Bad Twin (Jungwon, Jay) POV Y/n
Happy Reading
Aku menghela napas jengkel saat pulang kuliah melihat laptopku tak ada di meja belajar padahal aku ingin mengerjakan tugas yang sangat menumpuk. Pasti ini semua karena adik-adik kembaranku yang selalu sembarangan meminjam barang tapi tak pernah dikembalikan.
Dengan langkah lebar aku langsung menuju kamar Jungwon dan membuka pintunya dengan kasar sambil melotot tajam.
"N-nuna? Wae?," kaget Jungwon langsung menaikan kembali celana panjangnya dan menunda hasrat terpendamnya sambil menyembunyikan ponsel miliknya.
"Kau apakan laptopku?! Kembalikan Jungwon-ah," ucapku sambil berkacak pinggang menatap galak dirinya.
"Bukan aku! Tanya saja Jay. Aku tak tahu!," ucap Jungwon membuatku semakin geram dan menjambak rambutnya.
"Yakk! Cepat kembalikan! Dasar Jungwon sialan!!," ucapku terus baku hantam dengan adikku ini.
Jadi, Jungwon dan Jay itu kembar dan aku kakak mereka lebih tua tiga tahun. Mereka berdua masih sekolah SMA. Papaku membawa mereka dari Mama setahun lalu. Aku pun sempat tak terima bahwa punya adik kembar serese ini. Papa tak menceritakan aku punya adik karena sedari kecil aku telah ditinggalkan Mama. Pantas saja aku tak tahu Mama dan adik kembarku.
"Lepas, Nuna! Bukan aku kok," ucap Jungwon dengan posisi menindihku sambil menahan kedua lenganku pada kasur.
"Lalu siapa? Hah?! Papa lagi di luar negeri dan Jay jarang pulang ke rumah!," kesalku karena Jungwon tak mau mengaku dan malah mengelak.
"Kau harus percaya, Nuna! Jangan asal menuduh coba tanya pada Jay dulu!," ucap Jungwon dengan amarah. Sepertinya bukan dia karena Jungwon memasang muka marah seperti itu.
"Arasseo. Minggir!," ucapku sambil berusaha menyingkirkan badan besarnya. Aku saja heran karena mereka masih SMA tapi tubuh Jay dan Jungwon besar dan penuh otot. Aku tak mengerti karena Jungwon dan Jay terlihat seperti pria dewasa, seperti ingin menunjukan sesuatu padaku dengan rajin gym membentuk otot perut.
"Nuna harus bertanggungjawab!," ucap Jungwon dengan nada merajuknya. Menurutku sangat lucu karena Jungwon bisa bertingkah seperti bayi imut juga.
"Hahaha, kenapa? Kau mau apa?," tanyaku mendongak melihat wajah Jungwon yang sudah memerah.
"Aku mau Nuna p—,"
"Wow sangat intim sekali. Kalian sedang mempraktekan sesuatukah?," tanya Jay datang tiba-tiba mengalihkan semuanya.
Aku pun otomatis bangkit dan menjauhkan tubuh Jungwon.
"Aku hanya terjatuh, Jay. Jangan berpikiran aneh deh!," kesalku karena Jay itu otaknya sangat kotor. Hari ini saja dia baru pulang, pasti ke klub mencari wanita sewaan dan ke hotel. Begitulah kelakuan Jay yang berbeda dari Jungwon yang cenderung polos. Papa pun sampai pusing menghadapi tingkah nakal Jay. Padahal Jay sekarang di tahun terakhir sekolahnya karena beberapa bulan lagi Jay dan Jungwon akan lulus sekolah.
"Nuna kali yang mesum. Aku hanya bertanya ya gak Won?," ucap Jay menghampiri kembarannya.
"Ck, terserah. Tumben pulang?," tanyaku lagi membuat Jay tertawa sambil melirik sinis diriku.
"Ini kan rumah Papa. Kenapa Nuna yang mengatur," ucap Jay dengan sombong.
Aku hanya memijit pangkal hidung merasa frustasi dengan ucapan Jay yang selalu membantahku. Memang, sejak awal hubunganku dan si kembar tak pernah akrab. Selalu ribut dan tak pernah akur. Mungkin aku belum menerima kehadiran mereka karena merasa iri telah bertemu Mama, sedangkan aku tak pernah sekalipun. Jadi, aku pun selalu bersikap sarkas pada Jungwon dan Jay.
"Jay katanya Nuna cari laptop. Kau meminjamnya gak?," tanya Jungwon setelah beberapa saat.
"Ah iya benar. Kau kemanakan laptopku, Jay?," tanyaku.
"Oh iya kemarin aku pinjam. Terus ketinggalan di loker sekolah," ucap Jay merasa tak bersalah sambil cengengesan.
"Yakkk! Kau gila hah?! Terus aku mengerjakan tugas pakai apa?," tanyaku berteriak lantang sambil menahan emosiku.
"Pinjamlah sama pacar Nuna. Dia kan rumahnya sekomplek," ucap Jay dengan santai memainkan hp sambil rebahan. Jungwon pun sama dan tak peduli padaku.
"Aishhh! Kalian berdua sama-sama bikin sial ya. Harusnya kalian pergi! Nyusahin aja jadi beban Papa doang!," ucapku dengan terlampau kesal tanpa sadar berkata kasar dan pergi ke luar kamar membuat hati Jay dan Jungwon terhenyak mendengarnya merasa sakit hati.
"Sialan! Kita harus segera bikin Nuna tunduk Jay," ucap Jungwon tersenyum miring.
"Kau benar. Mumpung Papa gak ada malam ini kita bikin Nuna Y/n kapok," jawab Jay dengan bangga sebab telah memikirkan sesuatu yang kotor untuk Y/n.
"Aku gak sabar liat Y/n memohon haha," ucap Jungwon tertawa bersama Jay.
Full hotnya ada di karyakarsa ya, kunjungi profilku untuk aksesnya
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BITE ME 🔞⚠️[One Shoot Hyung 21++ & Maknae 18+] ENHYPEN
Historia CortaHYUNGLINE [21+] 🔞🔞 MAKNAELINE [18+] Request cerita? Dm atau komen aja Harap bijak dalam memilih bacaan! Tidak diperuntukkan untuk di bawah umur!!!! Semua cerita mature, kecuali one shoot maknae line rate 18+ Menerima open request maknae line!!