18. Situationship

979 82 2
                                        

"Hoaaaam" Willy menguap entah untuk yang keberapa kalinya siang ini.

"Wisnu balik hari ini kan?" tanyanya. Kebetulan ia baru saja turun dari singgahsananya, menyapa rakyat jelata penghuni lantai 1.

"yoi bang, lagi otw dari RS katanya" sahut Dika.

Saat ini anak-anak Akinda sedang berkumpul di ruang tv menunggu kepulangannya Wisnu ke kosan. Kalo soal kesetiakawanan jangan pernah ragukan Willy. Buktinya ia mau repot-repot turun ke lantai 1 padahal biasanya dia ogah turun kalau nggak yang penting-penting amet. Biasalah, Business man. Time is money cuyy!

Setelah 3 hari dirawat di rumahnya, Wisnu hari ini balik ke Akinda. Dan sampai detik ini Masih menjadi misteri siapa yang menjaga dan menemani Wisnu selama di rumah. Nggak ada yang percaya dia sendirian di sana tapi menuduh mbak Fina yang menemani juga nggak mungkin. Image Fina bukan perempuan-perempuan agresif yang siap menguntit gebetannya kemana saja. Bagi mereka Fina tidak senekat itu.

"Wisnu sama siapa Jo?" tanya Syahrez, soalnya yang ngasih tahu Wisnu balik hari ini ya Joshua.

"siapa lagi lah" jawab Joshua sambil terkekeh. 

Dika dan Johan melihat ke arah Joshua bingung, emangnya siapa? Mereka kan nggak tahu apa-apa.

"Fina?" sambar si Ochi. Ia sudah lama curiga jika ada sesuatu diantara Wisnu dan rekan kerjanya tersebut.  

Joshua tersenyum, "Iya" sahutnya entang 

"TUH KAN!" Ochi sampe berdiri saking kagetnya. Bener tebakannya.

"oke deh soal yang nolongin ke rumah sakit itu ceritanya masuk akal, lah ini nemenin buka perban juga dia? Aneh banget?" celoteh Johan juga ikutan nggak abis pikir. 

"lo semua buta apa gimana sih? mereka udah sejelas itu kali" sahut Malik. Sejujurnya ia sudah nggak begitu kaget lagi mengetahui kalo Fina yang akan mengantarkan Wisnu ke Akinda. Mereka udah seterang-terangan itu kok menurut Malik.

"eh bang..." Dino mendadak serius. Semuanya langsung fokus ke si Bontot.

"gue lupa ngebahas ini sama lo semua deh, waktu gue mau sholat di rumah bang Wisnu kan, gue ngambil wudhunya di toilet yang di luar bukan yang di kamar bang Wisnu soalnya ada bang Johan" ia bercerita dengan seriusnya, abang-abangnya juga menyimak dengan khusyuk.

"gue salah masuk kamar, malah ngebuka kamar yang di sebelah kamar bang Wisnu. Lo tahu nggak ada apa di sana?" Dino memasang ekspresi misterius

"apaaan?! Buruan cuk!" Willy yang biasanya nggak peduli sama urusan pribadi orang ternyata ikutan nungguin cerita Dino

"ada Fina lagi sholat"

"HADEEEEUH" semuanya sontak melongos kesal

"emang iya tulil! Kan Wisnu udah bilang dia lagi sholat waktu itu" gerutu Ochi kesal.  Ternyata informasi yang diberikan Dino adalah informasi yang mereka semua udah tau dari awal.

"Kirain lo nemuin apa anjir!" maki Malik sebal

"EH TUNGGU DULU! Gue belum selesai..." Dino buru-buru menarik atensi abang-abangnya lagi.

"di kamarnya ada koper bang! KOPER! Warna Pink! Nggak mungkin kopernya bang Wisnu. Lo tahu di hidup bang Wisnu warna cuma ada 2, hitam sama putih." Kata Dino bersungguh-sungguh menyampaikan penemuannya.

Karena keseringan cuma pake pakaian hitam atau putih doang, anak-anak Akinda sampe berpikir Wisnu nggak tahu ada warna lain di muka bumi ini.

"ah masa sih Din?" tanya Syahrez nggak percaya.

"sumpah bang! Kopernya di sana! Pink! Gede lagi bang"

"keinget mobil mbak Fina juga pink......." Kata si Booby yang kebetulan pernah ditebengin sama Fina waktu itu.

Kos AkindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang