Day 22: Tulisan Tangan

105 14 234
                                    

Hampir masuk ke chapter ulangan tengah semester. Tapi sebelum itu, mari kita lihat chapter santai sebelum yang bikin sakit kepala.

Seperti biasa, sebagian karakter disini bukan original milikku. Silahkan baca di author nya langsung kalau mau.

Happy Reading~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sore menjelang malam di asrama putra. Para penghuni asrama sedang duduk santai setelah bergulat dengan buku pelajaran untuk mempersiapkan diri menuju ke ulangan tengah semester.

Servan: "Duh!! Gw lupa ngerjain PR bahasa!!"

Ren: "aku juga..."

Servan: "Lha tumben... Abis ke samber apa lu tiba-tiba gak ngerjain PR?"

Herx: "Jujur saja, aku juga belum ngerjain PR bahasa."

Decker: "Sama! PR lagi numpuk! Mulai dari ilmu pengetahuan alam yang tugas kelompok buat mengamati serangga, PR prakarya disuruh bikin kerajinan dari bambu, sama PR Sains!"

Dyna: "Duh!! Yang udah ngerjain PR bahasa!! Pinjem dong! Gw males mikir!!"

Xenon: "Yaelah, kebiasaan ya. Kalau bahasa disuruh ngarang malah mikir, giliran MTK disuruh mikir malah ngarang" -_-

Zero: "Gak semua kali!"

Asrama putra pun mulai gaduh karena beberapa murid yang belum menyelesaikan PR bahasa mereka berusaha mencari contekan. Gak banyak yang mau ngasih sih, karena rata-rata pelit dengan maksud biar yang minta contekan kerja sendiri. Tapi pada akhirnya mereka dapat contekan juga setelah meminjam buku catatan milik Peridot.

Dyna: "Peridot!! Pinjem catatannya dong~"

Peridot: "hm? Untuk apa?"

Decker: "PR bahasa. Kamu sudah bikin kan?"

Peridot: "tapi... Kitakan beda kelas" ^^'

Dyna: "PR nya sama aja... Liat ya?"

Servan: "Aku juga!! Kita kan sekelas Peridot~"

Peridot: "baiklah"

Seperti biasa, dengan senang hati Peridot memberikan buku catatan bahasa nya. Servan langsung mengambil buku itu dan membawanya ke ruang tengah asrama putra.

Servan: "Asik~ dapet contekan!"

Decker: "Gw mau lihat!!"

Dyna: "Gw juga!!"

Herx: "Dyna kan beda kelas, emang PR nya sama ya?"

Dyna: "Sama aja kali! Liat dulu deh!"

Servan membuka buku catatan milik Peridot, namun anehnya saat mereka membuka bukunya terasa seperti beberapa Ultra yang berniat nyontek terkena siraman rohani. Masalahnya bukan karena tiba-tiba Cosmos memberikan ceramahnya, melainkan karena tulisan tangan dari Peridot yang lebih mirip seperti di ketik di komputer dari pada tulisan tangan.

Servan menutup buku catatan milik Peridot, kemudian membukanya lagi. Cahaya keindahan dari tulisan yang rapih itu kembali menyinari mata Servan yang mengintip buku catatan itu.

Servan: "Sumpah, gw gak nyangka"

Dyna: "Kalah tulisannya si Decker."

Decker: "Iya, gw mengakui lah kalau ini mah"

School Day with Ultra'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang