"Kos Akinda"
Tempat bertemunya tigabelas manusia dengan berbagai macam karakter dan tingkah laku. Dari sekedar housemate kini mereka sudah seperti keluarga. Penuh suka duka menjalani hidup yang kadang hahahihi sekarang lalu menangis kemudian.
Kecewa? Mungkin itu kata yang dapat menggambarkan perasaan anak-anak Akinda saat ini. Syahrez yang selama ini nggak keliatan ada gelagat mau nikah, mendadak mengumumkan bulan pernikahannya. Ditinggal Hao,Willy bahkan Wisnu nikah sekalipun mereka nggak terlalu kecewa dan sesedih ini. Tapi begitu dengar mau ditinggal si Syahrez tuh rasanya langsung kelabu. Seperti anak ayam yang bakal kehilangan induknya. Mana bakal pindahnya jauh lagi, ke Australia.
"masih ada kemungkinan berubah kan, bang?" tanya Dino risau. Dia yang paling nggak terima Syahrez mau nikah duluan. Ngelangkahin Willy yang bahkan udah lebih dulu tunangan.
Syahrez menatap si Bontot sambil tersenyum, dia paham maksudnya Dino. Tapi mau gimana, hidup akan terus berjalan dan nggak mungkin selamanya mereka akan tinggal di Akinda. Semua akan punya kehidupan masing-masing nantinya.
"sejauh ini sih belum ada perubahan, Din" jawab si babeh mantap
"nggak usah pada sedih gitu lo semua haha" ia tertawa canggung sambil menatap satu persatu teman-temannya ini. kusut banget muka mereka semua.
"berarti kita sama-sama disini sama lo tinggal 6 bulan lagi dong, bang?" Booby menatap Syahrez sedih.
"haha" Syahrez tertawa meskipun hatinya udah nyesek banget rasanya.
"gue pindahnya September, setelah nikahannya Wisnu. Gue bakalan stay disini kok sampe pindah nanti. Zahra baru resign dari kantornya bulan Agustus"