21

343 32 0
                                    

-Hurt-

ʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞʚ ═══・୨ ꕤ ୧・═══ ɞ

Di suatu tempat yang jauh di belahan bumi yang lain, seorang anak laki-laki tengah bermain bersama seekor anak kelinci di tangan mungilnya.

Ia tampak begitu senang dan berlari ke sana kemari sembari menggedong kelinci miliknya.

Jeno ada di sana, memperhatikan anak laki-laki yang saat ini sedang berlarian di depannya.

Saat Jeno ingin berbalik, tangan mungil anak laki-laki itu menahannya.

Jeno menghentikan niatnya dan menatap mahluk kecil di bawahnya, ia terkejut karena anak itu sangat mirip denganya saat masih kecil dulu.

Jeno berjongok dan mensejajarkan tubuh mereka, "hei kau siapa? dan dari mana asal mu?"

Anak laki-laki itu menggeleng dan tersenyum pada Jeno, senyuman itu... persis seperti miliknya.

"Dimana ibu mu? kenapa kau berkeliaran sendiri di tempat seperti ini?" Jeno mencoba bertanya kembali

Lagi-lagi anak itu hanya menggeleng dan tersenyum, Jeno merasa bingung kenapa anak itu sama sekali tak menjawab pertanyaan nya.

"Dady"

Jeno tertegun saat anak itu memanggilnya dengan sebutan dady.

"A-apa maksudmu? kenapa memanggil ku seperti itu?"

Anak laki-laki itu kembali menggeleng dan hanya tertawa.

"Aku sudah ada dan kita akan segera berkumpul. Dady aku menyayangi mu, tolong terima aku"

Setelah mengatakan itu, anak laki-laki itu berlari menjauh dari Jeno.

"Hei!! kau mau kemana?!! apa maksudmu? kenapa mengatakan itu pada ku?!!"

Anak laki-laki itu tak memperdulikan panggilan Jeno dan terus berlari menjauh, Jeno tak tinggal diam ia ikut berlari menyusul anak laki-laki itu.

"Hei!!! tunggu aku, kau harus menjawab pertanyaan ku dulu!!"

Anak laki-laki itu tertawa di depan Jeno, "ihihi dady ayo kejar aku"

"Hei berhenti!!"

"Ihihi dady ayo tangkap aku"

Jeno menambah kecepatan larinya, saat ia sudah sangat dekat dan hampir mendapatkan anak laki-laki itu sebuah sinar yang ntah dari mana menghantam Jeno.

"TIDAKKK"

Nafas Jeno memburu, dahinya sudah basah karena peluh yang bercucuran.

Jeno menatap sekelilingnya, ia masih berada di kamarnya.

"Syukurlah hanya mimpi"

Jeno bangkit dari sofa dan melihat ponselnya, terdapat 10 panggilan tak terjawab dari kekasihnya di sana.

Jam menunjukan pukul 1 dini hari dan Jeno terbangun karena mimpi anehnya.

HURT - ( JENSELLE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang