40. Jangan Ajari Aku Kesabaran

568 71 13
                                    

"Mana bang?" tanya Vernon begitu sampe di pintu depan. Nggak ada tuh maling yang diteriakin si Ochi tadi.

"Kabur Non...." kata Ochi pasrah. Mukanya langsung lesu sambil berdiri di depan pagar.

"Hah?kok nggak lo kejar sih?!" si Babeh nyamperin Ochi duluan.

"Pas gue ke depan tadi, dia udah berdiri depan pintu bang. Pake topi dan rambutnya panjang" Ochi menjelaskan kronologi saat ia melihat penguntitnya Vernon datang langsung ke Akinda.

"Kuteknya item nggak?" Booby ikutan penasaran

Ochi menggeleng, "nggak sih, warnanya pink! Kayaknya udah ke salon dulu dia"

"Terus kok bisa kabur?" tanya Johan heran. Apa gunanya si Ochi ini ngeliat maling malah dibiarin?

"Gue kaget, dia kaget bang. Tapi gue kagetnya lebih lama. Dia kabur duluan" jelas Ochi sedikit merasa bersalah. Target sudah di depan mata, tapi ia malah syok dan lupa harus ngapain.

"Ya Allah Chiiiiii!!!" teriak Syahrez geram sampe nguyel-nguyel pipi si Ochi kesal.

"Depan mata lo anjirrr!" Malik ikut-ikutan memaki.

"Ya namanya orang ngefreeze bang! Kaget banget gue" Ochi menangkis tangan si Syahrez dari pipinya. Tensin dong di depan gebetan malah dihujat warga.

"Maaf mas kalo ikut campur, tapi tadi mas Fauzi keliatan syok banget . Soalnya mbak-mbak tadi beneran depan mata kita. Dia ngutak-ngatik tombol passcode pintunya. Mas Fauzi langsung teriak dan mbaknya kabur naik mobil. Kayaknya dia pakai supir atau ojol deh" Raisa lebih bisa menjelaskan kejadian barusan ketimbang Ochi yang keliatannya masih begitu syok.

"Orang gila kali ya masuk kesini siang bolong gini" kata Syahrez nggak habis pikir ngeliat keberanian penguntitnya Vernon.

"Non, mending lo cepetan deh buat laporan ke polisi. Kalo perlu minta perlindungan deh, biar polisi jaga disini" kata Joshua yang ikutan parno kosannya diintai cewek gila

"Emang bisa?" tanya Booby heran. Perasaan kalo lapor polisi biar bisa dikasuskan. Bukan minta perlindungan sampe minta rumah dijagain segala. Si Joshua ini ngeliat polisi yang begitu di negara mana?

"Lo kate polisi satpam?" timpal Juna

Joshua hanya tersenyum masam. YTTA alias YANG TAU-TAU AJA~

Vernon daritadi hanya diam aja disaat teman-temannya ini berdebat soal penguntitnya itu. Otaknya berpikir keras bagaimana caranya biar penguntit itu bisa segera ditangkap dan anak-anak Akinda bisa kembali hidup dengan tenang. Vernon benar-benar nggak enak sama semuanya karena mereka jadi ikutan was-was tempat tinggalnya ada yang mengintai.

"Non?" Syahrez mengguncang bahu si bule yang daritadi cosplay jadi patung

"Eh" Vernon tersentak, ia langsung menoleh ke arah Syahrez

"Mikirin apa?"

Vernon diam saja dan mengalihkan pandangannya dari si Babeh

"Nggak usah khawatir, kita semua bakalan ada disini buat lo" kata Syahrez lagi sambil merangkul Vernon. Syahrez mengerti, Vernon pasti bingung dan kalut dengan semua situasi yang terjadi saat ini. 

"Yoi Bul, lo jangan takut deh! Kita tangkap sama-sama tu makhluk!" kata Juna sungguh-sungguh sambil menepuk-nepuk bahu Vernon

Vernon hanya bisa mengangguk pelan. Terharu deh sama abang-abangnya ini. Tapi tetap aja, pikirannya masih kacau banget. Penguntit itu beneran gila.

"Gue berangkat dulu ya" pamit Ochi ke semua. Dia langsung jalan bareng sama Raisa ke mobil yang udah parkir manis di parkiran Akinda.

"Anjir!" Syahrez baru ngeh mobilnya si  Raisa, Range Rover...

Kos AkindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang