40

332 46 3
                                    

-Hurt-

ʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞ

Jeno membuka matanya perlahan, berkedip beberapa kali lalu menunduk dan tersenyum setelahnya.

Tangannya mungkin kebas karena digunakan sebagai bantal oleh sang istri, namun ia sama sekali tidak keberatan dengan itu.

Jeno mencium kening Aeri cukup lama, hingga akhirnya sang empu membuka matanya.

"Kau sudah bangun?" Aeri bertanya sembari mengumpulkan kesadarannya

"Hm seperti yang kau lihat"

"Jam berapa sekarang?"

"7 pagi"

Aeri langsung melebarkan matanya dan melepaskan tangan Jeno yang melilit pinggang rampingnya lalu menatap ke arah Jeno. Posisi mereka sebelumnya adalah tidur menyamping dengan Jeno yang memeluk Aeri.

"Kau tidak sekolah?"

Bukannya menjawab, Jeno malah merapatkan tubuhnya dengan Aeri dan kembali memeluknya.

"Aku malas"

"Kau harus sekolah Jen"

"Bolos sehari tak akan membuat ku bodoh sayang"

Aeri terdiam dalam pelukan Jeno, ia cukup asing dengan panggilan semacam itu dari Jeno. Namun tak dapat di pungkiri jika Aeri menyukainya.

"Tidur lagi saja bagaimana? aku ingin memeluk mu lebih lama"

Aeri menggeleng dan menjauhkan dirinya dari Jeno.

"Kau harus bangun Jeno"

Jeno menghembuskan nafas kasar, "baiklah baiklah aku bangun"

Aeri tersenyum menatap Jeno yang dengan malas bangun dari posisi tidurnya, lalu Aeri ikut mengubah posisinya mejadi duduk berhadapan dengan Jeno.

"Aku akan pergi mandi, kau di sini saja. Tidak perlu memasak, tidak perlu membersihkan apartemen ataupun yang lainnya. Cukup diam dan beristirahat, aku tidak ingin kau kontraksi lagi" ucap Jeno sembari menatap Aeri serius

Aeri mengangguk, "iya Jeno"

"Bagus, jika kau lapar kau bisa memesan makanan dan jangan lupa minum obat mu"

Aeri tak menjawab, perempuan itu tersenyum sembari menatap Jeno.

"Kenapa malah tersenyum begitu?"

Aeri menggeleng, "aku hanya senang, aku tidak pernah mendapatkan perhatian darimu sebelumnya"

Jeno terdiam dan mengubah ekspresinya, "maaf"

"Tidak apa, sekarang kan sudah berbeda" ucap Aeri sembari tersenyum

Jeno tersenyum kecil, lalu mendaratkan sebuah kecupan di bibir Aeri.

Aeri terkejut dengan apa yang baru saja Jeno lakukan.

"Morning kiss" ucap Jeno

HURT - ( JENSELLE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang