Mungkin... Ini akan dipenuhi dengan kegiatan ekstrakurikuler para Ultra. Ya gitulah.
Seperti biasa, semua karakter disini bukan original milik ku. Kalau tertarik silakan baca di Author nya.
Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sore hari setelah kelas selesai, para murid berhamburan keluar sekolah untuk pulang ke rumah masing-masing atau kembali ke asrama. Sementara beberapa Ultra yang punya kegiatan lain di sekolah, sedang menuju ke ruang khusus yang di pakai untuk ekstrakurikuler.
Hari ini fokus pertama kita adalah ekskul bela diri yang dijadwalkan hari ini atau memang pengen authornya dibahas hari ini. Ekskul bela diri sendiri dibina oleh guru pembina nya, yaitu Ultraman Regulos. Seorang Ultra yang amnesia namun punya kemampuan bela diri yang luar biasa. Bahkan sampai bisa menggunakan Cosmo Beast yang sangat hebat.
Namun fokusnya bukan ke Ultra yang kena pengkhianatan dan dibawa ke masa depan ini guys, melainkan kita fokus ke para muridnya. Dimana dua murid dari ekskul bela diri ini, adalah Ultra yang punya tenaga lebih. Selain itu mereka kalau urusan hajar menghajar bukan cuma candaan aja, melainkan bener-bener dihajar lawannya sampai babak belur.
Beruntung yang satu ada counter nya, yang satu lagi? Berharap sama teman lama belum tentu bisa. Soalnya di book sebelumnya nih Ultra aja gak segan menghajar pacar sendiri, apalagi yang sebatas teman walau ada rasa suka.
Oke, kenapa malah curhat soal book lama yang sudah tamat? Kita lanjut ke cerita.
Regulos: "Jadi... Dasar dari bela diri adalah selalu mengatur emosi kalian, jangan menyerah pada emosi dan amarah. Karena itu hanya bisa membuat kalian tidak fokus. Mengerti?"
All: "Mengerti pak!!"
Regulos: "Baiklah, kalau begitu kita buat ini jadi pertarungan antara saudara. Silahkan kalian maju satu persatu, dan praktekan apa yang sudah saya ajarkan kemarin"
Para murid yang mengikuti ekskul bela diri pun mulai bangun satu-satu dan memilih lawan masing-masing. Dan pertarungan pertama menghadirkan adik atau kembaran Zero yang tidak resmi, dengan random Ultra yang kelihatan nya emang tidak dibekali akal sehat oleh author pembuat cerita.
Seperti yang sudah pembaca ketahui hasilnya, Valgus berhasil mengalahkan random Ultra itu dengan sangat mudah dan minim kerusakan pada bagian tubuh Ultra itu karena Valgus yang takut kena ceramah sang kakak angkat.
Flame: "Wah~ Val-san memang hebat~"
Dyna: "Tumben gak patah itu badan Ultra nya, biasanya sampe kau bikin gak bisa jalan?"
Valgus: "uhh... A-ada kakak..." 😔
Taiga: "Yaelah, takut amat kau sama nih kelinci?"
Zero: "Jangan bikin gw jadiin lu sebagai lawan tanding ya, banteng!"
Taiga: "Hayuk lah! Siapa takut!"
Dan benar saja, pertarungan kedua mempertemukan Taiga sang anak banteng dan Zero sang kelinci angkasa. Keduanya bertarung dengan sangat sengit sampai bisa dibilang seimbang, namun karena secara pengalaman Zero lebih unggul. Jadi pertarungan berakhir dengan Zero yang keluar sebagai juara.
Regulos: "Kalian berdua hebat, jika kau berlatih lebih keras lagi. Aku yakin kau bisa mengalahkan Zero suatu saat nanti, Taiga."
Taiga: "Heh! Itu pasti! Aku akan berusaha lebih keras!"
KAMU SEDANG MEMBACA
School Day with Ultra's
AléatoireUltra juga sekolah? Tentu saja mereka juga punya sekolah, dan disekolah ini gak cuma pengetahuan yang akan diberikan kepada para murid. Tapi juga pengajaran soal sopan santun dan tata krama. Tapi, apa jadinya kalau Ultra dengan tittle Beban Planet...