03

607 51 0
                                    

-Hurt-

ʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞ

"Yoo Lee, lama tidak bertemu"

Seorang laki-laki menunjukan dua lesung pipi nya dan mendekat kearah Jeno dan Mark.

Si kembar hanya tersenyum sebagai respon.

"Mark sangat betah di canada hyung, aku harus membujuk si camar satu ini agar mau kembali" ucap Jeno setengah mengeluh

Mark mendengus, "apa salah nya? canada tidak buruk"

"Tapi tetap saja kita harus ingat pulang! dasar camar menyebalkan"

Mark tidak terima dengan perkataan kembaran nya.

"Dasar sipit tidak sopan! aku hyung mu jika kau lupa"

"Ck! kita hanya beda beberapa jam, tapi lihat lah si camar ini. sok tua sekali"

"Yak!! sipit kurang ajar!"

"Hey hey sudahlah yang penting sekarang kita sudah bersama kan? kita bisa melakukan hal yang sempat tertunda secara bersama lagi mulai sekarang" si pemilik lesung pipi mencoba melerai perdebatan si kembar

"Benar kata Jaehyun hyung, kita bisa melakukan wishlist kita yang belum terlaksana" ucap Renjun menyetujui dan di angguki oleh yang lain

"Ah ya ngomong-ngomong dimana Lucas hyung? aku belum melihat nya hari ini" kini Haechan yang bersuara

"Dia sedang ada pengambilan nilai jadi tidak bisa izin" jelas Jaehyun

"Baiklah kita mulai saja, sebenar nya aku meminta kalian ke sini karena aku butuh bantuan kalian" Jaehyun memulai topik utama

Ke lima lelaki lain nya menyimak dengan baik.

"Kalian tau kan aku sudah kelas 3, aku sudah tidak bisa ikut kegiatan lagi karena akan fokus pada ujian akhir"

"Lalu?" tanya Jaemin spontan

"Jangan memotong saat orang sedang bicara!" ucap Renjun kesal

"Maaf-maaf, lanjutkan hyung"

"Renjun kau tau betul jika anggota tim inti basket sekolah kelas 3 seluruh nya, aku ingin meminta tolong pada kalian untuk mewakili sekolah di pertandingan basket minggu depan"

"HAH?!!" ucap lima lelaki itu bersama

"Kenapa kami hyung?" tanya Renjun

"Aku tidak bisa percaya pada yang lain, mereka masih sangat amatir untuk ikut pertandingan itu" jelas Jaehyun

"That sounds painful" Mark menanggapi

"it doesn't matter if it's true" balas Jeno

"Kau memang tak punya hati jen" timpal Haechan

"Tidak perlu drama, ku rasa ide Jaehyun hyung tidak buruk. Ayo ikut, aku juga sudah lama tidak mendengar orang-orang bertriak histeris memanggil nama ku saat aku mencetak skor" ucap Jaemin sembari menaik turun kan kedua alis nya

HURT || Jenselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang