Pengennya aku up yang lain sih, tapi ya kita pending aja itu buat hari minggu atau sabtu.
Seperti biasa, karakter di sini gak semua original milikku. Silahkan baca di author nya langsung.
Jadi tanpa berlama-lama lagi, Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Malam itu di asrama putra, waktu menunjukkan pukul 12 malam. Semua penghuni asrama jelas sudah berada di alam mimpi mereka masing-masing. Sementara itu seorang Ultra yang paling kecil diantara Ultraman lain di asrama, seperti baru saja bangun dengan nafas terengah-engah.
Pandora: "... Mimpi... Itu lagi..."
Pandora, nama dari Ultraman kecil itu melihat sekelilingnya. Tidak ada kerusakan berarti di sekitar kamar yang dia pakai, mungkin karena efek dari barrier yang dibuat salah satu Ultra untuk mengantisipasi ini terjadi. Pandora menghela nafas lega, namun tatapannya fokus kepada satu ranjang yang kelihatan kosong.
Pandora: "hm? Apa kak Val sedang ada di ruang tamu?"
Gumam Pandora pada dirinya sendiri. Pandora segera turun dari tempat tidurnya menuju ke ruang tamu. Di ruang tamu sendiri terlihat seorang Ultra dengan dua Slugger di kepalanya, sedang duduk sambil termenung didepan televisi yang tidak menyala.
Pandora: "kak Valgus?"
Ultra yang dipanggil Valgus itu menoleh ke arah suara yang memanggil namanya.
Valgus: "Oh, apa kau juga bermimpi buruk Pan?"
Pandora mengambil posisi, duduk disebelah Valgus sambil memeluk sebuah boneka yang dia bawa dari kamar.
Pandora: "iya... Kak Val juga?"
Valgus: "ya... Bukankah itu sudah jelas? Aku berada disini, itu artinya aku baru saja bermimpi buruk"
Pandora: "iya juga."
Valgus: "jadi, mimpi apa yang kau dapat hari ini? Masih sama?"
Pandora: "bisa dibilang begitu. Aku bermimpi... Tromos mengejar ku dan menarik ku ke kubangan darah dari para Ultra yang aku kenal"
Valgus: "ughh... Semakin lama, mimpi mu jadi semakin mengerikan saja..."
Pandora: "ya... Aku tidak tau kenapa, tapi Tromos seperti hidup dalam diriku..."
Valgus: "kau bilang dia tidak punya kesadaran, bagaimana dia hidup?"
Pandora: "entahlah. Dari mimpi yang aku lihat, dia seperti menunjukkan kalau dia hidup"
Valgus: "dari mimpi itu?"
Pandora mengangguk sebagai jawaban. Valgus hanya menghela nafas, kedua Ultra yang bisa dibilang adalah yang paling kecil diantara Ultra yang lainnya ini. Hanya duduk diam di ruang tamu.
Bisa dibilang, kehidupan kedua Ultra ini hampir mirip. Karena itu keduanya bisa lebih akrab karena kesamaan nasib. Bahkan sekarang, mereka dipertemukan di ruang tamu karena masalah yang sama. Yaitu mimpi buruk.
Mungkin mimpi yang dilihat Valgus dan Pandora berbeda, tapi itu sama-sama mimpi mengerikan yang pasti nya membuat kedua Ultra ini memilih untuk melewati malam dengan duduk diam di ruang tamu daripada kembali tidur. Namun malam ini sepertinya Valgus dan Pandora sedang kedatangan tamu misterius, karena tiba-tiba dari arah dapur terdengar suara langkah kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Day with Ultra's
عشوائيUltra juga sekolah? Tentu saja mereka juga punya sekolah, dan disekolah ini gak cuma pengetahuan yang akan diberikan kepada para murid. Tapi juga pengajaran soal sopan santun dan tata krama. Tapi, apa jadinya kalau Ultra dengan tittle Beban Planet...