Akhirnya sampai pada hari kelulusan, terima kasih banyak untuk para Author yang sudah mau terlibat dalam book ini.
Walau cuma meminjamkan OC kalian aja sih, tapi sekali lagi terima kasih.
Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi hari yang cerah di Sekolah Ultra, ya seperti yang kemarin di beritahukan kalau hari ini adalah hari kelulusan para murid Sekolah Ultra. Sekolah dengan murid yang bermasalah dan juga penuh dengan cerita yang bikin kejang-kejang, panas dingin, pusing, mual-mual, jamuran, panuan, oleskan saja kalpanaks. :v
Oke jangan mikir yang angst atau tragedi, karena itu dipending dulu sampai moment bahagia nya lebih banyak dari tragedi nya. Walau gak yakin juga dan kenapa saya malah curhat? Balik ke cerita.
Pagi ini seperti biasa murid-murid tiap kelas sedang duduk rapih sambil menunggu wali kelas mereka membagikan raport kelulusan. Tapi sebelum benar-benar membagikan raport, biasanya akan ada pengumuman murid dengan ranking paling tinggi di kelas. Bukan cuma yang ranking satu doang sih, tapi yang ranking satu dari bawah juga disebutin.
Karena itu, mari kita lihat kegiatan pembagian raport dari setiap kelas yang ada di Sekolah Ultra.
.
.
.
.Di kelas pertama yaitu kelas A-3 para murid sudah duduk rapih di bangku mereka masing-masing. Tapi sayangnya Taro selaku wali kelas A-3 belum juga datang-datang untuk membagikan raport kelulusan para murid. Waktu terus berjalan, dan Taro masih juga belum datang.
Ginga: "WTF LAH!!!!!! INI BAPAKNYA TAIGA MANA SIH?!!! LAMA BANGET DATENG NYA!!!!!!!! DIKIRA NUNGGU ENAK APA!!!!!!!"
Dyna: "Tau! Lama-lama gw grebek juga ruang guru nih!"
Orb: "Grebek sekarang aja gimana? Gw juga udah males nunggu nih!"
Taiga: "Hayuk lah! Gw ikutan!"
Para murid yang mulai frustasi berniat untuk memanggil Taro sang wali kelas di ruang guru, namun baru juga mereka berjalan ke pintu keluar. Taro sudah berada di depan pintu dengan tampang tak bersalah.
Taro: ( ╹▽╹ ) "lho? Kalian mau kemana? Gak mau tau nilai kalian atau kalian lulus apa enggak kah?"
Karena sudah kepalang frustasi dan juga emosi sama bapak-bapak tiktok yang menjadi guru sekaligus wali kelas ini, para murid pun langsung mengikat Taro dan membiarkan nya menggelantung dengan dibawahnya terdapat api unggun untuk memasak. Mirip kayak orang lagi bakar kambing utuh sih bentukannya. :v
Taro: "WAAAAAAAA!!!!!!!! INI KENAPA SAYA DI GANTUNG?!!!"
Ginga: "Wahai Dewa Ultra yang agung~ terimalah persembahan kami kepadamu~"
Orb: "Jauhkanlah segala mala bahaya dari kami~"
Dyna: "Dengarkan lah panggilan kami, wahai Noa yang agung~"
Nexus cuma bisa dibuat sweatdrop dengan para murid somplak yang adalah temannya, sedang bersujud sambil memanggil namanya. Sementara untuk Taro? Ya pasti udah ngerti sama guru yang satu ini. Dia cuma bisa berteriak, memohon untuk dilepaskan sedangkan murid lain malah sibuk sama buku raport mereka masing-masing. Murid tak ada akhlak atau karena mereka terlalu sebel karena dibuat menunggu lama?
KAMU SEDANG MEMBACA
School Day with Ultra's
De TodoUltra juga sekolah? Tentu saja mereka juga punya sekolah, dan disekolah ini gak cuma pengetahuan yang akan diberikan kepada para murid. Tapi juga pengajaran soal sopan santun dan tata krama. Tapi, apa jadinya kalau Ultra dengan tittle Beban Planet...