Akhirnya sampai pada acara study tour. Walau sebenernya aku males sih mikir soal destinasi wisata yang bakal didatangi, tapi ya sudah.
Seperti biasa, sebagian karakter disini bukan original milikku. Silahkan baca di Author nya langsung kalau mau.
Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi menjelang siang di Sekolah Ultra, tepatnya di kelas C-3 dimana setelah beberapa hari tidak masuk. Peridot akhirnya diperbolehkan masuk seperti biasa setelah keadaan mentalnya sudah kembali seperti semula. Walau masih harus dengan pengawasan yang ketat, karena ayah Peridot yaitu Ultraman akan membunuh siapa saja yang tidak menjaga anaknya dengan baik.
Serem? Ya buat beberapa Ultra emang kelihatan serem karena Man mengatakan itu dengan aura membunuh. Tapi ya kalau gak diancam kayak gitu, mungkin kejadiannya sama kayak waktu Ledsa dan Zorrie yang jaga. :v
Oke berhenti ngomongin aib dan kembali ke cerita, hari ini murid-murid kelas C-3 sedang serius belajar mata pelajaran Sosial dari wali kelas mereka. Selama pembelajaran Flame bersama dengan Gaia, tidak henti-hentinya mendekati Peridot dari sisi kanan dan kiri. Biasalah, nih dua Ultra lagi jagain Peridot padahal yang dijagain gak perlu sampai seperti itu.
Peridot: "harus kah kalian berdua seperti ini?"
Gaia: "Buat jaga-jaga!"
Flame: "Iya! Aku tidak akan membiarkan kakakku di cekakakan oleh penyusup! Dimanapun itu!"
Gaia: "bentar... Emang kapan Peridot jadi kakak lu?"
Flame: "Sudah lama lah~ lagian Peri-nii memang sudah seperti kakak bagiku~"
Flame memeluk Peridot dengan sambil mengelus kepalanya di lengan atas Peridot. Sudah lama gadis Ultra ini tidak bisa memeluk Peridot karena ketakutan Ultra hijau itu pada sentuhan, namun sekarang perlahan Peridot mulai menerima sentuhan dari orang-orang terdekat nya. Bukan orang sih tapi Ultra.
Astra: "Baik semuanya dengar. Sekolah sebentar lagi akan mengadakan study tour, kalian pasti sudah dengar ini sejak lama kan?"
All murid: "Iya Pak!!!"
Astra: "Dan karena study tour itu membutuhkan biaya yang lumayan, jadi panitia menunggu kalian untuk membayar biaya study tour"
Ledsa: "Lha? Gak gratis Pak?"
Astra: "maaf Ledsa~ tapi tidak ada yang gratis di zaman ini. Kalian mau buang air di toilet umum saja, harus bayar kan?"
Zero: "gak salah..."
Alessia: "Lalu berapa yang harus kami bayar Pak?"
Astra: "sekitar 950.000 Tanah Cahaya."
Servan: "What?! Mahal kali! Dimana kita bisa dapat uang sebanyak itu Pak?!"
Sebelum Astra selaku wali kelas C-3 menjawab pertanyaan Servan, Taro yang baru saja selesai mengajar di kelasnya sendiri. Nongol dan langsung menjawab pertanyaan Servan.
Taro: "minta Author kalian lah~ apa susahnya~ dan jangan pakai uang bulanan asrama buat bayar study tour kali ini!"
Setelah mengatakan itu, Taro dengan santai berjalan kembali ke ruang guru. Murid kelas C-3 hanya bisa terbagongkan dengan kedatangan Taro yang berhasil menembus tembok ke empat.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Day with Ultra's
AcakUltra juga sekolah? Tentu saja mereka juga punya sekolah, dan disekolah ini gak cuma pengetahuan yang akan diberikan kepada para murid. Tapi juga pengajaran soal sopan santun dan tata krama. Tapi, apa jadinya kalau Ultra dengan tittle Beban Planet...