Day 1: Asrama

347 25 358
                                    

Hari pertama di asrama, oke aku gak tau mau bikin kata-kata awal kek gimana. Mungkin langsung aja ke cerita.

Seperti biasa, semua karakter disini bukan punyaku. Aku cuma minjem karakternya aja. Silahkan buat kalian baca langsung di authornya, siapa aja? Bisa dilihat di chapter pertama.

Oke, langsung aja ke cerita. Happy Reading.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi hari yang cukup cerah di Land of Light, terlihat ada banyak Ultra yang berkumpul di lapangan sebuah gedung sekolah sambil menunggu sesuatu atau lebih tepatnya seseorang.

Dyna: "Lama amat ya guys? Katanya 5 menit lagi?"

Tiga: "Kita baru ada disini juga, baru sekitar 3 menit yang lalu. Kau sudah mengeluh saja"

Gais: "Duh... Capek gw bawa koper segede gaban!!"

Agul: "Lagian lu bawa koper segede itu buat apa?!"

Gaia: "Ada yang perlu gw bawa"

Setelah beberapa saat para Ultra muda itu berjemur di lapangan pagi hari biar sehat, dua Ultra yang sudah kelihatan lebih sepuh datang mendekati mereka.

Man: "Selamat pagi murid-murid sekalian."

Para Ultra muda langsung menoleh kearah Man yang menyapa mereka setelah di jemur di lapangan. Kebanyakan dari para Ultra muda ini kelihatan kesal, karena memang lumayan lama mereka menunggu. Sekitar 15 menit lah mereka menunggu sambil di jemur di lapangan. Tapi sebagian sih biasa saja atau memang sudah terbiasa.

Man yang sadar akan wajah kesal beberapa Ultra muda itu, tersenyum dengan sweatdrop di kepalanya.

Zorrie: "Lama amat pak?!"

Seven: "kalian baru menunggu 15 menit. Lagian itu sekalian kalian berjemur biar lebih sehat"

Zero: "Tapi ya jangan lama-lama juga lah, Oyajii! Memang gak capek apa berdiri mulu?!"

Seketika terlihat wajah kesal Seven yang ingin menghajar anaknya yang kebanyakan mengeluh dan beberapa temannya yang memang punya sifat hampir mirip. Tapi beruntung itu gak dilakukan, karena urusan mereka disini bukan untuk menghukum para Ultra muda yang mengeluh. Melainkan membawa para murid ini ke asrama mereka.

Seven: "Baiklah, saya minta maaf. Sekarang mari kita menuju ke asrama kalian"

Valgus: "Asrama itu akan jauh dengan sekolah atau tidak paman?"

Seven: "kalau asrama itu jauh dari sekolah, kalian yang tinggal di luar Land of Light tidak akan disuruh pindah ke asrama"

Valgus: "benar juga"

Man: "kalau begitu, untuk mempersingkat waktu. Kami akan mengantar kalian menuju ke asrama"

Seven dan Man berniat untuk segera pergi sebelum Zero tiba-tiba mendekat dan menarik jubah merah milik Seven.

Zero: "Oyajii, apa asramanya digabung?"

Awalnya Seven selaku ayah dari Ultraman yang suka numpang di series Ultraman lain ini, gak ngerti maksud dari anaknya. Tapi setelah melihat Zero yang kayak curi-curi pandang ke Alessia, baru lah Seven ngerti maksud dari Zero. Seketika, ada keinginan dari Seven untuk menggedik kepala anak satu-satunya ini. Tapi beruntung nya Seven masih sabar, jadi Zero gak bener-bener di gedik sama Seven.

Seven: "Asrama putri dan asrama putra, akan dipisah"

Zero langsung menunjukkan wajah kecewa sekaligus tidak terima.

School Day with Ultra'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang