35

482 49 6
                                    

-Hurt-

ʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞ

"Kau dengar tadi? kau tidak boleh terlalu banyak pikiran dan stres. Itu sangat mempengaruhi perkembangan aegi"

Aeri hanya tersenyum dan mengangguk, "aku mengerti"

"Setelah ini ingin kemana? kembali ke apartemen atau ingin kemana?"

"Aku tidak ingin kembali ke apartemen sekarang"

Sejujurnya Aeri saat ini sedang dalam mood yang sangat buruk. Bagaimana tidak? Jeno meninggalkannya sendiri di rumah sakit tadi dan memilih menemui Karina.

Aeri yang merasa tidak cukup berani pun berinisiatif untuk meminta bantuan kakak iparnya. Aeri tahu seharusnya ia tak melakukan itu, mengingat bagaimana perasaan Mark padanya. Namun apa daya ini adalah pertama kalinya untuk Aeri, wajar bukan jika ia merasa takut? di tambah lagi ia masih sekolah. Tidak bisa di bayangkan jika ada yang mengenalinya di sana.

"Ingin mampir ke rumah saja? sepertinya momy merindukan mu" tawar Mark

"T-tapi nanti aku beralasan apa pada momy jika ditanya kenapa bisa bersama mu?"

"Katakan saja yang sebenarnya pada momy, jika si kurang ajar itu meninggalkan mu sendiri di rumah sakit dan memilih pergi bersama kekasihnya"

Mark kesal tentu saja, saat Aeri menceritakan bagaimana kronologisnya tadi.

"Aku tidak mungkin mengatakan itu" cicit Aeri

"Kenapa begitu?"

"Karina teman pertama ku di sini Mark, dia sangat berarti untuk ku"

Mark membuang nafasnya jengah, kadang Mark sering berpikir kenapa Aeri terlalu baik pada orang lain? sedangkan ia menderita karena mereka.

"Yasudah, jadi kita akan kemana sekarang?" Mark kembali bertanya

"Mark, b-bisakah kau mengantarku ke kedai ice cream di dekat taman?"

"Kau ingin ice cream?"

Aeri mengangguk lucu, astaga tolong sadarkan Mark jika yang saat ini ada di depannya adalah adik iparnya sendiri.

"Mark?"

Mark tersadar dan sedikit tersentak, "a-ah ya? k-kita jalan sekarang"

Mark melajukan mobilnya menjauh dari aera parkiran rumah sakit.

Mark menuruti permintaan Aeri yang memintanya pergi ke kedai ice cream yang ada di dekat taman. Cuaca hari ini cukup terik, sangat cocok memang jika memakan ice cream.

"Kau ingin rasa apa Mark?" tanya Aeri

"Vanilla saja"

Aeri mengangguk dan memesan 2 ice cream rasa Vanilla untuk mereka.

Mark menunggu tepat di belakang Aeri, terlihat sangat serasi apalagi karena perbedaan tinggi badan mereka yang sangat mencolok. Aeri terlihat kecil dan lucu di sandingkan dengan Mark. Namun itu hanya sebuah pendapat, nyatanya mereka tak akan bisa bersama.

Setelah mendapat pesanannya, Aeri langsung mengajak Mark mencari tempat duduk.

"Di sana saja Mark" Aeri menunjuk bangku yang menghadap ke arah taman

Kedai ice cream ini berada di pinggir jalan bersebrangan dengan taman. Dindingnya terbuat dari kaca, jadi memudahkan para pelanggan untuk melihat ke luar kedai.

HURT || Jenselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang