Twilight (Sunghoon) POV Y/n
Happy Reading
Aku yang tadi malam masih berada di kamar pun kaget terheran-heran karena tiba-tiba berada di kelas sambil celingukan.
"Y/n, kenapa lo bengong?," tanya seorang cewek berambut pendek.
"Iya, nih. Kok lo tidur sih?," tanya cewek berambut coklat panjang yang kembali menyadarkanku. Kenapa aku di sini? Aku wanita berumur 29 tahun dan tiba-tiba harus kuliah lagi?
Semua pertanyaan tadi tak terjawab karena semua orang fokus pada pertengkaran dua orang di depan kelas.
"Lepasin, Sunghoon!,"
Deg
Aku mengenal nama itu dan wajah mereka berdua yang sedang berantem di depan kelas. Park Sunghoon dan Evelyn, tokoh utama dari novel Twilight yang aku baca tadi malam. Lalu, apakah aku masuk novel itu dan jadi pemeran figuran?
"Gak! Sebelum lo putusin Jay! Lo milik gue, Evelyn!," ucap Sunghoon dengan gigi bergemelatuk tajam tak peduli akan orang-orang yang memperhatikannya.
"Kamu gila! Aku pacar, Jay. Aku gak cinta sama kamu dan stop kejar aku terus!," teriak Evelyn yang tampak frustasi.
Aku hanya diam menyaksikan perseteruan tersebut. Aku yang sudah membaca keseluruhan isi novel pun tahu alurnya. Jadi, alurnya di mulai ketika Evelyn bertemu cinta pertamanya Jay dan Sunghoon sebagai sahabatnya pun tak terima bahwa Evelyn mencintai Jay. Sunghoon pun memaksa Evelyn untuk mencintainya karena lelaki psikopat itu membutuhkan darah Evelyn. Ya, Sunghoon adalah seorang vampir dan second lead di novel ini. Karakter Sunghoon di novel ini sangat yandere karena di beberapa bab kedepan lelaki ini akan menculik Evelyn dan mengurungnya. Aku yang memikirkannya saja bergidik ngeri namun sebagai pembaca aku merasa kasian pada Sunghoon yang sejak kecil memang penuh penyiksaan.
Sunghoon kecil disembunyikan orangtuanya di penjara bawah tanah karena dianggap pembawa sial. Lalu, setelah itu ia membunuh kedua orangtuanya, Sunghoon dapat hidup bebas dan dekat dengan keluarga Evelyn. Secara singkat keterangan novel sih seperti itu.
"Sunghoon! Lepasin Evelyn dan jangan paksa dia!," ucap Jay yang marah dengan mata berkilat. Jay juga seorang keturunan vampir namun dari kasta rendahan berbeda dengan Sunghoon.
Kedua lelaki ini pun saling pandang dengan Evelyn yang berada ditengahnya. Aku yang merasa kasian dengan Evelyn pun maju ke hadapannya.
"Udah jangan ribut. Kasian Evelyn sampai gemeter. Mending kelas dulu aja," ucapku mencoba melerai pertengkaran antara Jay dan Sunghoon.
Sunghoon yang merasa terusik pun melirik sinis pada diriku.
"Siapa lo?! Kenapa ikut campur sih?!," kesalnya dengan bola mata menyeramkan namun bagiku itu hal biasa karena terlalu sering membaca novel itu.
"Gue Y/n. Temen Evelyn, ya kan?," ucapku mencoba mengonfirmasi padanya.
"Iya, Sunghoon. Y/n temanku," jawab Evelyn dengan menunduk dan tubuh gemetar.
"Ck, awas ya lo Y/n. Gue bakal inget nama lo!," ucap Sunghoon lalu keluar kelas dan pergi.
"Wah, makasih Y/n. Gue seneng Evelyn punya teman sebaik lo," ucap Jay membuatku mengangguk dan tersenyum.
"Gakpapa, ayo duduk," ajak diriku pada Jay dan Evelyn.
Ya, begitulah semua berakhir dan aku menerima semuanya bahwa aku telah masuk ke novel psikopat dan vampir yang kubaca. Aku yang sebagai tokoh figuran pun berniat akan membuat karakter Sunghoon berubah. Aku akan membuatnya agar menjadi orang baik dan Sunghoon bisa bahagia mencari pasangan hidupnya.
Meski aku sedikit takut tapi aku akan mencoba memberanikan diri untuk terlibat dengan vampir bernama Park Sunghoon. Semua itu karena rasa kasianku pada penderitaan Sunghoon sejak kecil. Meski, ia telah membunuh orang tua angkatnya, aku tetap kasian padanya karena yang salah adalah orangtua Sunghoon yang selalu memukulinya setiap hari. Makanya, Sunghoon tak sengaja membunuh kedua orangtuanya tersebut.
Aku pun bertekad mengubah nasib second male lead agar punya kehidupan yang lebih baik tanpa tahu bahwa ini juga kesengsaraanku karena tiba-tiba saja Sunghoon terobsesi padaku. Bisakah aku mengubah perangai buruknya?
***
"Sunghoon, stop! Jangan sakitin orang yang gak bersalah lagi!," ucapku ketika akan pulang dan melihat Sunghoon sedang meneguk darah manusia di suatu gang sempit.
"Ck, kenapa sih lo selalu ikut campur?!," ujar Sunghoon dengan kesal sambil menghapus darah di bibirnya.
"Karena gue mau lo bahagia. Berhenti jadi orang jahat dan lepasin Evelyn," ucapku dengan bersungguh-sungguh membuat Sunghoon tersenyum miring.
"Ok, lo gantinya ya," ucap Sunghoon sambil menyuntikan sesuatu ke leherku dengan santai. Padahal aku berniat baik padanya.
"A-pa maksud lo......," ucapku sebelum kesadaranku hilang karena mata yang mulai memberat.
Sunghoon pun memangku diriku setelah pingsan di pelukannya. Ia raup harum wangi tubuhku yang berbeda dari kebanyakan manusia. Sunghoon menginginkan darahku.
"Darah lo lebih manis dari punya Evelyn, Y/n," ucap Sunghoon sambil terus mengusapkan hidung bangirnya pada leherku.
"Haruskah kita melakukannya? Gue gak tahan kalau harus nunggu Evelyn. Bener kata lo gue harus relain Evelyn dan jadiin lo penggantinya," gumam Sunghoon tersenyum miring memasukan tubuhku ke dalam mobil. Lalu, ia melajukan mobilnya ke apartemen.
Full hotnya ada di karyakarsa ya, kunjungi profilku untuk aksesnya
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BITE ME 🔞⚠️[One Shoot Hyung 21++ & Maknae 18+] ENHYPEN
Short StoryHYUNGLINE [21+] 🔞🔞 MAKNAELINE [18+] Request cerita? Dm atau komen aja Harap bijak dalam memilih bacaan! Tidak diperuntukkan untuk di bawah umur!!!! Semua cerita mature, kecuali one shoot maknae line rate 18+ Menerima open request maknae line!!