Seminggu berlalu setelah berita dugem Malik dan Gisel beredar. Suasana sudah mulai tenang saat ini. Kuasa hukum Malik juga udah speak up ke media kalau foto itu hanyalah editan dan sudah dibenarkan oleh pakar yang bersangkutan. Sekarang orang-orang malah berbalik simpati ke Malik dan turut prihatin dengan karir Malik yang ingin dirusak oleh seseorang.
Malik sendiri nggak mau pusing dan nggak berniat melaporkan mantan suami Gisel yang jelas-jelas menjadi otak dibalik semua gosip ini. Wasted time. Nggak ada untungnya juga buat Malik. Dan tentang Danang, Malik juga mendapat banyak pujian dengan keberaniannya mengungkapkan soal Danang. Ia juga sudah memutuskan untuk tidak lagi menempatkan Danang di rumah sakit jiwa yang jauh dari keluarganya. Sekarang Danang sudah dipindahkan ke RSJ di Jakarta, kapanpun Malik dan keluarganya mau membesuk mereka nggak perlu jauh-jauh keluar kota seperti sebelumnya.
Wartawan juga nggak ada lagi yang nangkring di depan Akinda. Kehidupan Ochi udah balik kayak dulu, Tigernya udah bebas keluar masuk. Nggak ada yang ngehalanginnya. Ya begitulah, kadang dunia hanya tentang Ochi dan kebahagiannya.
Sabtu pagi anak-anak Akinda baru aja balik dari sarapan bubur ayam di simpang masuk ke Akinda. Mereka semua janjian sarapan bareng karena mau membahas soal acara keluarga Syahrez yang rencananya mau ngundang grup band wali bulan depan. Keluarganya Syahrez emang rame banget. Soalnya ibu si Babeh 11 bersaudara dan mereka semua bakal ngumpul di rumah Syahrez bulan depan. Pengennya ada suatu gebrakan gitu, jadi ibunya minta Syahrez ngundang grup band wali untuk acara family gatheringnya tersebut.
Permasalahannya gimana caranya ngundang wali untuk acara family gathering? Makanya anak-anak Akinda dikumpulin semuanya sama dia di tempat tukang bubur.
"Lik, tolongin ya kontakin bang Apoy" kata Syahrez saat Malik mau masuk ke kamarnya.
Setelah perundingan yang ruwet, Malik akhirnya menawarkan bantuan untuk menghubungi salah satu pentolan grup tersebut yang pernah bekerja sama dengannya.
"Iye bang, tapi gue nggak janji ya mereka bisa nampil di rumah lo. Lagi sibuk tur mereka soalnya" kata Malik mengiyakan permintaan Syahrez
Syahreznya cuma ngangguk doang, mau gimana kan dia udah usaha. Lagian kenapa juga yang diundang harus Wali sih??! HIVI kek? Atau Lyodra gitu?ada-ada saja keinginan ibunya ini.
"Si Jensen kok belom balik-balik ya? Udah seminggu di Palembang, beneran jadi bajing loncat apa gimana?" tanya Ochi khawatir karena Hao belum balik-balik ke kosan sampai hari ini.
Hao nama Indonesianya, Jensen. Jadi buat yang nggak akrab sama dia, pasti taunya dia itu Jensen, nggak kenal siapa itu Hao. si Ochi lagi nggak akrab aja sama Hao, makanya dia bilangnya Jensen. Hadeh.
"Nggak tahu tuh, gue chat juga nggak dibales sama dia" sahut Dika sambil rebahan di Sofa.
"Dia balik ke Palembang ngapain sih?" tanya Wisnu yang ikutan kepo
Dika mengangkat kedua bahunya, "palingan harta warisan bang, apalagi. Dia mah balik ke Palembang cuma buat tanda tangan surat warisan kakeknya kayak biasa. Jual aset lagi mungkin kayak tahun lalu"
Minghao atau yang kerap disapa Hao atau Jensen ini lahir dari sepasang suami istri asal Tiongkok. Hao sendiri juga lahirnya di Haicheng, China. Umur 3 tahun baru dia pindah ke Palembang. Bapaknya punya perusahan konstruksi yang udah punya cabang dimana-mana, salah satu kantor cabangnya ada di daerah Jakarta Selatan tempat Hao bekerja saat ini. Bedanya sama Juna yang memang ada turunan Indonesia, Hao ini pure chinese. Nggak ada turunan Indonesiaya sama sekali. Passportnya juga dulu masih passport negeri tirai bambu tersebut. Saat ia duduk di bangku SMA baru lah ia resmi menjadi seorang WNI.
Alasannya sih karena keluarganya udah nggak ada lagi di China, udah mencar-mencar dan terbanyak ada di Indonesia. Akhirnya mereka semua berganti kewarganegaraan. Lagian udah stay lebih dari 5 tahun di Indonesia tanpa pernah pulang ke negara asalnya, jadi ngurus pergantian kewarganegaraannya bisa lebih mudah karena salah satu syarat sudah terpenuhi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos Akinda
Fanfic"Kos Akinda" Tempat bertemunya tigabelas manusia dengan berbagai macam karakter dan tingkah laku. Dari sekedar housemate kini mereka sudah seperti keluarga. Penuh suka duka menjalani hidup yang kadang hahahihi sekarang lalu menangis kemudian.