Aku mendapatkan ide untuk membuat cerita ini setelah membaca kembali komen. Karena kan belum diceritakan jelas secara official, jadi aku buat disini aja :D
Seperti biasa, sebagian karakter disini bukan original milikku. Silahkan baca di author nya langsung kalau tertarik.
Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi hari di Sekolah Ultra, Herx sedang berjalan di lorong sekolah bersama dengan adiknya Loa menuju ke kelas mereka masing-masing. Saat di perjalanan Herx melihat Ginga sedang jalan bersama dengan kedua teman dari satu kumpulannya.
Blu: "Oh! Itu kan ada Loa, yang sekelas sama lu kan Gin?"
Ginga: "Oh iya! WEHH!!!!"
Ginga melambaikan tangannya untuk menyapa Loa dan Herx. Namun Herx seperti menatap datar sapaan itu.
Herx: "Aku duluan ya, Loa."
Loa: "Ah... Iya..."
Herx langsung masuk kedalam kelas, seperti berusaha untuk menghindar agar tidak berpapasan dengan Ginga.
Taiga: "lha? Kenapa dia?"
Geed: "Herx-san seperti ingin menghindar"
X: "lu abis ngapain tuh Ultra, Gin?"
Ginga: "lha? Kok gw?"
Ginga bersama dengan kumpulannya, akhirnya mulai saling menyalahkan kayak biasanya. Sementara Herx duduk di mejanya sambil melihat ke arah tangan kanannya. Herx menghela nafas dan bersandar di bangkunya sambil menatap ke langit-langit kelas.
.
.
𝚂𝚔𝚒𝚙 𝚓𝚊𝚖 𝚒𝚜𝚝𝚒𝚛𝚊𝚑𝚊𝚝~
.
.Jam istirahat Herx sedang duduk melamun sambil menatap ke arah taman.
Nexus: "apa yang sedang kau lakukan disini?"
Herx sedikit terkejut saat melihat Nexus tiba-tiba sudah ada di sebelahnya sambil menatap datar seperti biasa.
Herx: "cuma menikmati suasana"
Nexus: "... Bukan karena kabur dari sepupu lu?"
Herx kembali terkejut saat mendengar perkataan Nexus yang satu itu. Sebab selain keluarganya, tidak ada yang tau kalau Herx memiliki hubungan darah dengan Ultra yang memiliki kristal disekitar tubuhnya. Siapa lagi kalau bukan Ginga.
Itulah alasan Herx seperti menjauhi Ginga, karena dia adalah sepupunya. Tapi bukan karena itu saja yang membuat Herx menjauhi Ginga. Melainkan karena masa lalunya yang pernah dibuang dari Tanah Cahaya yang membuatnya enggan untuk bertemu dengan sepupunya itu. Ginga sendiri juga seperti melupakan Herx sebagai sepupunya. Ginga hanya melihat Herx sebagai teman satu asrama dan satu sekolah.
Keinginan untuk menceritakan semuanya ke Ginga memang pernah terbesit di kepala Herx. Namun tidak benar-benar dia lakukan karena takut dengan reaksi dari Ginga. Jadi sekarang Herx hanya terus menghindar dari Ginga, walau dia tau gak akan bisa menghindar terus menerus dari sepupunya itu.
Kembali ke cerita, dimana Herx hanya menatap Nexus dengan tatapan tak percaya.
Nexus: "Santai aja napa."
Herx: "Kau... Tau itu dari mana?"
Nexus: "tebakan beruntung"
Herx menatap datar Ultraman silver di depannya. Memang ada sesuatu yang disembunyikan dari Ultra ini, tapi Herx lebih memilih untuk tidak bertanya lebih jauh soal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Day with Ultra's
DiversosUltra juga sekolah? Tentu saja mereka juga punya sekolah, dan disekolah ini gak cuma pengetahuan yang akan diberikan kepada para murid. Tapi juga pengajaran soal sopan santun dan tata krama. Tapi, apa jadinya kalau Ultra dengan tittle Beban Planet...