69. Brother in Law 2 (Jake)

311 14 0
                                    

Brother in Law 2 (Jake)

Happy Reading

Setelah kejadian itu, aku memutuskan untuk meninggalkan rumah Jake dan Mia. Aku kembali ke rumah ibuku, mencoba memulai hidup baru dan melupakan segala yang telah terjadi. Meskipun berat, aku tahu ini adalah langkah yang tepat untuk menyelamatkan diriku dan juga Mia.

Sebulan berlalu, dan aku berusaha keras untuk melupakan Jake. Namun, ada sesuatu yang aneh. Aku mulai merasa mual setiap pagi. Awalnya aku pikir itu hanya akibat dari stres, tapi saat mual itu terus berlanjut, aku mulai khawatir.

Akhirnya, aku memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter. Setelah serangkaian pemeriksaan, dokter memberikan kabar yang mengejutkan.

"Saras, berdasarkan hasil tes, Anda sedang hamil sekitar 3 minggu," kata dokter dengan nada serius.

Duniaku runtuh seketika. Aku tak tahu harus bagaimana. Perasaan takut dan bingung melingkupi diriku. Aku tidak berani memberitahu Jake atau Mia. Aku merasa seperti telah menghancurkan segala sesuatu yang aku miliki.

Dengan hati yang berat, aku menjalani hari-hari berikutnya, mencoba memikirkan apa yang harus kulakukan. Aku merasa terjebak antara perasaan cinta dan rasa bersalah. Aku tahu bahwa aku harus menghadapi kenyataan ini, tapi aku belum siap.

Dua minggu kemudian, aku harus pergi ke rumah sakit untuk memeriksa perkembangan kehamilanku. Aku duduk di ruang tunggu, merasa cemas dan sendirian. Tiba-tiba, aku mendengar suara yang familiar. Aku berbalik dan melihat Jake berdiri di pintu masuk ruang tunggu.

"Saras?," panggilnya dengan nada tak percaya. Matanya terfokus pada perutku yang mulai sedikit terlihat.

Aku terkejut dan gugup, tidak tahu harus berkata apa. "Mas, apa yang kamu lakukan di sini?,".

Jake mendekat dan duduk di sebelahku. "Aku datang untuk memeriksakan kesehatan. Tapi kamu... Apa kamu hamil?," ucap Jake.

Aku mengangguk, air mata mulai mengalir di pipiku. "Iya, Mas. Aku hamil. Aku tidak tahu bagaimana memberitahumu. Ini anakmu,".

Jake terdiam sejenak, mencerna informasi yang baru saja dia terima. "Kenapa kamu tidak memberitahuku lebih awal, Saras? Kita seharusnya menghadapi ini bersama. Kamu malah pergi dan kembali ke rumah Ibu tanpa memberitahuku," ucap Jake sedih.

"Aku takut, Mas. Maafkan aku. Aku takut dengan reaksi kamu, dan aku tidak ingin melukai Mbak Mia lebih jauh," jawabku dengan suara gemetar.

Jake menghela napas panjang dan meraih tanganku. "Saras, aku juga bertanggung jawab atas ini. Kita harus mencari cara untuk menghadapi ini bersama. Aku mencintaimu dan aku akan selalu mendukungmu, apapun yang terjadi," ucapnya serius.

Aku merasakan kehangatan dari genggaman tangannya, dan untuk pertama kali dalam sebulan terakhir, aku merasa sedikit lega. "Mas Jake, aku juga mencintaimu. Tapi aku tidak tahu bagaimana kita bisa melalui ini tanpa melukai lebih banyak orang," ucapku pesimis.

Jake menatap mataku dengan penuh tekad. "Kita akan mencari cara, Saras. Apapun yang terjadi, kita akan menghadapinya bersama. Kamu tidak perlu melalui ini sendirian,".

Saat itu, meskipun masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab, aku merasa ada harapan. Jake dan aku akan mencoba mencari jalan keluar dari situasi ini, meskipun jalan yang harus kami tempuh penuh dengan rintangan. Kami tahu bahwa apapun yang terjadi, kami akan menghadapi semuanya bersama karena aku ingin bersama Jake.

***

Setelah bertemu Jake di rumah sakit, kami berdua tahu bahwa kami tidak bisa terus menyembunyikan kenyataan ini dari Mia. Mia harus tahu aku hamil. Meskipun sulit, kami memutuskan bahwa kejujuran adalah jalan terbaik.

BITE ME 🔞⚠️[One Shoot Hyung 21++ & Maknae 18+] ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang