31

398 43 13
                                    

-Hurt-

ʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞ

Momen yang di tunggu pun tiba, dimana Jeno dan Aeri sah menjadi sepasang suami istri.

Tak banyak tamu yang datang, hanya sebagian keluarga yang merupakan keluarga inti dan juga teman terdekat Jeno. Dan ya soal Jaemin, Renjun dan Haechan memang sudah tau apa yang sebenarnya terjadi. Mereka sudah tau jika saat ini Aeri sedang berbadan dua.

"Selamat atas pernikahan kalian, wah bibit mu sangat unggul Jen" Jaemin berucap dengan santainya

"Tutup mulutmu Na" desis Jeno

"Hehe baiklah baiklah"

Jaemin kemudian bergeser dan kali ini Haechan yang berbicara.

"Selamat untuk kalian, aku tentu saja terkejut tapi mungkin ini yang dinamakan takdir. Ku harap kalian bisa menerimanya"

"Terimakasih Chan"

Haechan tersenyum dan bergeser.

Renjun menatap kedua mempelai di depannya dengan datar, "aku yakin setelah ini kita akan sulit bertemu Jen"

"Kenapa begitu?"

"Aeri bisa marah pada kami jika mengajak mu keluar rumah"

Aeri menatap Renjun dan menggeleng, "Rejun-ssi aku tidak akan melakukan itu, tentu saja kalian bebas bermain kapan pun kalian mau"

Renjun langsung sumringah, "benar kah??"

Aeri mengangguk mantap, "tentu saja"

"Kau yang terbaik Aeri, dan ya selamat untuk pernikahan kalian berdua"

"Terimakasih Renjun-ssi"

"Astaga istrimu ini kaku sekali Jen, tidak perlu memanggil ku begitu. Panggil Renjun saja"

"Ah b-baiklah Renjun"

"Yasudah kalau begitu kami akan mencari makanan dulu, aku tau pelihaharaan ku si merah muda itu sedang kelaparan"

"Yak!! kurang ajar, apa maksud perkataan mu itu wahai Huang Renjun yang terhormat?!" Jaemin menatap Renjun kesal

"Wae? kau lebih cocok di sebut peliharaan dari pada seorang teman hahaha"

"Sialan! kau-"

bugh!

"Yak!! siapa lagi kali ini yang memukul kepala ku?"

"Berhenti mengumpat dan pergilah, kalian bisa merusak acara ku" ucap Jeno

Jaemin memamerkan deretan giginya, "hehe baik bos"

Setelah itu ketiganya bergeser dan pergi mencari makanan, mereka memang seperti itu bukan?.

Aeri menatap sekeliking, ia sama sekali tak mendapati keberadaan Mark di sana.

"Dimana Mark?" guman Aeri

Sedangkan di lain tempat, Mark sedang duduk terdiam di luar gedung pernikahan adiknya.

Tentu saja sedang menenangkan diri, hey dia masih sakit hati tentu saja. Bayangkan jika kalian yang ada di posisi Mark saat ini, melihat orang yang kalian cintai malah menjadi jodoh saudara sendiri.

Saat Mark asyik melamun ia tiba-tiba merasakan tepukan pada bahunya dan reflek menoleh.

"Jaehyun hyung?"

"Apa aku boleh duduk di sini?"

"Tentu saja, duduklah hyung"

"Apa yang sedang kau lakukan disini Mark?"

HURT || Jenselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang