68. Brother in Law (Jake)

456 20 4
                                    

Brother in Law (Jake)

Happy Reading

Namaku Saras. Hidupku berubah ketika ibuku memutuskan untuk mengirimku tinggal bersama keluarga kakakku. Kakakku, Mia, telah menikah dengan pria yang luar biasa bernama Jake.

Ketika aku pertama kali tiba di rumah mereka, aku tidak menyangka perasaanku akan berubah begitu rumit. Aku ingat hari pertama aku tiba di rumah Mia. Rumah mereka besar dan megah, jauh dari kesederhanaan yang kutinggali bersama ibu. Jake menyambutku dengan senyuman hangat, dan aku langsung merasa nyaman.

Mia, kakakku yang selalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai eksekutif perusahaan, hanya sempat menanyakan kabar sebentar sebelum tenggelam lagi dalam tumpukan dokumen dan panggilan telepon yang super sibuk.

Hari-hari berlalu dengan cepat. Mia semakin tenggelam dalam pekerjaannya, sering pulang larut malam atau bahkan menginap di kantor. Sementara itu, Jake yang bekerja dari rumah lebih sering ada di sekitar. Awalnya, aku merasa canggung berada di rumah itu tanpa Mia, tapi Jake selalu tahu cara membuatku merasa nyaman.

Jake adalah sosok yang baik hati, penuh perhatian, dan selalu mendengarkan.

Kami mulai menghabiskan banyak waktu bersama. Dia sering mengajakku berbicara tentang banyak hal, mulai dari hobi hingga mimpi-mimpi masa depan. Kadang-kadang, dia mengajakku berjalan-jalan ke taman atau memasak bersama di dapur. Semakin sering kami menghabiskan waktu bersama, semakin aku merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan saudara ipar.

Suatu malam, ketika Mia sedang dalam perjalanan bisnis selama seminggu, aku dan Jake duduk di ruang tamu setelah makan malam. Kami menonton film dan tertawa bersama. Saat itulah, perasaan yang telah lama kupendam mulai mengemuka.

Ketika aku menatap Jake, aku menyadari betapa aku mencintainya. Perasaan itu membuat hatiku berdebar kencang, dan aku merasa bersalah karena mencintai suami kakakku sendiri.

Jake, yang sepertinya tidak menyadari perasaanku, terus memperlakukanku dengan cara yang sama. Tapi ada saat-saat ketika mata kami bertemu, aku merasa dia mungkin merasakan sesuatu yang sama.

Malam itu, saat film selesai dan kami berdiri untuk membereskan, aku tanpa sadar menggenggam tangannya lebih lama dari yang seharusnya.

Dia menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan, dan untuk sesaat, aku merasa dunia seakan berhenti.

"Ada yang ingin kau katakan, Saras?" tanyanya lembut.

Aku terdiam, bingung harus menjawab apa. "Tidak, hanya... terima kasih sudah selalu ada untukku, Mas Jake," jawabku akhirnya, berusaha menutupi perasaanku yang sebenarnya.

Dia tersenyum dan mengangguk, tapi aku bisa melihat ada sesuatu di matanya yang membuatku semakin bingung.

Malam itu aku tidur dengan hati yang kacau, berusaha menenangkan diri dan meyakinkan diriku bahwa perasaan ini hanyalah fase sementara. Aku tak boleh menyakiti hati Mia, Kakakku. Namun, perasaan ini semakin menggebu. Dengan wajah tampan bule Australianya, Jake berhasil membuatku jatuh cinta padanya.

***

Namun, hari-hari berikutnya justru semakin membuatku merasa dekat dengan Jake. Suatu hari, ketika Mia pulang lebih awal dari biasanya, dia melihat kami berdua tertawa di dapur.

Mia tersenyum tapi aku bisa merasakan tatapan penuh tanda tanya darinya. Aku merasa bersalah, tapi tidak bisa menghentikan perasaanku ini.

"Wah senang deh kalian akur gini," ucap Mia tanpa curiga sedikitpun padaku.  Aku dan Jake hanya tertawa malu dan saling menatap.

BITE ME 🔞⚠️[One Shoot Hyung 21++ & Maknae 18+] ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang