30. Red Moon (Heeseung, Sunghoon)

610 14 0
                                    

Red Moon (Heeseung, Sunghoon)

Happy Reading

Pukul tujuh pagi aku berada di depan halte menunggu bus yang akan membawaku menuju perusahaan tempatku bekerja. Dengan menenteng tas laptop aku melirik kanan kiri sambil sesekali melihat jam tangan di arloji tangan kiriku. Aku hanya berharap hari ini tak terlambat ke kantor.

"Nam Suryoung-ssi?," panggil seorang lelaki dengan kacamata yang bertengger di hidungnya sambil membawa beberapa gelas minuman kopi.

Aku menoleh pada lelaki putih ini disertai dengan senyuman, "Park Sunghoon-ssi. Kenapa bisa di area ini?,".

"Aku hanya membeli kopi karena kafe di sini terkenal enak," jawab Sunghoon membuatku memangguk.

"Ah, nee. Kopi di sana memang enak. Aku pun sering membelinya," ujarku masih dengan sesekali melihat bus namun tak ada yang lewat satupun.

Sunghoon memangguk dan terjadi keheningan dengan mereka berdua. Untungnya, Sunghoon peka akan keadaanku dan berdehem singkat.

"Ayo bareng aku saja, Suryoung-ssi. Kau nanti terlambat. Ketua Heeseung sudah menunggu kita untuk rapat bulanan tim manajemen," tawar Sunghoon membuat Suryoung tak enak.

"Tidak usah, saya bisa naik bus. Kau duluan saja," ucapku dengan bahasa santai karena Sunghoon adalah teman sekantorku.

Kami berdua berada dalam satu tim yang sama bernama tim manajemen yang bertugas memeriksa dan mengatur keuangan perusahaan. Ketua tim kami adalah Lee Heeseung yang terkenal tegas pada anggotanya.

"Eyy, aku ini temanmu. Ayo mungkin ini keberuntunganmu karena bertemu denganku. Mobilku terparkir di sana," ucap Sunghoon menunjuk sebrang halte yang terdapat mobil berwarna hitam.

"Nee, kalau begitu terima kasih, Sunghoon-ssi," jawabku ingin menolak namun takut terlambat ke kantor.

Aku pun bersama Sunghoon menyebrang jalan menuju mobilnya.

Dalam perjalanan kami tak banyak bercakap hingga membuatku canggung dan mengulum bibir dengan gugup sambil memperhatikan Sunghoon yang fokus menyetir.

Rambut hitam, bibir merah, rahang tegas, dan kacamatanya seketika membuatku salah fokus. Ternyata, Park Sunghoon jika dilihat dari samping sangat tampan. Selama ini aku tak sering memperhatikannya jika bekerja. Baru kali ini aku terpesona pada ketampanan Sunghoon yang bak pangeran tersebut.

"Aku emang ganteng tapi jangan diliatin mulu. Kalau aku suka kau mau tanggung jawab, Suryoung-ah?," ucap Sunghoon menyadarkanku dan seketika malu karena kepergok memperhatikan fitur wajah rupawannya.

"Maaf, Sunghoon. Kau sangat tampan aku baru menyadari itu," pujiku membuat Sunghoon terkekeh merasa lucu dengan gadis yang berada di sampingnya ini.

"Kau pun cantik, Suryoung. Kau mau jadi pacarku?," ucap Sunghoon sambil menghentikan mobilnya karena lampu merah menyala.

Dia terus menatapku dengan tatapan penuh cinta seketika membuatku malu dengan pipi merona dan muncul cegukan karena ucapannya barusan.

"H-hah? Maaf gimana maksudnya ya?," tanyaku takut salah dengar karena bisingnya kendaraan di lampu merah.

"Hahaha. Aku bercanda hanya ingin melihat reaksimu yang lucu. Jangan masukan hati ucapanku tadi," ujar Sunghoon membuatku sedikit kecewa karena aku terlalu banyak mengharapkan sesuatu.

Sunghoon pun menyetir mobil kembali setelah lampu merah berubah warna. Aku yang duduk di sampingnya hanya menunduk malu karena terlalu berharap. Memang sih aku jelek pasti tak akan ada lelaki yang mencintaiku.

"Tenang aja. Aku pun tak mengharapkan apapun," jawabku sambil menyandarkan punggungku ke jok mobil dan melihat pemandangan di luar sana.

Sunghoon sempat melirikku melalui ekor matanya sambil terkekeh. Kemudian, mobil Sunghoon sampai di basemen kantor setelah beberapa menit perjalanan.

"Makasih, Sunghoon. Aku duluan," ucapku membuka pintu mobil dan pergi duluan seperti orang merajuk. Sunghoon yang melihatnya hanya tertawa dan keluar dari mobil sambil mengikutiku.

"Awss...panas banget," tiba-tiba Sunghoon berucap demikian ketika sudah di depan kantor sambil menyentuh kulitnya karena panas matahari pukul delapan pagi.

Aku tak peduli dan memilih membuka pintu utama perusahaan dan meninggalkan Sunghoon yang tampak kepanasan. Sayup-sayup ku mendengar gumaman Sunghoon tentang kalung. Ada apa dengannya? Seperti vampir saja anti panas seperti itu. Aku pun menggelengkan kepala pelan dan mengenyahkan fantasi liarku tentang Sunghoon.

***

"Penjualan tim kita bulan ini bagaimana?," tanya pembuka Heeseung sebagai ketua tim di ruang rapat ini.

"Bulan ini ada penurunan sebesar 0,2% dari bulan lalu karena perusahaan pesaing meluncurkan produk yang sama persis dengan kita," laporku sambil melihat catatan materi rapat hari ini.

"Bukannya kau yang bertugas dalam meningkatkan target penjualan, Suryoung-ssi?," ucap Heeseung dengan lirikan tajamnya membuatku meneguk ludah pelan.

"Betul, Ketua. Maaf saya belum bisa melaksanakan tugas dengan baik," ucapku membuat Heeseung marah besar terbukti dengan telapak tangannya yang menggebrak meja.

BRAKK

"Kita kalah jauh dengan tim lain! Saya mau bulan ini target penjualan naik 5 kali lipat!," tegas Heeseung membuat aku ingin protes namun Sunghoon sudah menyelanya terlebih dahulu.

Full hotnya ada di karyakarsa ya, kunjungi profilku untuk aksesnya

***
















BITE ME 🔞⚠️[One Shoot Hyung 21++ & Maknae 18+] ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang