salah di sini. Dia tidak boleh terdorong oleh kemarahan Lino yang tidak terkendali itu. Han yakin, bahwa Lino hanya sedang lelah saja sekarang.

Lino tidak mungkin membuang mereka begitu saja.

"Maaf kak Lino." Han akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri bersama Hyunjin. Tinggal lah Lino bersama Changbin yang mengurus semua sisa nya.

Sedangkan Jeongin kini bersama Felix mencari cara lain untuk melacak dari mana semua ini berasal. Tidak, Felix tahu bahwa ini tidak akan berakhir begitu saja. Tapi, Felix tahu bahwa Bangchan pasti sudah mengendus pelaku nya.

Kenapa? Karena Wonpil sudah mau menolong mereka. Dengan begitu, pasti pelakunya cepat di temukan. Semua telah menyangkut Seungmin. Tidak ada yang tidak tahu kasih sayang nya wonpil pada Seungmin.

Tapi, apakah semuanya tak apa? Semoga saja tidak menimbulkan rasa iri di hati mereka karena masalah ini.
.
.
.
.
Note Author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang