-Hurt-
ʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞ
Jeno tersenyum puas saat mendapat banyak pujian dari rekan kerja ayah nya. Hari ini ia menggantikan ayah nya untuk menghadiri rapat dengan para investor.
"Anak mu sungguh hebat, dia mampu meyakinkan para investor untuk bergabung dengan kita"
Donghae tersenyum, "aku tahu, putra ku memang bisa di andalkan"
"Jadi dia pilihan mu?"
Donghae melirik Jeno yang menatapnya dengan tatapan bertanya.
"Ku rasa kau tau jawabannya"
Rekan kerja Donghae tersenyum lalu menatap Jeno, "Hei Donghae muda, kita akan sering bertemu mulai sekarang"
Jeno tersenyum dan mengangguk.
"Yasudah aku akan kembali, masih ada pekerjaan yang harus di selesaikan"
Donghae mengangguk, "pergilah"
Setelah rekan kerja sang ayah keluar dari ruangan pribadi ayahnya, Jeno langsung duduk di kursi depan meja sang ayah.
"Kau luar biasa son!! dady bangga pada mu"
Jeno tersenyum senang, ini kalimat yang Jeno tunggu-tunggu dari sang ayah. Rasanya Jeno ingin berteriak sekarang juga saat mendengar sang ayah mengakui kemampuannya namun tentu saja ia tahan.
"Terimakasih dad"
"Ingin hadiah apa dari dady?"
Jeno terkejut, "h-hadiah?"
Donghae mengangguk, "iya hadiah, kau sudah bekerja keras hari ini dan tentu saja harus mendapat reward"
"Bagaimana jika temani Jeno makan saja dad?"
Donghae mengerutkan dahinya, "hadiah macam apa itu son"
Jeno tersenyum, "itu hadiah dady, Jeno selalu ingin mengajak dady makan berdua di tempat kesukaan Jeno. Selama ini dady tau pasti hubungan kita seperti apa dan kali ini Jeno mendapat kesempatan"
Donghae menatap putra bungsunya sedih, "maafkan dady, selama ini dady banyak menyakiti mu"
"Tidak apa dad, Jeno sudah melupakannya"
"Yasudah kembalilah ke rumah dan beristirahat, sore nanti kita akan pergi ke tempat makan kesukaan mu"
"Terimakasih dady"
Jeno beridiri dari tempatnya dan meninggalakkan ruangan sang ayah.
"Aku tidak tau jika cara ku mendidiknya begitu melukainya, Jeno maafkan dady"
Donghae sungguh merasa menyesal sekarang, seharusnya ia dapat adil dalam mendidik kedua putranya.
Sejujurnya alasan Donghae melakukan semua itu pada Jeno karena dahulu Jeno lebih lemah dari Mark.
Terdapat masalah saat dahulu Tiffany mengandung dan itu berdampak pada janinya.
Saat lahir kondisi Jeno lemah dan nyaris tidak tertolong, beruntung tuhan masih berbaik hati padanya sehingga ia dapat bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT - ( JENSELLE )
Fanfictionaku tak pernah menyesal karena memberi seluruh hatiku padamu -Kim Aeri kau mengisi ruang kosong di hatiku dengan sempurna -Lee Jeno