Jual Diri (Jake)
Happy Reading
"Imo! Ini terlalu ketat!," rengekku di malam hari ini. Aku merasa tak nyaman dengan gaun pendek terbuka berwarna biru navy ini. Rasanya sangat sesak dan hawa dingin mengenai bahuku yang terbuka.
"Yak! Sudah turuti kataku. Kau mau makan enak, kan?," ucap Bibiku seraya terus memoleskan liptint pada bibir manisku.
Aku pun mengangguk dan bertanya, "Memangnya kita mau kemana?,".
"Kau tak usah berisik! Cukup diam! Sejak Jung Ari meninggal dan meninggalkanmu hidupku jadi melarat! Sudah saatnya kau berbakti!," cecar Bibiku.
Aku yang overthingking pun semakin takut. Apa yang akan terjadi padaku malam ini?
"Imo tak akan menjualku, kan?," tanyaku menghentikan pulasan make-up dan berdiri dari kursi rias.
"Apa pedulimu? Selama 18 tahun aku mengurusmu! Jangan membantah orang tua!," ucap Bibiku seraya berkacak pinggang.
"Imo...aku bukan barang...hiks," kataku yang menangis merasa sakit hati dengan perlakuan keluarga terdekatku.
"Kau adalah berlian! Jadi, malam ini kau pasti laku, ayo ikut," ucap Bibiku menyeret paksa lenganku.
Sejak kecil aku hidup seperti ini. Tanpa sosok Ayah yang entah kemana. Sedangkan, Ibuku meninggal karena melahirkanku.
Dari lantai atas, aku melihat dua orang yang sedang duduk di ruang tamu. Mereka berdua memakai setelan jas yang terlihat mewah.
"Ayo mereka sudah menunggu," kata Bibiku terus menyeretku. Aku pun mencoba memberontak.
"Aku tak ingin menjual diri pada mereka! Lepaskan aku!," ucapku berusaha melepaskan tangan bibiku yang begitu kuat mencengkram lenganku.
"Yakk! Aku butuh uang dan utang kita bisa lunas! Aku tak ingin mengurus lagi dirimu," ucap Bibiku menuntun bahuku untuk terus berjalan ke lantai bawah.
Dengan mata memerah, aku berusaha menahan cairan liquid ini. Aku akan membicarakan ini baik-baik dengan mereka. Aku tak ingin menjual diri!
"Tersenyumlah," bisik Bibiku sambil tersenyum ke arah dua orang yang sedang duduk di sofa.
"Apa ini Jung Jia?," tanya seorang pria berumur yang memakai tongkat seraya berdiri dengan pria yang lebih muda untuk menyambutku.
"Nee, Sajang-nim. Ini putriku satu-satunya. Sangat cocok dengan cucu Anda, kan?," ucap Bibiku mencubit pinggangku sebagai kode untuk menurut padanya.
Aku pun terpaksa tersenyum dan menjulurkan tanganku untuk berkenalan.
"Jung Jia," ucapku tersenyum palsu.
"Wah, kau lebih cantik ketimbang di foto. Perkenalkan saya Sim Junho dari Sim Corp dan ini cucu saya Sim Jaeyun," ucap Junho merangkul cucunya.
"Panggil Jake saja. Senang bertemu denganmu," ucap Jake membalas uluranku dengan senyuman.
Kutatap wajah Jake yang lebih tua beberapa tahun dariku, mungkin 4 tahun? Namun Jake tetap tampan dan mempesona.
Aku pun mencoba mengalihkan pandangan dari pahatan wajah Jake yang membiusku. Beberapa menit lalu aku enggan dijual, namun jika dengan lelaki modelan Jake aku rela.
Hidungnya yang bangir, bibir tebalnya yang kemerahan dan rahangnya yang tajam membuatku gagal fokus.
"Terima kasih, Sajang-nim. Apakah uangnya sudah dipersiapkan?," intrupsi Bibiku dengan tak sabaran membuat Junho terkekeh pelan.
Yang mau tau kelanjutannya 21+ boleh klik link yang ada di profilku!
KAMU SEDANG MEMBACA
BITE ME 🔞⚠️[One Shoot Hyung 21++ & Maknae 18+] ENHYPEN
Short StoryHYUNGLINE [21+] 🔞🔞 MAKNAELINE [18+] Request cerita? Dm atau komen aja Harap bijak dalam memilih bacaan! Tidak diperuntukkan untuk di bawah umur!!!! Semua cerita mature, kecuali one shoot maknae line rate 18+ Menerima open request maknae line!!