Day 51: Jerit Malam

84 13 333
                                    

Kegiatan yang mirip kayak masuk wahana rumah hantu, walau aku gak pernah masuk sih. :v

Atut kalau disuruh masuk.

Seperti biasa, sebagian karakter disini bukan original milikku. Silahkan baca di author nya langsung kalau mau.

Happy Reading~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam hari di planet Jungle, semua murid dan juga pengawas sedang berada di dekat api unggun setelah makan malam. Dimana seperti yang kemarin dijelaskan, kalau makanan para murid harus membuat nya sendiri. Jadi setelah makan malam yang mereka dapatkan setelah hunting bahan makanan dari alam, para murid dikumpulkan didekat api unggun besar untuk menghangatkan diri.

Kazoku: "Wah~ padahal kita bisa saja tetap merasa hangat tanpa perlu membuat api unggun~"

Herx: "bagaimana caranya?"

Kazoku: "minta bantuan Flame-nii~ kan Flame-nii bisa bikin tubuhnya jadi sehangat api unggun~"

Servan: "Eh? Serius Flame bisa gitu?"

Flame: "bisa kok, Servan-san. Karena aku tinggal di planet yang suhu nya bisa sangat rendah dan tinggi dalam waktu bersamaan."

Geo: "Heh! Baru tau aku ada planet seperti itu. Lain kali ajak ke sana ya?"

Flame: "Boleh! Aku bisa minta izin ke Penguasa di planet Lavice"

Cuma: "Anjay~ punya hubungan sama penguasanya dong~"

Flame menggaruk pipinya dengan sedikit sweatdrop di kepala. Ultrawoman itu juga tertawa canggung saat Fuma mengatakan soal hubungan dengan penguasa planet tempat Flame tinggal. Andai saja mereka tau yang sebenarnya, mungkin akan beda ceritanya. Tapi bukan itu yang ingin kita bahas kali ini, karena kalau bahas itu jatohnya spoiler buat yang belum baca bukunya.

Mari fokus ke kegiatan selanjutnya yang sering ada pas di kemah pramuka. Dan kegiatan itu adalah jerit malam. Kegiatan dimana para murid bersama kelompoknya berjalan ke sebuah tempat sepi, lalu dibuat takut dengan hantu-hantu bohongan yang dipasang sama pembina dan kakak kelas waktu pramuka. Emang rese pas kegiatan ini, biasanya yang nulis nih cerita sering pura-pura sakit biar ikut jerit malam. :v

Oke balik ke cerita, setelah mengobrol beberapa menit untuk istirahat sejenak setelah makan malam. Neos langsung mengajak murid-murid lain menuju ke tempat dimana kegiatan jerit malam akan dilakukan.

Neos: "Malam ini kegiatan kalian adalah jerit malam. Kalian pasti tau maksud dari kegiatan satu ini, kan?"

All murid: "Tau Pak!!"

Neos: "Karena kalian sudah tau, maka kita langsung saja. Setiap kelompok jalan bergantian ya. Jangan desak-desakan. Dan kalian diperbolehkan untuk berteriak jika memang ketakutan"

Seketika Ginga tersenyum lebar saat mendengar kejelasan dari Neos, sebelum...

Neos: "kecuali Ginga. Saya terpaksa menyumpal mulutmu agar teriakan mu tidak mengganggu warga sekitar"

Ginga seperti jatuh setelah dibuat terbang ke langit yang tinggi. Herx sebagai sepupu yang baik memberikan semangat ke sepupunya agar tidak sedih lagi. Dan kegiatan jerit malam pun dimulai. Satu persatu kelompok mulai berjalan menuju ke area yang dipakai untuk kegiatan jerit malam. Sementara Neos dan juga pengawas yang lain, ikut masuk untuk mengawasi keadaan para murid. Kali ada sosok yang tidak diketahui ikut masuk tanpa ada yang menduga kalau sosok itu berbahaya karena dikira salah satu hantu bohongan.

School Day with Ultra'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang