Sebenernya ini lebih ke arah tindak perundungan sih, bukan tragedi yang ada korbannya. Tapi kalo itu... Nanti juga ada kok.
Seperti biasa, sebagian karakter disini bukan original milikku. Silahkan baca di author nya langsung.
Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi hari di sekolah, waktu para murid baru saja memasuki kelas. Kala itu semua kelas masih sepi hanya mereka yang memang lagi tugas piket saja yang baru masuk. Peridot sedang berada di luar untuk membuang sampah setelah piket, tiba-tiba saja dari belakang seorang Ultra menarik tangannya dan membawa Peridot ke sebuah tempat.
Peridot: "Maaf... Kita mau kemana ya?"
"Udah diem aja lu! Gak usah banyak ngomong!"
Peridot: "tapi... Sebentar lagi kelas akan mulai banyak murid... Jika saya tidak —!!"
Mulut Peridot ditutup paksa menggunakan kain yang diikatkan pada wajah Peridot. Tubuh Peridot seperti didorong paksa menuju ke sebuah gudang tak terpakai yang sebenarnya masih area sekolah. Peridot didorong masuk kedalam gudang dan kain yang menutupi mulutnya dilepaskan.
Peridot: "Ke-kenapa kalian membawaku kemari?"
Tiba-tiba sebuah tendangan keras mendarat tepat ke wajah Peridot. Karena tendangan keras itu, Peridot sampai tersungkur ke tumpukan kardus kosong yang tidak jauh ada di dalam gudang.
"Hahaha!!! Kau benar! Dia itu lemah sekali!"
"Sudah aku bilang kan~ dia bahkan tidak bisa menghindari tendangan yang tadi, bagaimana bisa dia jadi Ultra Warrior dan jadi anak pak Man~"
"Ultra yang lemah dan pengecut, bisa-bisanya menampakkan wajahnya disini!"
Salah satu Ultraman menginjak tangan Peridot dengan keras. Peridot hanya bisa meringis kesakitan saat tangannya diinjak dengan keras sampai terlihat luka yang sedikit mengeluarkan darah.
Peridot: "Aakhh..."
"Wahahaha!!! Bahkan dia tidak bisa berteriak dengan benar!"
"Hm? Hei kalian! Lihat itu!"
Salah satu Ultraman menunjuk ke arah wajah Peridot yang awalnya terluka, perlahan luka itu seperti menyembuhkan dirinya sendiri. Melihat kalau Peridot punya kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, ketiga Ultra yang sedang melakukan perudungan itu menyeringai lebar.
"Wah~ kemampuanmu keren juga ya~"
"Dengan begini, kita bisa menghajarnya sepuasnya tanpa perlu takut ketahuan~"
"Kemampuan itu benar-benar sangat membantu kita saat ini~"
Ketiga Ultraman itu langsung menyeringai sambil menatap tajam Peridot yang terduduk sambil menatap ketiganya dengan wajah takut. Kembali sebuah tendangan yang mengarah tepat ke wajah Peridot, membuat Ultra berwarna hijau itu tersungkur keras ke tanah. Kedua Ultraman lainnya tidak tinggal diam, mereka juga ikut melayangkan tendangan ke tubuh Peridot yang tergeletak di tanah.
Peridot hanya bisa menahan semua tendangan yang mengarah ke tubuhnya sambil berusaha melindungi kepalanya. Selang beberapa menit, ketiga Ultraman itu berhenti menendang tubuh Peridot. Tapi salah satu dari mereka menarik kepala Peridot dengan kasar.
"Dengar ya... Jika kau sampai melaporkan semua ini ke guru, kau akan langsung aku habisi! Mengerti?"
Peridot hanya mengangguk dengan wajah yang babak belur. Ultraman itu langsung melepaskan kepala Peridot dengan kasar, ketiga Ultraman itu keluar dari gudang. Meninggalkan Peridot yang terduduk sambil memegangi perutnya yang terasa sakit. Beberapa menit berlalu dan seluruh luka yang diterima Peridot akhirnya sembuh sepenuhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/352419520-288-k977282.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
School Day with Ultra's
DiversosUltra juga sekolah? Tentu saja mereka juga punya sekolah, dan disekolah ini gak cuma pengetahuan yang akan diberikan kepada para murid. Tapi juga pengajaran soal sopan santun dan tata krama. Tapi, apa jadinya kalau Ultra dengan tittle Beban Planet...