Seperti yang kemaren, beberapa karakter yang ada di cerita ini bukan original milikku. Silahkan baca di authornya langsung. (Kalau tertarik)
Jadi tanpa berlama-lama lagi, langsung kita gas kan aja.
Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi hari di Land of Light, dua buah gedung yang hampir mirip dengan warna kontras mulai terjadi keributan didalamnya.
Ginga: "BANGUN COKK!!!!!!!! UDAH JAM SETENGAH TUJUH!!!!!!!!! TELAT KITA!!!!!!!!!"
Teriakan super mega giga keras langsung membangunkan semua penghuni mansion atau lebih tepatnya asrama. Gak cuma di dalam asrama dengan warna gedung hitam, tapi asrama dengan warna gedung putih juga ikut terbangun karena suara teriakan dari salah satu Ultra yang mirip seperti alarm pagi untuk para Ultra.
Mereka penghuni asrama yang baru sadar apa yang terjadi, langsung berbondong-bondong menuju ke kamar mandi. Walau harus dengan sedikit keributan karena mereka saling berebut. Gak semua Ultra sih, karena sebagian Ultra sudah masuk ke sekolah Ultra.
Kalau begitu kita tinggalkan saja para Ultra yang sedang berebut menuju ke kamar mandi. Kita menuju ke para Ultra yang sudah ada disekolah.
.
.
.
.Dyna: "WAKHH!!! Gw masih sempat guys!"
Dyna memasuki kelas dengan terburu-buru karena memang dia kesiangan. Beruntungnya Dyna dan beberapa Ultra yang memang kesiangan gak sampai terlambat masuk kelas, karena efek asrama yang bisa dibilang dekat sama sekolah.
Tiga selaku sepupu tertua dari Dyna, hanya menatap datar adik sepupu nya itu. Dyna berjalan masuk ke kelas seperti tidak ada apa-apa, karena memang sekarang dia selamat. Dan tiba-tiba memukul meja milik Tiga.
Dyna: "Bang! Lu kok tadi gak bangunin?!"
Tiga: "kau sudah aku bangunin masih aja susah bangun. Daripada aku menghabiskan waktu untuk membangunkan mu, aku lebih memilih langsung ke sekolah."
Dyna: "Hiks... Bang Tiga jahat"
Victory: "Udah jangan kebanyakan bacot!"
Victory yang juga baru saja masuk setelah melihat daftar siswa dan kelasnya, langsung menarik Dyna menuju ke mejanya. Disisi lain Nexus keliatan sedang melihat ke luar jendela. Sesekali dia melihat ke arah Calliope yang duduk disebelahnya, atau lebih tepatnya ke arah bayangan milik Calliope.
Zagi: "Apa lu liat-liat hah?!"
Nexus: "Duh... Kenapalah gw harus sekelas sama lu?!!"
Calliope yang mengerti apa yang terjadi, hanya bisa memberikan senyuman canggung dengan sweatdrop di kepalanya.
Maria: "Huh... Aku gak sekelas dengan Z..."
Rina: "Sabar ya, kak Maria~"
Rosie: "Huwaaaa!!! Aku gak sekelas sama Sage!!!"
Rina: "Jangan sedih ya, Rosie-san~"
Taiga: "Yeay~ sekelas sama Rai-chan dong~"
Akraina: "Aku juga sedang bisa sekelas dengan Ta-kun~"
Julia, seorang gadis Ultra yang masih muda seperti terdiam sambil membaca buku di mejanya. Julia seperti menutup dirinya agar tidak dekat dengan Ultra disekitarnya, walau sebenarnya dia dekat dengan salah satu Ultra bernama Rina. Tapi sekarang Rina sedang sibuk dengan beberapa teman baru, jadi Julia hanya diam dan membaca buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Day with Ultra's
De TodoUltra juga sekolah? Tentu saja mereka juga punya sekolah, dan disekolah ini gak cuma pengetahuan yang akan diberikan kepada para murid. Tapi juga pengajaran soal sopan santun dan tata krama. Tapi, apa jadinya kalau Ultra dengan tittle Beban Planet...