15

469 35 0
                                    

-Hurt-

ʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞ

"Selamat pagi halmoni" sapa Aeri

"Pagi Riri-ya, apa tidur mu nyenyak semalam?"

"Eung!! Sangat nyenyak"

Nenek Aeri mengusak surai Aeri gemas, "aigoo menggemaskan sekali, duduklah aku akan menyiapkan sarapan untukmu"

Aeri menurut dan duduk di meja makan dengan tenang.

Selang 10 menit nenek Aeri sudah membawa makanan untuk sarapan mereka pagi ini, "makanan sudah siap!!"

Aeri tersenyum cerah, "wahh pasti ini sangat enak"

"Tentu saja, aku memasaknya dengan sepenuh hati. Cobalah"

Aeri semangat dan langsung mengambil makanan yang ia mau, saat ingin memasukan sendok ke dalam mulutnya tangan Aeri berhenti di udara.

"Kenapa?" tanya nenek Aeri

"Eumm.. Holmani apa J-jeno tak ikut sarapan?" tanya Aeri

"Jeno sudah pulang"

"S-sudah pulang?"

Nenek Aeri mengambil tempat di depan cucunya dan duduk di sana.

"Iya sayang dia sudah pulang bersama dengan temannya dini hari tadi" jelas nenek Aeri

"A-ah begitu ya"

Nenek Aeri tersenyum, "ayo cepat makan, supir appa mu sudah menunggu di depan"

Aeri mengangguk dan mulai menyantap sarapannya dengan lahap.

"Hoi kenapa melamun begitu? sesuatu mengganggu pikiranmu Jen?"

Jeno menggeleng, "tak ada, sudah fokus menyetir saja"

Haechan mencebik, ya teman yang di maksud oleh nenek Aeri adalah Haechan. Jeno yang meminta temannya itu utuk menjemputnya.

"Bagaimana hubungan mu dengan hyung mu itu? semenjak pertandingan basket kemarin kita jarang sekali bertemu, bahkan di sekolah sekalipun"

"Tak ada perubahan, aku terlalu malas meladeninya"

Haechan menghentikan mobilnya ke minimarket dan menyuruh Jeno keluar.

"Ayo keluar" ajak Haechan

Jeno mengangkat sebelah alisnya, "kenapa?"

"Sudah ayo ikut saja"

Jeno menurut dan menyusul langkah lebar temannya itu.

"Kau tunggu di sini, aku akan menyeduh ramyeon dulu" ucap Haechan

Jeno lagi-lagi menurut dan duduk menunggu di meja yang sudah di sediakan.

HURT || Jenselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang