56. Lembaran Baru

691 80 51
                                        

"Mau ngomong apasih?" Fina melepaskan tangan Joshua darinya dan menatap pria itu kesal.

Sementara Malik hanya diam mematung di tempatnya, nggak tahu harus bereaksi seperti apa.

"lo nggak jawab pertanyaan gue, lo nggak capek pura-pura terus kayak gini?" tanya Joshua sambil berdiri. Entah apa yang merasukinya, tiba-tiba pria ini berang tanpa sebab.

Fina menatapnya jengah, "lo mau apasih dari gue sebenarnya? Kenapa tiba-tiba lo bahas ini semua? Kita udah sepakat kan waktu itu?" Fina benar-benar tidak peduli dengan kehadiran Malik saat ini. Emosinya sudah membuncah dan tak tertahankan lagi. Joshua benar-benar ingkar janji!

Joshua membuang wajahnya kesal sambil tersenyum sinis, "gue capek liat lo bahagia sama Wisnu sementara gue menderita disini"

"gue nggak ikhlas!" katanya marah

Malik daritadi kepalanya mondar mandir ngikutin alur pembicaraan ini dari Fina ke Joshua. Otaknya yang pentium rendah ini nggak nangkap sama sekali maksud percakapan kedua orang tersebut. Fina sama Joshua ngapain? Kok tiba-tiba Joshua nggak ikhlas? 

"maksud lo apa nggak ikhlas?" tanya Fina tak senang

"mau sampe kapan lo pura-pura di depan mereka semua kalau kita nggak pernah kenal sebelumnya? Mau sampai kapan lo pura-pura baik sama gue, Fin? Gue muak liat lo pura-pura gini! Gue juga capek pura-pura terus! Fuck that agreement! I don't care!" ucap pria itu berang.

"permisi, gue nggak tahu apa-apa ya disini. Gue boleh lanjut renang aja nggak?" Malik akhirnya bersuara.

"DIEM LO!" Fina dan Joshua yang sama-sama lagi emosi, kompak membentak Malik.

Maliknya langsung mingkem lagi.

"iya-iya, gue diem......." 

"gue nggak ngerti mau lo apa, Joshua! lo marah-marah nggak jelas. Everything already done between us. You have to move on!"

"enak aja lo nyuruh-nyuruh gue move on! Setelah semuanya lo ancurin gitu aja?"

Fina mendekat ke arah Joshua, "GUE? GUE YANG NGANCURIN SEMUANYA?!" tanyanya dengan nada tinggi

Joshua tampak menelan ludahnya sendiri melihat Fina tiba-tiba mendekat ke arahnya. Kaget juga pak dokter si lawan berantemnya ini melakukan first move.

"eh-eh! Udah-udah. Jangan berantem lagi. Udah tengah malem, woi! Baru tanggal 1 bulan 1 nih. Plis. Jangan bikin ribut-ribut" Malik langsung berdiri ditengah-tengah Fina dan Joshua.

"AWAS MAS MALIK!" Omel gadis itu berusaha menyingkirkan Malik.

Malik menggeleng, "KAGAK"

"AWAS LIK! GUE BELOM KELAR SAMA NI PEREMPUAN!" Kata Joshua lebih galak lagi

Malik memutar posisinya menghadap Joshua, "KAGAK BANG! UDAH GUE BILANG!"

"LO NGGAK USAH IKUT CAMPUR DEH LIK! INI URUSAN KITA BERDUA!"

"karena gue ada disini, jadi ini urusan kita bertiga!" Malik bersikeras. Padahal niatnya tadi cuma mau berenang, kenapa tiba-tiba jadi kayak wasit tinju.

"ck!" Joshua berdecak kesal

"AWAS LIK!" Ujarnya marah sambil berusaha menggeser Malik dari hadapannya, tapi tubuh Malik terlalu besar untuk digeser oleh Joshua. Pria itu tak berdaya

"HOI!"

Ketiga manusia itu sontak melihat ke arah pintu.

"NGAPAIN LO BERTIGA DISITU?"

"DIEM LO!"

Jawab mereka kompak

"GUE LAPOR BANG SYAHREZ LU YA! AWAS!" si Ochi langsung ngibrit ke dalam buat melaporkan temuannya ke si ketum. Ochi daritadi sudah merperhatikan gerak-gerik aneh di dekat kolam renang itu. Firasatnya jadi nggak enak. Rasa suuzonnya menjalar kemana-mana. Fina berantem sama Joshua nggak mungkin karena rebutan sempak kayak Ochi sama Booby. Pasti ini masalah serius.

Kos AkindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang