-Hurt-
ʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞ
Aeri berjalan dengan mengangkat kepalanya, sangat berbeda seperti biasanya, niatnya untuk berubah itu bukan hanya bualan belaka.
"Siapa dia?"
"Apa murid baru? dia baru pindah ke sekolah kita?"
"Astaga dia sangat cantik, lihatlah wajahnya"
"Kau benar, dia sangat cantik"
Aeri diam-diam tersenyum kecil saat mendengar bisikan dari para murid lainnya.
Aeri terus berjalan menuju kelasnya, dan ya semua pasang mata yang ada di kelas langsung tertuju padanya.
"Siapa dia? apa dia salah kelas?"
"Dia sangat cantik"
"Tunggu, kenapa dia berjalan menuju bangku si nerd?"
"Itu Aeri bodoh! dia mengubah penampilannya"
"Astaga! bagaiaman bisa dia berubah menjadi secantik itu?"
Aeri berjalan santai tanpa merespon celotehan teman kelasnya dan duduk di sebelah Mark.
"Pagi Mark"
Jangan tanya bagaimana kondisi Mark sekarang, ah asataga siapa yang mengutus dewi ini turun ke bumi?.
"Mark!!"
"Ah y-ya?"
"Kenapa melamun?"
"Kau sangat cantik Aeri, aku nyaris gila karena melihat mu"
Aeri terkekeh, "Mark tidak boleh seperti itu, kau sudah berjanji pada ku kemarin"
"Seandainya aku yang menjadi su–hmp!"
Aeri reflek menutup mulut Mark dengan sebelah tanganannya dan mendelik horor pada Mark.
Mark mengangguk cepat dan menepuk tangan Aeri.
Aeri melepaskan tangannya dan kembali pada posisi semula.
"Hehe maaf, aku keceplosan"
Aeri mendengus, "kau ini"
"Aeri?"
Baik Aeri dan juga Mark reflek menoleh ke samping bersamaan. Di sana, terlihat Karina dan juga Jeno yang berjalan mendekat ke arah meja mereka.
Karina berjalan cepat dan mendekat pada Aeri, "aku tidak percaya dengan apa yang ku lihat, Aeri kau sangat cantik!"
"Terimakasih Rina-ya"
Karina tersenyum dan mengangguk.
"Ah ya, apa malam ini kalian free?" tanya Karina pada Aeri dan Mark
"Aku free" ucap Mark
Aeri sedikit melirik Jeno yang ternyata menatapnya.
"Aku juga free" ucap Aeri
"Bagus! bagaimana setelah pulang sekolah nanti kita pergi ke pameran kuliner? kalian mau?"
"MAU!!"
"Tidak"
Karina menoleh dan menatap Jeno bingung, "ada apa Jen? kenapa tidak?"
"Aku ada urusan nanti malam–"
Belum sempat Jeno menyelesaikan kalimatnya, Mark sudah memotong.
"Jika Jeno tak bisa, yasudah kita bertiga saja yang per–"
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT - ( JENSELLE )
Fanfictionaku tak pernah menyesal karena memberi seluruh hatiku padamu -Kim Aeri kau mengisi ruang kosong di hatiku dengan sempurna -Lee Jeno