Day 44: Drama? atau Stand Up Komedy?

109 15 212
                                    

Kelanjutan yang kemarin guys~ sama seperti yang tak kasih tau, jangan berharap kalau ini adalah drama normal. Gak ada yang normal untuk book dengan tagar komedi buatanku.

Wajar sih, aku aja kadang tingkahnya rada-rada :v

Oke seperti biasa, sebagian karakter disini bukan original milikku. Silahkan baca di author nya langsung kalau mau.

Happy Reading~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Masih dengan suasana pada chapter seni drama waktu itu, dimana kelas C-3 akan memulai drama antar kelompok mereka masing-masing. Gak ditonton sama semua murid kelas sih, cuma temen-temen sekelas dan guru seni yaitu pak 80. Jadi kalau ada yang malu maju ke depan karena dapat peran jadi emak-emak, tenang aja. Yang ketawa paling anggota dari kelompok lain. :v

Oke sekarang kita kembali ke cerita utamanya, dimana yang pertama kali mementaskan drama adalah kelompok satu yang beranggotakan Flame sebagai gadis kecil berkerudung merah, Gaia sebagai serigala, Ledsa sebagai nenek si gadis kecil, dan Kazan sebagai pemburu.

80: "baiklah, kita mulai drama nya" ^^

Kelompok satu: "Baik Pak!!"

Flame pun memulai perannya sebagai gadis kecil berkerudung merah, dimana dia dengan properti kain merah yang dia pinjam dari kakaknya pura-pura jalan-jalan di sekitar kelas sambil membawa keranjang piknik.

Flame: "Lalalala~ indahnya hari ini~"

Begitulah narasi pertama yang diucapkan Flame sebagai tokoh utama. Setelah itu, datang lah Gaia yang adalah serigala yang menghadang Flame.

Gaia: "Goarr!! Aku lapar!! Aku ingin makan daging!!"

Plis aku yang nulis ini aku yang ngakak. Gaia dengan wajah mengintimidasi, mendekati Flame dengan perlahan. Flame pun juga ikut menjauh beberapa langkah kebelakang untuk menghindari Gaia yang berperan sebagai serigala. Flame melihat sebuah batu, yang adalah properti dalam drama. Gadis Ultra itu pun mengambil nya dan melemparkan nya ke Gaia.

Gaia yang sebenarnya gak terkena lemparan batu karena itu batu asli bukan styrofoam yang di kamuflase jadi batu, pura-pura kesakitan. Flame pun berlari menjauh dari Gaia, sementara Gaia berusaha mengejar. Sampai akhirnya mereka sampai di akhir cerita, yaitu saat Gaia berpura-pura jadi nenek sang gadis kecil berkerudung merah.

Tapi sebelum itu, mari kita lihat repotnya Gaia yang mengurus Ledsa yang kebagian peran jadi nenek si gadis kecil.

Gaia: "Lu tinggal pake ini cok!! Gak gw iket beneran!!"

Ledsa: "Gak mau! Lu kasar! Ikat yang lebih lembut dong, Honey~"

Gaia: "Najis anj****!!!"

Gaia dengan kasar langsung membalut tubuh Ledsa dengan kain seperti mummy. Sedangkan disisi lain, Kazan sibuk menutup telinga Flame agar gak denger perkataan kasar dari Gaia yang tadi.

Dan dimulailah adegan terakhir dengan Kazan yang menendang pintu kelas dengan kasar, bak seorang FBI yang menggerebek sarang para Pe*****.

80: "lumayan, kalian sudah bagus dalam memerankan tokoh masing-masing. Mungkin hanya Ledsa saja yang masih kesulitan memerankan tokok nenek dari si gadis kecil."

Ledsa: "itu karena saya gak mau jadi neneknya, Pak"

Gaia: "lu jadi gadis kecilnya juga gak cocok! Ketuaan!"

School Day with Ultra'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang