101. Moon (Sunghoon)

219 12 2
                                    

Moon (Sunghoon)

Happy Reading

Aku sudah terbiasa dengan tekanan di rumah sakit. Pekerjaan sebagai perawat memang bukan hal yang mudah, apalagi di ruangan gawat darurat yang selalu penuh. Namun, syuting iklan layanan masyarakat ini justru membuatku lebih stres daripada menghadapi pasien yang membutuhkan penanganan cepat. Bukan karena iklannya, tapi karena aku harus bekerja sama dengan Sunghoon, idola papan atas yang terkenal sombong dan mudah tersulut emosi.

Pagi itu, aku sudah datang ke lokasi syuting lebih awal, berusaha menjaga profesionalitas. Sunghoon tiba beberapa saat kemudian, mengenakan pakaian serba mahal dan tampak sama sekali tidak peduli dengan suasana di sekitarnya. Kami harus melakukan adegan di mana aku mengajarinya cara memberikan pertolongan pertama dengan melakukan kompresi dada pada boneka.

“Sunghoon-ssi, caranya begini,” kataku sambil menekan dada boneka, CPR dengan ritme yang teratur. “Tekan dengan kuat dan stabil. Ini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa,".

Sunghoon hanya menatapku dengan ekspresi jengah. “Aku tahu caranya. Aku tidak bodoh!,".

Aku menghela napas, berusaha sabar. “Ini bukan soal tahu atau tidak, tapi soal melakukannya dengan benar. Kita harus memberikan contoh yang baik,".

Dia melirik boneka itu dengan malas, lalu menekan dadanya tanpa usaha yang nyata. Tekanannya terlalu lemah, dan ritmenya berantakan, dia malas melakukannya.

“Sunghoon-ssi, kalau seperti itu, kau tidak akan bisa menyelamatkan siapa pun,” kataku sambil melipat tangan.

Wajahnya memerah, mungkin karena merasa tersinggung. “Ck, apa kau pikir aku tidak bisa melakukannya?,".

“Bukan itu maksudku, tapi—,".

“Kau pikir karena aku idol, aku tidak mampu belajar hal sepele begini?!," ucap Sunghoon sombong sekali.

Aku menatapnya, bingung kenapa dia membuatnya jadi masalah besar. “Aku hanya mencoba memastikan kau melakukan ini dengan benar, karena ini tentang menyelamatkan nyawa. Bukan soal ego atau siapa yang lebih baik,".

Sunghoon mendengus kesal. “Aku tidak butuh diceramahi. Kau cuma perawat rendahan!," katanya menusuk hatiku tapi aku mencoba bersabar.

Syuting berlanjut dengan Sunghoon yang terus menunjukkan sikap defensif setiap kali aku memberikan masukan. Kami bertengkar kecil sepanjang proses syuting, dan pada satu titik, sutradara harus menghentikan pengambilan gambar.

Aku benar-benar kesal. Mengapa dia harus bersikap seperti anak kecil? Ini adalah proyek penting, bukan sekadar iklan biasa.

Full hotnya ada di karyakarsa ya, kunjungi profilku untuk aksesnya

***











BITE ME 🔞⚠️[One Shoot Hyung 21++ & Maknae 18+] ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang