87. Secret Love (Jay)

289 12 3
                                    

Secret Love (Jay)

Happy Reading

Aku menatap Jay dari sudut ruangan, melihat dia sibuk membaca surat-surat penting dari para pejabat kerajaan. Di sini, di kamarnya yang megah, hanya ada kami berdua. Tempat yang terasa aman untuk membuka sisi lain hubungan kami.

Aku hanya seorang pelayan sederhana yang tampak tak berarti di mata orang-orang istana, sebenarnya adalah kekasih rahasia Sang putra mahkota.

Perlahan, aku mendekat dan tanpa suara duduk di sampingnya di atas kasur mewahnya.

"Kau terlihat terlalu serius," godaku sambil menarik lembut lengan jubahnya.

Dia menoleh, dan bibirnya yang selalu tampak tegas di hadapan publik kini melunak.

"Tidak ada waktu untuk bercanda, Daisy," ucapnya, meskipun aku bisa melihat senyum kecil tersungging di sudut bibir merahnya.

Aku tertawa pelan, tak menghiraukan peringatannya. "Yakin? Bukankah kita sedang berdua saja sekarang?," ucapku menyingkap tirai kamarnya, memastikan tidak ada pelayan lain yang mendekat, lalu kembali menatapnya dengan tatapan nakal.

Tanpa sadar, jarak di antara kami semakin dekat. Aku menyentuh lembut pipinya dan menatap matanya yang kini penuh dengan kasih sayang yang hanya aku yang tahu. "Kau tahu, aku bisa membuatmu sedikit lupa pada tugas-tugas kerajaan itu," bisikku, mencoba
menggodanya lebih jauh.

Jay menatapku tajam, lalu tertawa pelan. "Ya, kau selalu tahu caranya," balasnya, sebelum dia menarikku ke dalam pelukannya, seolah kami punya seluruh waktu dunia.

Di luar, aku hanya seorang pelayan. Tapi di sini, aku adalah segalanya untuk Jay.

***

Sebulan telah berlalu sejak malam-malam penuh canda dan kehangatan itu. Namun, semuanya berubah ketika Lady Elis datang ke dalam kehidupan Jay.

Wanita bangsawan itu, dengan kecantikan yang memukau dan status yang sempurna, menjadi pusat perhatian di istana kekaisaran. Mereka dijodohkan, tentu saja, oleh Kaisar dan Ratu dalam sebuah pesta rakyat yang megah. Aku hadir di sana, melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana Jay, pria
yang selalu mencurahkan hatinya kepadaku, kini tersenyum dan berbisik mesra pada wanita lain.

Hatiku remuk saat melihat mereka menari bersama, saling berbisik, hingga akhirnya bibir Jay mendarat di bibir Elis, di depan semua orang. Aku menggigit bibirku, menahan air mata. Jay... apa kamu benar-benar melupakanku?

Keesokan harinya, aku mengumpulkan keberanian untuk berbicara dengannya. Di kamarnya, tempat yang dulu menjadi tempat rahasia kami, aku menatap Jay dengan penuh harapan.

"Jay....bisakah kau tidak terlalu dekat dengan Lady Elis?," suaraku bergetar, meski aku berusaha tegar.

Jay hanya mengangguk, "Ya, Daisy. Aku mengerti," tapi, kata-kata itu tak berarti apa-apa ketika aku melihatnya terus menggoda Lady Elis di hari-hari berikutnya.

Dia menatapnya dengan tatapan yang dulu hanya milikku. Aku merasa dijauhi, tersisih. Bagaimana bisa aku, seorang pelayan biasa, bersaing dengan seorang wanita dari keluarga bangsawan seperti Lady Elis? Dia cantik, terpandang, dan cocok untuk menjadi putri mahkota. Aku tahu itu, namun tetap saja, hatiku memberontak.

Setiap malam, aku bertanya pada diriku sendiri, "Bisakah aku menjadi putri mahkota? Apakah aku layak?," gumamku sedih saat melihat Elis adalah wanita sempurna.

Aku ingin percaya bahwa cinta kami cukup kuat untuk mengalahkan segalanya, tapi keraguan terus menghantuiku. Apakah Jay benar-benar masih menginginkanku? Atau sudah melupakanku karena Elis lebih cocok untuknya? Sepertinya begitu karena tatapan cintanya telah berubah.

BITE ME 🔞⚠️[One Shoot Hyung 21++ & Maknae 18+] ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang