"gimana Han udah pada nyetor semua?" tanya Syahrez ke Johan yang sedang berkutat dengan kalkulator dan satu plastik uang tunai di atas meja.
Johan ditunjuk jadi bendahara untuk acara 17-an di RW 006 tahun ini. Syahrez udah pasti ketuanya. Karena keberhasilannya menjadi ketua panitia qurban kemaren, pak RW tanpa pikir panjang langsung menunjuk Syahrez lagi jadi ketua untuk acara 17-an minggu depan di lapangan tempat qurban waktu itu.
"dari catatannya sih udah. Budget juga lebih 5 jutaan nih" jawabnya tanpa noleh ke Syahrez. Masih sibuk ngitungin duit, takut-takut salah hitung. Soalnya kan di Akinda nggak ada mesin penghitung uang otomatis kayak yang di bank-bank itu. Cuma pegawai banknya aja yang ada di sini.
"anak-anak belum pada ngumpul? Udah gue suruh ngumpul di mari semua perasaan" kata Syahrez lagi sambil duduk di sofa. Sementara Johan ngejogrok di lantai.
"belum. Daritadi gue sendiri disini"
"yaelaah, gue masih mau ngomongin soal perlombaannya nih. Butuh otak si Juna yang suka out of the box! Lombanya garing banget" Syahrez kemudian langsung mengetik sesuatu di ponselnya. Udah pasti mau ngamuk-ngamuk nyuruh yang lain keluar dari kandangnya sekarang juga.
Dan benar saja, 5 menit kemudian semua manusia penghuni Akinda udah duduk rapi di ruang TV. Kayak mau disidang sama bapaknya.
"kasih gue ide soal lomba lain dong? Yang kemaren di rapat itu basi banget" ujar Syahrez membuka 'Rakornas' malam ini.
"perasaan kemaren lo oke-oke aja deh bang?" tanya Malik heran. Kenapa si Syahrez baru ngebahasnya sekarang? Kan acaranya tinggal satu minggu lagi.
"gue pikir-pikir pengen bikin gebrakan aja. Biar berkesan"
Ochi duluan yang ngelongos, " adu banteng yuk? Seru tuh" ucapnya asal
"adu cupang aja bang, pasti banyak yang mau ikutan" saran Booby menanggapi usulan dari Ochi barusan
Syahrez menghela napasnya. Baru diawal saja kesabarannya sudah diuji sebegini besarnya.
"sstt! Coba di break down dulu rundown perlombaannya" Joshua datang sebagai penengah. Udah paham banget dia muka Syahrez mulai bertekuk.
Malik dan Dika sebagai koor acara langsung mengeluarkan susunan acara 17-an yang udah mereka atur kemaren.
"lomba pertama itu masih buat anak-anak, makan kerupuk, masukin pensil ke botol, balap karung pakai helm, ambil koin di semangka terus gigit sendok plus kelereng" jelas Malik
"tuh kan! Basi banget nggak sih?" Syahrez nggak setuju sama perlombaan yang udah disusun itu. Dia pengen ada sesuatu yang lebih menarik.
"makan kerupuknya diganti jadi makan bersama aja gimana bang? Liwetan?" kata Booby asal. Ya daripada makan kerupuk doang, mending makan bersama kan? Booby ini kan rasa kekeluargaannya tinggi sekali.
"hehe becanda bang" langsung kicep dia dipelototin Syahrez.
"makan kerupuk itu udah ciri khasnya sih menurut gue bang, nggak usah diganti" usul Dino
"setuju sih, nggak semua harus digantilah Rez. Yang essensialnya nggak usah" Joshua mendukung usulan Dino.
Syahrez tampak berpikir sejenak, "yaudah deh, oke Lik. Lomba anak-anak oke" dia akhirnya ngalah
"kalo usul gue ya, paling gigit sendok sama kelereng itu diganti aja. Sendoknya sama centong nasi" saran Ochi
"SEMUANYA BAKAL MENANG DONG CHI!" Juna yang daritadi lagi berpikir keras ikutan emosi sama. Sarannya benar-benar nggak penting. Jangankan dipertimbangkan, didengarkan saja sudah salah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kos Akinda
Fanfiction"Kos Akinda" Tempat bertemunya tigabelas manusia dengan berbagai macam karakter dan tingkah laku. Dari sekedar housemate kini mereka sudah seperti keluarga. Penuh suka duka menjalani hidup yang kadang hahahihi sekarang lalu menangis kemudian.