Ya, kayak dalam judul. Entah kenapa aku pengen bikin aja gitu walau masih lama. Dan mungkin akan ada part dua nya.
Seperti biasa, sebagian karakter disini bukan original milikku. Silahkan baca di author nya langsung kalau mau.
Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari ini di pagi yang cerah, anggap saja untuk merayakan hari Valentine karena aku gak yakin bisa bikin chapter spesial Valentine. Bukan karena aku ingin pensi, tapi karena keburu nih book tamat duluan. :v
Jadi siang Valentine ini para Ultra yang punya gebetan, sedang bersiap untuk memberikan coklat Valentine mereka.
Siang ini di jam istirahat, Garnet terlihat sedang bersembunyi tidak jauh dari ruang guru. Sambil mengendap-endap, Garnet melihat sekeliling apa ada guru yang masih stay di ruang guru. Setelah dirasa aman dan tidak ada siapapun yang melihatnya, Garnet langsung buru-buru masuk ke ruang guru dan mencari meja milik salah satu guru di sana.
Garnet: "oke... Cukup taruh di sini, dan semua selesai"
Gumam Garnet sambil menaruh kotak hadiah kecil berwarna merah dengan pita berwarna senada di laci meja guru. Garnet yang merasa pekerjaan nya selesai, langsung hendak pergi dari sana. Tapi malang tak bisa ditolak, Garnet malah tak sengaja bertemu dengan musuh bebuyutan disekolah.
Ashton: "Apa yang sedang kau lakukan di sini, Chibi-chan?"
Garnet yang kaget karena Ashton muncul tiba-tiba, jatuh kebelakang. Ashton dengan cepat menangkap tubuh Garnet sebelum benar-benar jatuh ke lantai.
Ashton: "Hati-hati, Chibi-chan~ kau hampir saja jatuh jika bukan karena aku menyelamatkan mu~"
Wajah Garnet seketika memerah saat melihat Ashton yang berada sangat dekat dengannya. Dengan kesal, Garnet mendorong Ashton dan langsung lari. Tak lupa menjulurkan lidahnya sambil mengejek.
Garnet: "Dasar cicak terbang!"
Ya, ejekan klasik si bontot satu ini. Ashton hanya terkekeh saat melihat ekspresi yang diberikan Garnet, sebelum matanya menatap ke laci meja miliknya. Sebuah kotak hadiah kecil berwarna merah, tersimpan dengan rapih lengkap dengan pita dan kartu selamat hari Valentine.
Ashton menyeringai sambil mengambil kotak hadiah itu dari laci mejanya.
Ashton: "selamat hari Valentine juga, Chibi-chan~"
.
.
.
.Sementara itu di sudut lain, dua Ultrawoman sedang bersembunyi dibalik dinding sambil melihat dua pujaan hati mereka sedang asik bersama dengan murid yang lain.
Maria: "kau sedang apa disini, Laila?"
Laila: "A-aku cuma sedang duduk melihat pemandangan... kau sendiri sedang apa?"
Maria: "aku... Aku cuma berada disini saja..."
Kedua Ultrawoman itu saling memandang sebelum akhirnya menghela nafas bersamaan. Bisa dibilang keduanya ingin memberikan hadiah hari Valentine, tapi rasa malu yang berlebihan membuat mereka berhenti ditengah jalan. Sementara kedua pujaan hati mereka hanya diam tanpa menyadari apa-apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
School Day with Ultra's
AcakUltra juga sekolah? Tentu saja mereka juga punya sekolah, dan disekolah ini gak cuma pengetahuan yang akan diberikan kepada para murid. Tapi juga pengajaran soal sopan santun dan tata krama. Tapi, apa jadinya kalau Ultra dengan tittle Beban Planet...