"Bang Syahrez!" Panggil Booby begitu keluar dari pintu kedatangan.
Syahrez dan Joshua keliatan suntuk banget mukanya. Pasti mereka udah nunggu lama. Penerbangan anak-anak Akinda yang awalnya di delay dua jam jadi bertambah sampai 4 jam. Udah kebayang selama apa kan abang-abang berdua ini nungguin mereka? Ya mau gimana, namanya delay. Bukan keinginan siapa-siapa juga.
"lama banget anjir!" protes Syahrez begitu melihat Booby menghampirinya
"yeu! Nyalahin Tuhan lo? Delaynya kan karena cuaca buruk!" Booby balik ngomelin si Abang.
"mana yang lain?" tanya Joshua heran melihat Booby cuma datang sendirian.
"ke toilet, si Wisnu udah kebelet daritadi soalnya di pesawat nggak bisa kencing..."
"jelek banget maskapainya sampe nggak nyediain wc" potong Syahrez, padahal Booby belum selesai ngomong
"bukan gitu!" ia melirik Syahrez sebal
"turbulance mulu tadi di atas Bang! Nggak boleh kemana-mana" lanjutnya
"ohh"
Joshua melirik jam tangannya, ternyata sudah pukul 11 malam dan sudah 5 jam pula mereka menunggu di bandara. Hujan masih turun dengan derasnya, Vernon, Hao sama Dika bahkan masih terkurung di kantor masing-masing. Akinda nggak ada orang.
"lama banget lo?" Syahrez melayangkan protes yang sama begitu Johan,Willy,Wisnu,Malik,Ochi,Dino dan Juna menghampiri mereka bertiga.
"kalo gue bisa bawa pesawat, gue bawa sendiri deh Rez. Sumpah! Suntuk juga gue nggak bisa rebahan dari tadi njir" Johan memutar kepalanya ke kiri dan ke kanan. Pegel banget kayaknya.
"yaudah cabut yuk?" ajak Joshua, kasian muka temen-temennya ini udah kecapekan semua
"udah makan belom lo semua?" tanya Syahrez sambil jalan menuju parkiran.
Semuanya menggeleng.
"Cuma makan roti tadi kompensasi dari maskapai karena delay" jawab Booby
"yaudah ntar singgah dulu di pecel lele biasa ya Jo" pesan Syahrez ke Joshua yang bakal beda mobil nantinya sama dia.
"yang di mobil gue siapa nih?" tanya Joshua, mereka udah sampe di depan mobilnya Joshua dan Syahrez yang parkir sebelahan.
Malik, Juna dan Booby langsung merapat ke barisan Joshua. Sisanya nggak perlu ditanya, langsung masuk aja ke mobilnya si Babeh.
Karena udah capek, di sepanjang perjalanan baik di mobil Joshua maupun Syahrez, nggak banyak obrolan. Rata-rata pada merem, badannya pada letih semua plus perut kriuk-kriuk kelaperan. Baru kali ini Johan kecolongan, lupa nyiapin bekal makanan. Sebenarnya dia bawa cemilan tadi tapi udah abis diperjalanan dari Payakumbuh ke Padang.
"LAH?!"
Semuanya syok begitu nyampe di pecel lele langganan mereka, ada Hao,Vernon sama Dika yang lagi makan juga. Mereka bertiga sama kagetnya.
"gabungin-gabungin mejanya" suruh Syahrez langsung.
Dika,Hao sama Vernon yang lagi makan langsung pura-pura budek dengan tetap lanjut mengunyah makanan mereka. Sisanya yang lagi berdiri juga sama, pura-pura budek. Udah kehabisan energi hanya untuk sekedar menggeser meja.
Syahrez melirik Joshua, mereka berdua menghela napas sejenak. Susah ngarepin tuyul-tuyul ini. Akhirnya Syahrez dan Joshua yang menggeser meja di sebelahnya lalu bergabung dengan mejanya Dika dkk.
"baru makan lo semua?" tanya Syahrez sambil mencomot kol gorengnya Vernon
"iya, kejebak banjir bang dimana-mana" Sahut Dika yang tetap fokus dengan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos Akinda
Fanfiction"Kos Akinda" Tempat bertemunya tigabelas manusia dengan berbagai macam karakter dan tingkah laku. Dari sekedar housemate kini mereka sudah seperti keluarga. Penuh suka duka menjalani hidup yang kadang hahahihi sekarang lalu menangis kemudian.