19

405 28 5
                                    

🔞🔞🔞🔞

Untuk kalian yang masih di bawah umur bisa di skip yaa...
aku udah ingetin dari awal..

happy reading all 🤍🤍



























-Hurt-

ʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞ

Aeri dengan susah payah membawa Karina keluar bar dan memesan taxi online lewat ponselnya.

"Astaga kau berat sekali!!" ucap Aeri kesal pada Karina yang sudah mabuk berat

Aeri menuntun sahabatnya itu ke kursi yang ada di depan parkiran.

Aeri kembali mengecek ponselnya, tak lama terdengar suara kelakson mobil yang tak lain adalah taxi online yang Aeri pesan.

Aeri segera menarik Karina agar kembali berdiri dan masuk ke dalam mobil.

Setelah Karina sudah duduk nyaman, Aeri mengecek barang-barang yang Karina bawa dan sialnya ponselnya sahabatnya itu tidak ada di dalam tasnya.

"Hei dimana ponsel mu?? yak!! sadarlah" Aeri mencoba menepuk pelan pipi Karina

"Maaf nona apa masih lama? aku setelah ini ada orderan lain" ucap sang supir

"Ah iya maaf paman"

Aeri mengetik sesuatu di ponselnya dan mengirim ke aplikasi taxi online.

"Paman bisa antarkan teman ku ke alamat itu? ini uangnya paman"

Aeri memberi beberapa uang kertas pada sang supir dan kemudian menutup pintu mobil. Setelahnya mobil mulai melaju dan meninggalkan parkiran.

Aeri menatap bangunan yang berada di belakangnya dengan ragu.

"Sebenarnya aku bisa mengganti ponsel Karina, tapi aku takut ada data penting di ponsel itu"

Dengan ragu Aeri kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam bar, suasananya masih sama bahkan justu semakin ramai.

Aeri dengan gugup mulai menyusuri ruangan yang terlihat sangat sesak dan bising itu.

Aeri kembali berjalan ke tempat awal ia duduk bersama Karina.

"Tidak ada" gumam Aeri

Aeri tidak menyerah, ia kembali mencari namun tidak ada.

Aeri menghela nafas lelah, ia sedikit berpikir hingga akhirnya kaki jenjangnya melangkah ke meja bar.

Aeri bertanya pada barista yang tadi sempat melayani pesanan Karina.

"Oh hai nona, apa ingin memesan lagi?"

Aeri menggeleng dan tersenyum kecil, "maaf tuan apa aku boleh bertnya?"

"Tentu silahkan nona"

"Apa kau melihat ponsel tertinggal di sekitar meja ini? teman ku kehilangan ponselnya"

"Ah nee nee aku menyimpannya, sebentar"

Sang barista mengeluarkan sebuah ponsel dari sakunya yang tak lain adalah milik Karina.

"Ini nona, aku berpikir ingin menyerahkannya pada resepsionis nanti,ternyata ini milik teman mu"

"Terimakasih tuan, ini ponsel milik teman ku"

Sang barista mengangguk dan tersenyum, "sama-sama nona"

Setelahnya Aeri berpamitan dan mulai melangkah pergi dari meja bar.

HURT - ( JENSELLE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang