14

282 29 0
                                    

-Hurt-

ʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞ


"ARGHHH!!! AKU KECEWA PADA DADY!!"

"AKU KECEWA PADA MU MARK HYUNG!!"

"ARGHHH!!! KENAPA KALIAN SANGAT MENYEBALKAN???!!!"

Disinilah Jeno sekarang, duduk di atas pasir menikmati semiliri angin yang menerpa wajah tampannya sembari memandang ombak yang terlihat tenang.

Setelah kejadian di UKS hari ini, Jeno memilih pergi ke pantai yang jaraknya sangat jauh dari kota.

Jeno pergi menggunakan bus dan ia masih menggunakan seragam sekolah, persis seperti remaja yang sedang frustasi.

Jeno meminta izin pada bosnya hari ini, harusnya setelah pulang sekolah ia bekerja namun karena Jeno sedang dalam mood yang sangat-sangat buruk ia memilih untuk tidak masuk dulu.

Jeno merebahkan dirinya di atas pasir, hari sudah semakin sore dan Jeno belum mau pulang sekarang rasanya berada di sini lebih menenangkan.

"Hiks.. hiks.. kenapa dady tak pernah bangga pada ku? kenapa dady sama sekali tak pernah melihat pencapaian ku? dady Jeno sudah berusaha.... kenapa dady tak pernah melihat usaha Jeno?? Jeno lelah selalu di banding-bandingkan dengan Mark hyung..... Jeno lelah dady.... hiks... sangat lelah"

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama Jeno kembali menitihkan air matanya.

"Hiks... kenapa dady tidak sayang pada Jeno? Jeno juga anak dady... Jeno juga ingin di belikan ice cream saat sedih... di belikan mainan saat mendapat nilai yang tinggi... hiks... Jeno juga ingin seperti itu"

Masa kecil Jeno yang di penuhi rasa sakit tentu sangat membekas untuknya sampai saat ini.

"Dady Jeno tidak nakal, tapi kenapa dulu dady sangat suka menghukum Jeno? bahkan saat yang salah Mark hyung dady tetap menghum Jeno... hiks.. hiks.."

Runtuh sudah pertahanan Jeno selama ini, Jeno itu sebenarnya rapuh namun ia merasa tak memiliki seseorang untuk membagi lukanya.

Jeno berhenti menangis setelah sekitar 15 menit, remaja itu berdiri kemudian beranjak dari tempatnya.

Jeno berjalan seorang diri di jalanan yang ramai, tak seramai di kota memang namun untuk ukuran desa kecil ini sudah termasuk ramai.

Mata elang milik remaja itu kini hanya menatap jalanan dengan kosong, Jeno sungguh tidak tau ia ingin kemana. Jika pulang sudah tak ada bus yang bertujuan ke kota, ingin memakai taxi pun tak ada.

Jeno menghebuskan nafasnya lelah, ia berjalan masuk ke sebuah kedai Jajangmyeon yang terlihat sedikit ramai.

"Permisi aku ingin memesan satu porsi Jajangmyeon" ucap Jeno

"Pesanan akan segera datang, silahkan duduk nak"

Jeno mangguk kemudian mencari bangku yang masih kosong, kedai ini memang tak besar bahkan terbilang kecil namun rasanya sangat nyaman.

Jeno terdiam saat seorang laki-laki yang terlihat sangat bahagia menggadeng kedua anaknya kemudian masuk ke dalam kedai.

Laki-laki itu bertanya kepada anak-anaknya ingin memesan apa dan Jeno mendengar kedua anak itu mengingankan makanan yang berbeda, laki-laki hanya tersenyum kemudian memesan makanan yang anak-anak nya inginkan.

HURT - ( JENSELLE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang